"Kami mohon, kasusnya tidak perlu dibawa ke jalur hukum. Kami akan hukum anak kami sendiri," kata Ibu Melissa di kantor polisi terhadap Mama Kate.
Mama Kate diam. Polisi memandangi Mama Kate dengan pandangan penuh harap jua. "Bagaimana, bu? Kasus ini bisa ditangani secara kekeluargaan, lagi pula Melissa dan Kate hanya mengalami slek keremajaan..." kata Pak Polisi.
Mama Kate mengangguk, "ajari anakmu, agar tak membawanya ke neraka."
Mama Kate pergi, mungkin menuju rumah sakit, karena ternyata keadaan Kate juga parah. Tulang punggungnya patah, tulang hidungnya juga patah seperti Melissa, dan keningnya juga lebam. Melissa sudah meminta maaf secara resmi kepada pihak keluarga melalui video. Ibu Melissa sangat kecewa pada putri yang ia bangga-banggakan.
Percakapan dirumah menjadi akhir dari status Melissa menjadi penghuni rumah keluarga Alec, Ayah Melissa.
"Mels, saya sungguh kecewa," ucap Ibu Melissa.
"Ibu, kenapa Ibu berbahasa 'saya' sama Mels? Mels minta maaf... Mels itu nggak mau makanan buatan Ibu dibuang seperti itu, Bu..."
"Mels, nggak seperti itu yang Ibu maksud. Ibu senang kamu membela Ibu, tapi muka Ibu mau ditaruh dimana? Kamu sudah di cap nakal disekolah. Tadi Ibu sudah bicara kepada kepala sekolah dan mengundurkan kamu dari sekolah. Ibu sudah tanda tangani surat pengunduranmu, dan kamu akan Ibu tempatkan di tempat yang lebih baik."
Melissa tertegun, "dimana, Bu?"
Ibu Melissa bangkit dari duduknya. Ke-10 kakaknya dan Ayahnya hanya memperhatikan tingkah Ibu Melissa dan anak perempuan yang sekarang sudah mempermalukan keluarga Alec.
"Kesini," kata Ibu Melissa menyodorkan selembar kertas, ternyata brosur. Tulisannya, "RUMAH REHAB SYARI'AH".
"Ibu ingin merehabilitasikanku? Aku bukan orang gila, Bu..."
"Ibu bukan mau merehabilitasimu, sayang. Ibu hanya ingin menitipkanmu, karena disana terkenal dengan ajaran Ketuhanannya yang populer dan bisa memasukkanmu ke surga..."
Melissa bangkit dan sedikit menaikkan nada bicara, "ayah dan Ibu tahu surga? Ayah dan Ibu tahu siapa Tuhan? Mels nggak tahu! Kalian tidak pernah memberitahu dimana dan seperti apa Tuhan. Mels ingin kenal dengan Tuhan yang menciptakan Mels. Kenapa kita berbeda dengan yang lainnya? Tapi, jika memang sekolah Mels yang baru akan mengenalkan Mels kepada Tuhan, Mels akan sangat senang bersekolah di sana. Bahkan mungkin mereka akan lebih menghargai Mels ketimbang Mels dirumah ini," tegasnya.
Ke-10 kakaknya saling tatap, merasa tertampar akan kata-kata Melissa.
"Mels," kata Farthan pelan, "kami bukannya tidak menghargaimu. Hanya saja, kami minder jika mengajakmu jaklan-jalan, sedangkan kau perempuan sendiri."
"Bukan itu kak, Aku juga ingin dihargai selayaknya adik dan kakak yang lainnya. Kalau begitu, biarlah kalian rasakan bagaimana rasanya tak punya adik perempuan. Tapi aku berpesan, jaga Ibu."
Melissa berlari ke kamarnya dan mungkin ia akan menyiapkan kepergiannya sendiri. Entah baju, uang, atau apapun yang bisa ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN HIJRAH MAKES ME FOUND MY IMAM
FantasyBukan lagi sebuah rahasia bahwa di dunia ini tercipta berbagai macam manusia dan kepercayaan. Melissa lahir di keluarga yang tak memiliki kepercayaan. Bahkan mereka hanya percaya apa yang memberi mereka keberuntungan dalam hidup mereka. Ayah Melissa...