8'th

11.4K 1.7K 182
                                    

Akhir pekan, renjun sedang santai sesantain santainya disofa didepan televisinya dengan sestoples keripik di tangannya sebelum suara eommanya yang memanggilnya dan mengatakan jika ada temannya yang datang mencarinya

"Renjun ada temanmu didepan, dia tampan loh." ucap winwin

Teman yang mana? Jaemin sedang ada acara keluarga dan haechan anak itu sedang ada di jeju. Dan lagi mereka berdua gak tampan melainkan manis dan juga cute itu menurut eommanya dan mungkin lagi haechan sudah menjerit dan memeluk eommanya jika dibilang tampan begitu.

"Siapa?"

"Entahlah eomma juga belum pernah melihatnya, sudah sana tak baik membuat orang menunggu" ucap eommanya dan diangguki oleh renjun yang langsung beranjak setelah mematikan televisinya.

Langkah renjun terhenti saat matanya menangkap siluet jeno yang tengah duduk diruang tamunya dengan t-shirt putih dipadu dengan kemeja kotak yang dibiarkan terbuka dengan jeans hitam, tampak lebih tampan daripada hanya menggunakan seragam sekolah yang biasa dilihatnya

Jeno dengan seragam sekolah memang tampan tapi jeno dengan gaya seperti ini jauh lebih tampan itu menurut renjun yang kini hanya menggunakan celana pendek diatas lutut dan juga sweater biru kebesaran yang sebenarnya milik sepupunya yang tertinggal disini.

"Jangan banyak berfikir, cepat ganti dan ikut aku" ucap jeno yang sedaritadi menahan agar tak menatap renjun.

Renjun yang akhirnya sadar menutup wajahnya yang kini mungkin semerah udang dan berlari keatas untuk ganti. Lain kali tolong peringatkan renjun untuk memakai pakaian yang jangan kelewat santai jika berada dirumah sekalipun. Dan ingatkan renjun juga agar tak memikirkan apapun jika berada didekat jeno.

Hanya butuh waktu lima belas menit kurang renjun sudah berada didepan jeno dengan t-sirt lengan panjang putih polos yang dipadukan celana jeans hitam.

"ah iya ada perlu apa? Ini- masih siang kan? Kenapa kau berkeliaran" ucap renjun

"Memberimu les, dan lagi apa masalahnya jika ini masih siang " ucap jeno. Renjun mengernyit bingung

"Bukan disini tapi dirumahku" ucap jeno tanpa menunggu balasan renjun. Renjun ber oh ria sebelum akhirnya sadar dan membulatkan matanya.

"Apa? Dirumahmu? Kenapa tidak disini saja? Kenapa harus dirumahmu?" ucap renjun sedikit tak terima

"Dengar, kau itu muridku jadi menurut saja. Aku juga punya alasan kenapa tempatnya harus dirumahku" ucap jeno.

Renjun mengalah saja jika seperti ini, demi nilainya dan juga agar ia tak dimarahi ibunya apalagi ayahnya. jika kali ini nilainya turun lagi mungkin ia akan di tusuk dengan samurai ayahnya, heh itu tak akan terjadi.

"Ibuku bagaimana?"

"Aku akan memintakan izin" ucap jeno dan tepat setelah itu winwin datang dengan nampan berisi segelas teh

"Ah eomma tak usah repot repot" ucap renjun.

"Aku membuat ini bukan untukmu, tapi untuk-"

"Lee jeno imnida"

"Ah iya ini untuk jeno, silahkan diminum" ucap winwin

Renjun menggigit bibir bawahnya, jika jeno minum itu maka jeno mati, itu menurut cerita tentang vampire yang sering dibacanya.

Jeno mengambil gelas didepannya namun dihentikan oleh renjun.

"Jangan berlebihan" ucap jeno lalu menenggak teh itu hingga setengah gelas.

"Ah iya ahjuma aku ini temannya renjun dan sekaligus guru lesnya dia, dan rencananya aku mengajaknya untuk belajar dirumahku saja. Jadi bolehkah?" ucap jeno, renjun terperangah. Apa apaan itu tadi seorang lee jeno berbicara dengan nada yang tak biasanya ia pakai.

Hero + Noren (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang