Tsundere [ SeungNi ]✔️

Tsundere - 08

🧩 PERHATIAN! Di mohon tinggalkan vote sebagai bentuk support kamu terhadap cerita ini, dan meninggalkan komentar jika berkenan.

SELAMAT MEMBACA!

─────────────────────── 𝔗𝔰𝔲𝔫𝔡𝔢𝔯𝔢

Ni-ki seakan tertidur sangat lama.

Dia merasa bermimpi tapi kemudian melupakan dalam sekejap apa yang sedang diimpikannya.

Gambaran dalam kepalanya berubah-ubah, membuatnya tak bisa mengikuti apa yang sebenarnya dia lihat.

Awalnya Ni-ki melihat dirinya saat masih anak-anak, duduk di dekat jendela kamar sambil bertopang dagu. Menopangkan siku pada pinggiran jendela sambil menatap butiran salju yang turun.

Satu tangannya terulur keluar ingin meraih salju di luar, namun mendadak Ni-ki merasakan tangannya yang teracung digenggam erat.

Saat wajahnya terangkat, ekspresinya langsung berubah ketakutan begitu di depannya terlihat wajah sang ayah yang menyeringai padanya.

Dengan putus asa Ni-ki berusaha menarik tangan dari cengkeraman lelaki tua itu. Ingin lari menjauh dan bersembunyi dimana pun asal sang ayah tidak menemukannya.

Gambaran itu menghilang, yang ada di depannya memang masih ayahnya, tapi keadaan lelaki tua itu tidak lagi menakutkan.

Ni-ki menyadari kalau sekarang dia tengah menggenggam tangan sang ayah yang sekarat.

Dia tidak yakin dengan apa yang terjadi.

Sang ayah tergeletak di dekat tangga. Sepertinya lelaki itu mabuk dan terjatuh dari sana.

Ni-ki tidak merasa sedih melihat keadaan ayahnya, tatapannya datar seolah lelaki itu bukanlah siapa-siapa.

Ni-ki bahkan sudah berdiri dan berniat pergi meninggalkan lelaki tua itu, jika saja dia tak merasa kakinya kini dicengkeram erat dan lelaki sekarat di dekat kakinya kembali menyeringai membuatnya kaget.

Ni-ki menghentakkan kaki, ingin lepas, tapi cekalan itu begitu kuat. Dia mulai menendang tubuh sang ayah yang terus menerus menyeringai dan membuatnya takut, seolah lelaki itu tidak merasakan sakit di tubuhnya.

Begitu terlepas dari cekalan sang ayah, Ni-ki bergegas keluar rumah dan mendapati hanya ada ruang kosong berwarna putih disana.

Bingung, sekarang dirinya berada dimana?

Berputar-putar mencari jalan keluar, tapi tidak ada satu pun petunjuk yang dia dapatkan untuk bisa keluar dari tempat itu.

Lelah.

Ni-ki duduk di tengah ruangan putih itu, memeluk lutut dan membenamkan wajah. Mulai ketakutan jika dia tak bisa keluar selamanya dari sana.

Punggungnya bersandar pada sesuatu saat rasa lelah mendadak menyerang.

Ni-ki tersentak karena seingatnya dia berada di suatu tempat tanpa ada apapun, tapi sekarang ada sesuatu di dekatnya.

Wajahnya pun terangkat.

Ni-ki menyadari kalau seseorang berada di sampingnya, memeluk bahunya dan tanpa sadar dia menyandarkan kepala pada entah siapa, karena Ni-ki tak bisa melihat wajah itu.

Perasaannya sedikit lega, setidaknya dia tidak sendirian di ruangan aneh yang tidak memiliki jalan keluar ini.

🍀

Pukul 02.00 AM

Heeseung sudah berada di salah satu ruang rawat VIP sebuah rumah sakit sejak malam hari dan belum beranjak sekali pun dari sana.