Penuh sesak, aroma tak sedap, dan sebagainya. Isi Bus yang membawa Melissa keluar kota adalah Bus dengan kelas Ekonomi. Ini salah satu hukuman dari orang tuanya, tidak mengistimewakan walau dia wanita. Kakinya mulai berkeringat dan lelah dengan posisi duduknya. Tepat disebelahnya, seorang ibu-ibu tua dengan tas ayam di pangkuannya. Mata ayam itu serasa terus memandangi Melissa. Wanita itu tertidur pulas, terkadang menjatuhkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.
Entah sudah berapa jam lamanya Melissa merasa tak nyaman dan pusing seperti ini didalam kendaraan. Tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang mendorong lambungnya. Seperti ada sesuatu yang akan keluar dari perutnya. Mual...
Uwek! Wek!!!
Ia muntah tepat di luar jendela yang terbuka. Wanita di sebelahnya terbangun karena suara Melissa.
"Mabok, mbak?," kata wanita tua itu.
"He-em..." jawab Mels sambil mengangguk-anggukkan kepalanya pelan.
"Oh..." jawab wanita itu singkat.
Melissa masih pusing, ia memejamkan matanya dan tenggelam dalam lelap. Yang dia tahu, ia harus turun di terminal akhir Bus ini berhenti. Rasanya masih tenang, karena mungkin masih jauh. Ia pun tak tahu ini ada dimana...
"Biarlah, setidaknya sekarang aku tahu seberapa mereka tidak menginginkanku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN HIJRAH MAKES ME FOUND MY IMAM
FantasiBukan lagi sebuah rahasia bahwa di dunia ini tercipta berbagai macam manusia dan kepercayaan. Melissa lahir di keluarga yang tak memiliki kepercayaan. Bahkan mereka hanya percaya apa yang memberi mereka keberuntungan dalam hidup mereka. Ayah Melissa...