Jeno menghentikan langkahnya. Membuat mark, jihoon dan juga jinyoung ikut menghentikan langkah.
Mereka telah berada jauh dari wilayah perkotaan dan memasuki wilayah hutan paling terpencil. Baju dan juga pedang yang mereka gunakan, kini berlumuran darah.
"Ada apa?" ucap mark menatap jeno.
"Mustahil jika kangmin tak tau jika kita akan membagi kelompok menjadi 2" ucap jeno.
Mark dengan refleks mengangguk setuju.
"Dan aku tau jika renjun mu itu pasti di jadi kan nya umpan" ucap jinyoung datar.
Semuanya menoleh padanya yang hanya menatap lurus pada pedang di genggamannya.
"Dan lagi-" ucap jinyoung menggantung.
"Ada apa?" ucap jihoon.
"Samuel" gumam jinyoung pelan.
"Samuel? Ada apa?" ucap mark bingung. Karena setahunya anak bernama samuel itu telah hilang atau mungkin mati saat perang dan keluarganya dibantai dulu.
"Kita harus menyelamatkan dua orang." ucap jinyoung lalu melangkah cepat.
"Jinyoung" panggil jihoon lalu mengejar jinyoung.
"Kau tau sesuatu kan?" ucap mark menatap jeno dan jeno mengangguk.
"Kalau begitu ayo" ucapnya lalu melangkah cepat diikuti jeno.
"Tunggu aku, dan tetaplah hidup"
.
.
.
jaemin merasakan kebas ditangannya, sudah berjam jam dirinya menggunakan panah untuk membantu lami, chanhee dan juga daehwi.Jaemin menatap keatas sejenak.
"Kau baik baik saja kan hyung?" pikirnya, berharap jika mark akan membalas walaupun itu mustahil.
"Jaemin!" teriakan chanhee menyadarkannya tapi terlambat, seorang strigoi berhasil mengoyak kulit lengannya.
dengan cepat daehwi menebas strigoi itu dan dengan mati matian agar tak mencium bau darah jaemin yang kini meringis menahan luka ditangannya dengan sebelah tangannya, berharap darah yang mengalir akan berhenti.
"Oppa. kau saja yang membawa jaemin oppa ketempat aman" ucap lami dengan masih mengayunkan pedangnya, saat netranya menatap daehwi yang bersusah payah.
"Kau baik baik saja?" ucap chanhee sembari menghabisi strigoi terakhir yang berada didekatnya.
"Ne" ucap lami, mengangguk menatap chanhee.
Chanhee mengubah dirinya menjadi manusia dan mendekati lami. Menempelkan bibirnya dikening gadis itu sebentar lalu tersenyum.
"Jaga diri jangan sampai terluka" ucap chanhee lalu melangkah menjauh
Meninggalkan lami yang termenung sejenak menatapnya. Lalu ikut tersenyum dan kembali mengayunkan pedangnya.
"Aku berjanji"
Chanhee merobek kemeja yang terikat dipinggangnya dan melilitkan nya pada luka di lengan jaemin saat dirinya sadar jika darah jaemin membuat para strigoi itu makin menggila.
"Aku akan membawa jaemin menjauh, kau bantu lami" ucap chanhee pada daehwi yang mengangguk mengiyakan.
"Kau kehilangan banyak darah" ucap chanhee lalu meraih tubuh jaemin dan dengan cepat membawa nya pergi.
.
.
.
Mark dan juga jeno menatap bangunan besar dengan pagar tinggi didepannya. Sedangkan jinyoung dan jihoon tengah memastikan ada berapa banyak vampire lain yang berada di sana."Aku khawatir pada jaemin" ucap mark.
Jeno menaikkan sebelah alisnya menatap mark.
"Aku tak bisa menjamin keselamatannya sendiri. Jika ia terluka maka yang harus disalahkan adalah aku" ucap mark
KAMU SEDANG MEMBACA
Hero + Noren (End)
VampireSegala sesuatu yang kau hindari terkadang malah menjadi sebuah takdir untukmu-hrj Warn! Yaoi area! Jangan salah lapak Sumber inspirasi : vampire flower, twilight Tapi cerita ini kutulis dengan sendiri