Tsundere - 02

2.6K 339 66
                                    

🧩 PERHATIAN! Di mohon tinggalkan vote sebagai bentuk support kamu terhadap cerita ini, dan meninggalkan komentar jika berkenan.

SELAMAT MEMBACA!

─────────────────────── 𝔗𝔰𝔲𝔫𝔡𝔢𝔯𝔢


Ni-ki berjalan dengan langkah cepat sembari mengunyah roti yang rasanya seperti kardus. Beberapa langkah di belakangnya tampak Sunoo yang masih mengantuk.

Rambut hitamnya mencuat melawan gravitasi karena belum disisir. Anak buahnya itu bahkan belum mandi, setelah pagi tadi dibangunkan oleh telpon dari Ni-ki agar segera bersiap karena ada kasus yang terjadi.

Hanya sikat gigi dan ganti baju, lagipula hari ini dia seharusnya libur tapi kenapa dia malah harus lembur, kadang Sunoo menyesal sudah memilih jadi polisi yang jadwal kerjanya benar-benar tidak teratur.

Atau mungkin dia pindah saja ke divisi lalu lintas?

Sepertinya hanya mengatur kendaraan lebih menyenangkan dibanding harus mengurus kasus kriminal.

Menggeleng kepala, mencoba menfokuskan diri, Sunoo berlari kecil mendekati Ni-ki yang kini sedang berbincang dengan seorang wanita berambut biru pendek.

Wanita itu terlihat shock, wajahnya pucat. Beberapa kali harus menegak air mineral di tangannya hanya sekedar untuk menenangkan perasaannya.

Sunoo tidak terlalu mendengarkan apa yang dikatakan Ni-ki, dia lebih tertarik melihat mayat seorang wanita yang sedang dimasukkan ke dalam kantong jenazah.

Dirinya juga memperhatikan sebuah lubang tempat dimana wanita itu dikubur tadinya.

Kembali memperhatikan sosok mayat wanita itu.

Cantik, tapi mengerikan.

Bagaimana Sunoo tidak ngeri saat melihat mayat wanita dengan luka menganga dileher, nyaris putus dan mulut dijahit rapat.

Mata wanita itu melotot, sepertinya sedang ketakutan. Ada tanda dipergelangan tangannya yang kemungkinan bekas ikatan.

Tidak ada tanda perampokan atau apapun. Tas milik wanita itu ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan mayat. Pakaiannya masih utuh dan lengkap.

Pakaian kantor dan rapi.

"Jangan memandanginya terlalu lama, nanti kau jatuh cinta."

Sunoo melompat kaget begitu merasakan hembusan napas hangat menerpa tengkuknya.

Suara tawa cekikikan seorang wanita menarik tubuhnya untuk berbalik dan matanya mendapati sosok itu dengan surai hitam bercampur blonde tengah menutup mulut menahan tawa yang hampir menyembur keluar.

"Kau membuat jantungku hampir keluar. Ku pikir arwah wanita ini yag berbicara padaku!" Sunoo mengelus dada sembari menarik napas dalam, menghilangkan rasa kagetnya.

Lisa si dokter forensik semakin tertawa keras. Sunoo selalu bisa membuatnya tertawa meski sedang menghadapi situasi terburuk sekalipun.

"Berhenti tertawa, atau kujahit mulutmu seperti mayat ini."

Lisa langsung mencibir begitu Ni-ki menghampirinya, lebih tepat mendekati mayat wanita yang ada di dalam kantong jenaza.

Lelaki mungil itu mengamati sebentar, meneliti apa yang bisa dijadikan petunjuk untuk mengetahui apa yang terjadi dengan wanita berambut hitam pendek itu.

Tsundere [ SeungNi ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang