Chapter 12 -Kebenarannya-

1.4K 93 11
                                    

"Tok.. tok.., tok... (Y/N) Heyy bangun..., acara sebentar lagi di mulai!!" TeriakDraco dari luar. "Aku pun bangun dan membuka pintu "Iya sabar aku cuci muka dulu.." jawab ku. Setelah merapihkan penampilan dan cuci muka.., aku keluar menemui Draco. Kami pun seperti biasa berbincang, mengossip, meledek satu samalain. Tapi yang pasti Topik yang tidak pernah hilang yaitu membicarakan Trio Gryffindor, taukan si Harry yang sok, Mud Blood Granger dan kampungan Weasley. Memang topik itu adalah moment puncak di setiap acara yang di adakan Slytherin.., apalagi kalau perpisahan seperti ini, sudah tidak terbayangkan. Acara selesai sekitar jam 12 Malam.., murid yang lain pun sudah kecapaian, mereka kembali ke kamar masing-masing bersiap untuk tidur.., karena besok kereta pergi jam 7 Pagi. Tapi si Draco ini tidak sama sekali capek.., dia memaksaku jalan-jalan mengelilingi Hogwarts di saat salju turun seperti ini.., dinginnya bukan main. Dia bercerita banyak hal saat di asrama, asat dia mengerjai Trio Gryffindor, Mengerjai guru dan murid lainnya, Quidditch, pelajaran, tugas dan banyak hal, padahal beberapa dari ceritanya aku sudah tau.., karena aku berada di sana juga saat itu. "Hey kau ini.., santai ceritanya..., kayak gak ketemu aja kemaren-kemaren. Aku kan masih bisa makan siang bareng sama kamu, jalan-jalan juga" Ujarku. "Yaa tetap saja..., tidak bersamamu sepanjang hari, hidup ku serasa ada yang kurang" jawab Draco sambil tersenyum. "Gombal dasar..." Jawab ku meledek. "Aku serius..." Jawab Draco sambil menggandeng tangan kanan ku. "Iya-iya maaf" jawab ku pelan. "Owh iya.., kamu hari ini kenapa sih?, Ku rasa kamu tidak bersemangat, lalu ada yang kurang, senyum mu juga berbeda" tanya Draco. "Jangan jawab gapapa loh..., aku tahu itu bohong" Lanjut Draco. "Huffft.., Aku kan pernah bilang sama kamu.., aku suka tidak..., aku benar-benar cinta sama dia. Tapi 2 hari ini dia tidak muncul.., aku tidak tahu, dia tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Aku tidak tahu maksud dia apa berbuat seperti ini..., padahal bentar lagi kan liburan, aku jadi tidak bisa melihatnya selama beberapa bulan ini. Meninggalkan aku dengan keadaan seperti ini membuat ku sedih" Jawab ku dengan murung. "Hoooo.... berarti aku ada kesempatan dong merebut mu dari pria misterius yang gak tahu diri itu?" Tanya Draco kesengangan. "Jahan harap.., kamu sebenarnya bukan tipe ku" jawab ku dengan membuat wajah meledek. "Huaahh.., di tolak ternyata sakit. Aku akan terus berusaha.., sebelum kalian menikah, aku akan terus berusaha membuat mu jatuh cinta kepadaku (Y/N)!!" ujar Draco Teriak. Aku pun menutupi mulutnya. "Sssst..., nanti ketahuan Flick bahaya.., sudah mending kita pulang ke Asrama dan tidur.., besok harus berangkat pagi" Ajak ku. "Iya-iya.., Ehh nanti gedor pintu kamar ku ya.., aku takut kesiangan" pinta Draco. "Iyaa.., tenang saja"

Ke esokan harinya

Aku bangun, mandi, membangunkan Draco lalu memasukan koperku ke bagasi kereta. Aku duduk bersama Draco seperti biasa, tapi kali ini kita tidak ngobrol atau apa, aku hanya melamun ke arah jendela kereta. "Sudah lah..., masih ada tahun depan" ucap Draco. Tiba-tiba terdengar kereta coklat lewat. "Draco.., mendingan beliin aku tongkat coklat 2 saja.., please" Pinta ku memelas. "Huahh.., iya deh buat kamu apasih yang ngak". Jawab Draco sebal. Setelah dia membelikan tongkat coklatnya.., aku langsung memakan semuanya, dalam sekejap coklat itu sudah habis. Draco merasa tak masalah dengan hal itu.., karena dia sudah tahu kalau aku bete atau apa pasti coklat itu yang jadi korban. Tak lama aku pun melamun kembali dan tanpa sadar tertidur.

Beberapa saat kemudian

"Hey (Y/N) Bangung.., sudah sampai. Kau mau nginep di stasiun apa...,bangun cepat" Ujar Draco. Aku pun terbangun, dan langsung mengambil koperku. Mengucapkan selam perpisahan kepada Draco dan yang lain lalu mencari orang tua ku.., Ternyata mereka malah mengirim surat yang bertuliskan

#######

Selamat Datang kembali anak ku (Y/N) yang tersayang....

Maaf kami tidak bisa menjemputmu hari ini.., kami sedang sibuk menyiapkan pesta Natal dan Tahun baru.., di rumah benar-benar ramai karena ada saudara-saudari yang lain.

Pulang naik BUS saja ya.., pasti sudah tahu kan.....

Hati-hati saja.

Love Ayah dan Ibu.

#######

Yang benar saja... huaaaaahhhhh. Hari libur yang paling buruk. Aku pun langsung buru-buru pergi ke terminal. Menunggu kisaran 45 menit untuk sampai di rumah. Sesampainya di sana aku langsung di sambut oleh semua kelaurga ku..., keluarga besar teppatnya huhh..., benar-benar ramai. Aku pergi kekamar untuk ganti baju lalu berbincang bersama keluarga. Ternyata waktu telah berlalu dengan cepat. Tak ku sangka hari begitu cepat. "Ayah.., Ibu..., aku keluar sebentar ya mencari angin" Pinta ku. "Ya hati-hati dan jangan jauh-jauh dari komplek rumah" Jawab ibu.

Saat di luar ternyata salju sudah tidak turun lagi.., tetapi suasana malam itu benar-benar tentram..., kulihat tetangga yang lain benar-benar menikmati kebersamaan keluarga. Aku terus berjalan kecil sambil terus memikirkan si Snape itu. Sedih, kecewa itu yang ku rasakan. Tak ku sangka aku sampai di taman komplek. Aku pun menuju ayunan dan duduk di situ..., sambil mengayun perlahan. "Bodoh.., Snape bodoh!" Aku teriak. Tak bisa aku menahan air mata ini. "Huaaa Bodoh!!!" tambah ku. Aku pun menundukan kepalaku dan kembali menheluarkan air mata.

Snape POV

Ini lah kesempatan ku, aku mendekatkan diri ke arah (Y/N) Dan berdiri di depannya. Ternyata dia tidak sadar "Iya aku Bodoh" ujar ku pelan. (Y/N) Terdiam dan melihat ke arah ku.Tiba-tiba dia memeluk ku dengan erat. "Huaaahhh... mengkhawatirkan ku saja..,apasih maksud mu?? Jangan seperti itu lagi...." Ucap (Y/N) Menangis dengan kejar. Aku punmengusap-usap punggungnya. "Maaf, saat Proffesor lain memberikan hadiah kepada muridnya aku...., aku sebenarnya mau memberikan mu juga.., cuman aku.. aku bingung, lalu aku malah takut bertemu dengan mu karena ku kira kau marah. Lalu yang ku lakukan hanya memperhatikan mu dari jauh..., ya aku salah maaf ya" Jawab ku. "Bodoh.., hanya karena itu..., kau tahu.., bersamamu saja aku sudah senang. Tak usah kau pikirkkan hal-hal seperti itu" jawab (Y/N) Sambil memukul-pukul kecil dada ku. "Sudah..., sudah jangan menangis lagi" pintaku sambil menghapus air mata (Y/N). "Lalu apa yang kau lakukan di sini?" Tanya (Y/N) yang masih sebal, dia bahkan tak mau menatap ku. "Hey... lihat mataku. (Y/N)..." Pintaku lembut. (Y/N) Akhirnya memandangku dengan tatapan masih kesal. "Aku mau memberimu hadiah" ujar ku. "Gak.., usah" jawab (Y/N) judes. "Bener nih..., yakin???" Tanya ku sambil meledek. (Y/N) nya menganggukan kepalanya. "Cuman setahun sekali loh ini.., kesempatan langka" ajak ku. "Yasudah..., apa?" tanya (Y/N). "Ini" aku pun mencium bibirnya yang lembut itu. Suasana hangat di saat dinginnya cuaca.., ini adalah perasaan terindah yang ku miliki..., aku akan selalu menjaganya, menunggu dia dewasa..., (Y/N) ku. Kami pun melepaskanciumannya, lalu aku tersenyum kepadanya. "Snape Bodoh!" Ujar (Y/N) Yang tersenyum lalu memeluk ku.

THE END

My Recentful TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang