"Mark hyung" chanhee memelankan langkahnya saat merasakan lenguhan kecil dari jaemin.
"Kau sudah sadar?" ucap chanhee, ia memastikan tempat disekitarnya aman lalu berjalan ke sebuah pohon yang cukup besar dan menyandarkan jaemin dibawahnya.
Ia membuka kembali lilitan ditangan jaemin karena sedari tadi ia tak sempat memeriksa lukanya.
"Mark hyung" mulut jaemin masih menggumalkan nama mark dengan suara parau.
Chanhee mengusap darah disekitar luka jaemin dan sedikit mengendus jarinya.
"Sialan, ini racun" ucap chanhee panik, matanya bergerak kesekeliling untuk mencari apapun yang bisa ia gunakan untuk menetralkan racun dari pedang yang melukai jaemin tadi.
Dan sialnya dia bukanlah dari bangsa vampire yang dapat melakukan telepati atau apapun itu. Ia juga tak pandai dalam pengobatan karena pada dasarnya tubuhnya punya regenerasi yang cepat.
"Chanhee" chanhee menoleh pada jaemin yang kini tersenyum dengan bibir pucatnya
"Katakan pada mark hyung aku mencintainya" ucap jaemin lirih.
"Tidak, kau harus mengatakan padanya sendiri" ucap chanhee lalu mengangkat tubuh jaemin lagi.
"Aku tau ini racun" ucap jaemin lirih. Chanhee mulai melangkah cepat.
"Dan aku yakin aku takkan selamat" lanjut jaemin.
"Kau akan selamat, disana ada daehwi. Dia ahli dalam meracik obat herbal." ucap chanhee kacau.
"Aku harap begitu-" jaemin menutup matanya yang terasa berat. Chanhee bersyukur karena detak jantung jaemin masih ada walaupun sangat lemah.
.
.
.
"segel kangmin terlepas dan dia semakin kuat, " ucap jaehyun.lengan yuta terlilit perban tebal namun tangannya masih menggenggam erat samurai miliknya.
"Bagaimana dengan renjun?" ucap yuta.
"Dia aman dengan jeno. Kurasa kau harus disini dulu. Disana terlalu berbahaya untuk manusia" ucap taeyong.
Yuta hendak menyela namun akhirnya mengangguk mengiyakan.
Jaehyun kembali mengambil pedang dan juga panah miliknya dan melesatkan anak panah nya pada strigoi didepannya.
Taeyong sendiri berusaha menerobos untuk langsung menyerang kangmin yang kini menyerang mark, jeno dan juga renjun dari jarak jauh.
Trang
Taeyong mengayun kan pedangnya kearah kangmin dari belakang namun ditangkis dengan cepat oleh kangmin.
Taeyong bergerak cepat dan mengayunkan pedangnya namun dengan gesit di tangkis oleh kangmin yang menyeringai padanya.
"Aku bukan lagi anak kecil lemah immo, aku kini lebih kuat darimu" ucap kangmin lalu menendang perut taeyong hingga tubuhnya menabrak pilar.
"Kurasa mungkin lebih baik aku membunuh kalian semua" ucap kangmin lalu mengangkat pedangnya tinggi tinggi
"Katakan selamat tinggal "
Brak!
Kangmin memegangi sudut bibirnya yang sedikit terluka akibat tendangan seseorang di wajahnya. Ia menoleh dan menyeringai
"Apa yang kau lakukan kang daniel?!" suara kangmin meninggi saat matanya menangkap seseorang tengah berdiri dan menatap datar padanya.
"Menurutmu apa?" balas daniel dingin.
"Kau mau menghianatiku? Baiklah silahkan tapi lihat saja aku akan melakukan apa pada anak itu" ucap kangmin.
Daniel masih diam tak bergeming dengan ekspresi datar yang ditujukannya pada kangmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hero + Noren (End)
VampireSegala sesuatu yang kau hindari terkadang malah menjadi sebuah takdir untukmu-hrj Warn! Yaoi area! Jangan salah lapak Sumber inspirasi : vampire flower, twilight Tapi cerita ini kutulis dengan sendiri