Chapter 11 -Kekecewaan-

908 83 1
                                    

1 Tahun kemudian tepatnya di hari pengumunan pemenang Asisten Profesor.

(Y/N) POV

Aku yang saat ini berdiri di depan podium aula utama Hogwarts bersama Murid dan Profesor lainnya yang senang dan bahagia menunggu pengumuman dari Prof.Dumbledor. Tapi aku merasa sangat sedih juga..., bagaimana tidak yang dahulu aku selalu bersama Snape, setiap detik, menit, jam, hari, minggu sampai bulan. Makan bersama, masak bersama, mengajar bersamadan hal lain biasa yang ku anggap benar-benar istimewa.

"DIAMM!!!" Prof.Dumbledor tiba-tiba teriak untuk menghentikan kebisingan di aula. "Selamat Malam..., para Profesor beserta murid. Tahun pun berganti..., di ikuti pemberhentian kegiatan Asisten Profesor ini. Pemerintah bbilang program ini mendapatkan review yang buruk di kalangan masyarakat sihir..., yaa ada pro dan kontra yang mengakibatkan program ini di berhentikan, tetapi.... karena tahun ini program Asisten Profesor berjalan maka Peserta atau murid yang mengikuti tetap akan mendapatkan hadiah-nya. Baik penilaian dilakukan oleh profesor yang menemani dan membimbing murid-muridnya secara langsung yang selanjutnya di lakukan rapat dengan pemerintah apakah nilai tersebut layak. Kalau gitu ku sebutkan nilainya. Yang mendapatkan nilai sebesar 780 beserta peringkat ke-4 adalah Mrs.Bones dari asrama Huffelpuff. Selanjutnya yang mendapatkan nilai 850 beserta peringkat ke-3 adalah Mr.Goldstein dari asrama Revenclaw. Lalu yang mendapatkan nilai sebesar 960 adalah Mrs.(L/N) dari asrama Slytherin. Dan yang terakhir dengan nilai 970 beserta peringkat ke-1 adalah Mrs.Granger Gryffindor. Selamat untuk Mrs.Granger..., ini ku berikan sertifikat, piala, beserta undangan untukmenjadi salah satu Aururor, Profesor atau Mentri. Untuk yang lain janngan patah semangat, Kami tidak lupa juga memberikan sertifikat, piala dan juga hadiah dari Hogwarts. Kalau begitu informasi sampai disini saja..., selamat hidangan dan liburan kalian... selamat tahun baru dan sampai berumpa tahun depan".

Setelah menerima hadiah dan lain-lain aku pun pergi ke meja Slytherin berada dan duduk sebelah Draco. "Selalu jadi nomor 2 dan kalah oleh si Merah Mud Blood itu" Ujar Draco kesal. "Yaa.., padahal hanya beda 10 nilainya..., sudahlah lupakan saja. Mari makan" Jawab ku. "Tunggu-tunggu boleh liat isi hadiah dari Hogwarts apa saja?" Pinta Draco sambil tersenyum licik. "Nih..., Bilang aja mau minta" jawab ku sedikit judes. "Wahhh.., banyak loh, ada baju, sepatu, buku pelajaran, ada kupon untuk membeli free butter beer, ada 20 kupon..., yang benar saja. Aku ambil ini 10" Dengan cepat Draco mengammbildan menyembunyikan di jubahnya. "Hey,..., yang benar saja" ujarku sebal. "Ehh.., lihat peserta lain di beri hadiah dari pembimbingnya tuh" Draco menunjuk ke meja Huffelpuff. "Wajar itu mah namanya juga Huffelpuff"jawabb ku. "Tidak-tidak...,lihat yang lain semua pembimbing memberikan hadiah kepada pesetanya tuh" Tmbah Draco. "Ahhh peduli amat..., Kau tahu Snape bukan orang yang suka hal-hal seperti itu jadi yasudah..., lagi pula hadiah aneh ini juga sudah cukup" Jawab ku sedikit kecewa. "Kamu sedih yaa... yakan..???" Ledek si Draco. "Apa sih..., sudah ah mending makan" jawab ku sambil buru-buru makan. "Tenang.., mungkin Snape lupa..., masih ada 3 hari lagi sebelum kita pualng ke rumah" lanjut Draco.

Setelah makan malam.., aku pun langsung menuju ke rumah Snape. Sesampainya di sana Snape tidak ada dimana-mana, ruang tamu, dapur bahkan kamarnya. Aku langsung menuju lab-nya, sesampainya di sana ternyata lab-nya di kunci. Aku pun langusng mengelilingi Hogwarts untuk mencarinya, Ruang kelas, lab lainnyua, Lapangan, Lapangan quidditch, Danau Hitam, depan rumah Hagrid dan menara astronomi. Alhasil pun sama aku tetap tidak menemukannya. Aku kembali ke rumah Snape dengan hati-hati, bahaya sampai ketahuan Flitch, yang ada malah kena detensi olehnya sebelum liburan. Sesampainya disana aku membereskan semua barang-barangku, mandi dan tidur. Tapi aku tidak bisa tidur..., aku malah menangis memikirkannya. "Bodoh kemanasi dia..., gak tau apa aku khawatir" Ucapku sambil menangis. Tak lama aku pun terlelap.

Esok Paginya

Aku terbangun, muka ku bengep.. yaa kau tahu muka habis menangis kan.., merah, berantakan, layaknya orang habis begadang 3 hari 2 malam. Menuju kamar mandi.., mandi sebersih-bersihnya karena hari ini aku harus ke asrama Slytherin untuk bertemu dan merayakan perpisahan bersama yang lainnya. Setelah itu aku membawa koper ku menuju asrama Slytherin. Sesampainya di sana Draco langsug menyambutku "(Y/N) Selamat datang kembali.." salam Draco sambil memelukku dengan erat. "Hehehe.., terimakasih. Heyy pelukanmu terlalu kencang" jawabku sesak. "Owhh.. sorry-sorry aku terlalu senang. Kamu sudah tidak harus tinggal bersama si kelewar soalnya hehehe. Jadi pagi sampai sore ini kamu mau pergi kemana?" Tanya Draco. "Loh bukannya ada acara perpisahan?" Tanya ku. "Hmmm... dasar (Y/N) pikun acara perpisahan kita kan selalu malam hari, pantas kamu wangi dan rapih sekali. Biasanya mah kaya orang gak di urus" Ujar draco sambil menyentil jidat ku. "Aww.., sakit tahu..., Owh iya malam hari ya.., yasudah aku tidur saja deh. Aku capek, Bangunin ya 1 jam sebelum acara di mulai" pinta ku sambil menuju ke kamar. "Tidur.., hey, hey yang benar saja..., baiklah nantiku bangunkan" Jawab Draco Kecewa.

Aku pun berbaring di kasur lama ku.., sebenarnya aku tidak ingin tidur hanya saja...., Si Snape itu.., dari semua yang kita lewati, sedih, senang, kesal bersama. Tak kusangka dia tiba-tiba menghilang tanpa alasan atau kabar yang jelas.

My Recentful TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang