"Bu, katanya saya mau dimasukkan ke rumah rehab sama Ibu saya, makanya saya dikirim kesini. Tapi saya sudah 3 hari disini kenapa saya masih dianggap tamu saja? Saya penasaran..."
Melissa bertanya-tanya. 3 hari dirinya berada di rumah penuh cerita indah itu. Ia terlarut dalam keramahan sang pemilik rumah. Bu Mira dan anak-anaknya selalu memberikan kesan baik terhadap Melissa. Tetapi, Aryo tidak tidur disana. Aryo tidur di rumah 'kuncung' sebelah. Rumah kecil yang berfasilitas kamar 1, kamar mandi 1, segala elektronik, listrik, ac, dan dapur. Kecil, tapi apik. Hanya Layla dan Lulu yang sering berkunjung ke sana membawa makanan atau bersenda gurau disana ketika Aryo pulang dari tempat kerja.
"Nak, memang Ibumu menitipkanmu untuk di tempatkan di sebuah sekolah yang memberimu pengetahuan agama dengan baik. Tapi, kami beri waktu dulu selama seminggu, apakah kamu punya keingin tahuan tentang Indahnya Islam..." jawab Bu Mira.
"Jujur, aku sih kepo sebenernya. Tiap hari mereka beribadah, ngaji, hidup tentram... Lha aku? Ngga ada rasa tenang sebelum kenal mereka. Apa Allah yang sudah mengatur semuanya? Tapi Allah baik sekali, padahal aku belum kenal denganNya..."
Bu Mira bangkit dari duduknya. Ia mengambil sebuah buku yang isinya adalah biografi seorang mualaf. Wanita yang ada dalam buku itu berhijrah mulai dari penampilan hingga seluruh fisiknya. Menghapus tato, meninggalkan make up, meninggalkan baju-baju you can see, dan memulai hidup baru dengan seorang lelaki yang membimbingnya ke jalan Allah.
Melissa mulai membaca buku itu sejak detik pertama Bu Mira memberikan buku itu ke tangannya. Melissa menyerap semua ilmu yang ia dapat di dalam buku itu, sampai tiba akhirnya di lembar terakhir tentang penulis. Melissa terkagum akan perubahan yang dilalui sang penulis. Melissa memakan waktu 4 hari untuk membaca habis buku itu.
Dan di hari ke-5, Melissa bangun shubuh bersama keluarga Bu Mira.
"Bu, ajarkan saya beribadah," katanya...
Bu Mira, Layla, dan Lulu kaget melihat Melissa yang baru bangun dari tidurnya karena mendengar adzan shubuh di masjid dekat rumah mereka. Melissa tersenyum dan memeluk Bu Mira.
"Terima kasih ya, Bu. Mulai sekarang, saya akan belajar lebih dalam lagi. Tolong, bimbing saya..." katanya.
Sedih, senang, haru, dan berbagai macam perasaan menyerbu Layla, Lulu dan Bu Mira. Terikat pelukan kepada Melissa, mereka menumpahkan kebahagiaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN HIJRAH MAKES ME FOUND MY IMAM
FantasiaBukan lagi sebuah rahasia bahwa di dunia ini tercipta berbagai macam manusia dan kepercayaan. Melissa lahir di keluarga yang tak memiliki kepercayaan. Bahkan mereka hanya percaya apa yang memberi mereka keberuntungan dalam hidup mereka. Ayah Melissa...