(1) Eye Contact

3.5K 181 3
                                    

Begitulah dia, seorang gadis dengan rambut cokelat muda yang berjalan ke Seoul Of Performing Arts High School sendirian sambil memberikan senyuman terbaiknya kepada semua orang yang ditemuinya..

Baginya, senyum adalah satu-satunya hal yang bisa mengubah dunia..

Senyum bisa damaikan perang, senyum bisa membuat semua orang sehat dan yang paling penting, dia suka tersenyum karena ia merasa bersyukur dengan hidupnya meski orang tuanya sudah meninggal 3 tahun yang lalu.

Sampai sekarang dia bahkan tidak tahu penyebab kematian orang tuanya. Setiap kali dia menanyakan hal ini pada kakaknya Sowon, dia tidak akan mendapatkan apapun.

Sowon tidak akan diam atau berubah ke topik lain. Sowon mengatakan bahwa dia tidak perlu mengetahuinya.

Sowon adalah CEO yang sukses di Young And Free Company. Dia mendapat gelar itu setelah orang tua mereka meninggal.

Karena dia yang tertua, jadi dia yang perlu menanggung semua bebannya.

Sowon adalah orang yang serius. Jangan pernah tersenyum kepada siapapun atau sebaliknya. Jangan pernah berbicara omong kosong tentang apapun..

Tapi satu hal Sowon sangat menyayangi adiknya. Sowon akan mengantar dan menjemput adiknya dari sekolah setiap hari tanpa lelah sesibuk apapun dia..

"Aku akan terlambat mungkin selama 15 menit malam ini. Tunggu aku di halte bus. Jangan pergi kemana-kemana jika aku terlambat. Kau harus berjanji jangan seperti kemarin, mengerti?"

Sowon menyandarkan tubuhnya ke Volkswagen putih sambil menatap satu-satunya adik perempuannya..

"Ya aku tahu itu jangan khawatir. Ada banyak orang di sini, tidak ada yang akan menculikku unnie."

Yuju tersenyum pada kakaknya sambil berjalan mundur ke sekolahnya.

"Sampai jumpa nanti. Aku menyanyangimu"

Dan dengan begitu Yuju berjalan cepat masuk ke sekolahnya.

Ada terlalu banyak orang yang mengawasi mereka dan Yuju benci itu. Semua orang di sekolah mengetahui bahwa Yuju adalah orang kaya dan dia memiliki saudara perempuan yang sangat cantik..

Sowon lalu mendesah tentang kecanggungan adiknya. Dia tahu Yuju tidak akan pernah berdiri di tempat yang sama untuk waktu yang lama. Dia suka berjalan-jalan yang akan membahayakan dirinya sendiri.

Tanpa membuang waktu, dia masuk ke mobilnya dan pergi ke kantor.

****

"Apa yang kau lakukan kali ini? Kakakmu terlihat marah. Tidak ada pelanggaran tapi apakah dia lahir dengan wajah seperti itu?"

Solbin bertanya kepada Yuju saat mereka bertemu di kelas.

"Ohh itu, dia memperingatkan aku untuk tidak berjalan kemana-mana saat dia telat menjemputku malam ini."

Yuju menyeringai sambil memikirkan kekhawatiran kakaknya..

"Aish Yuju, dia benar. Kau tidak pernah diam di tempat lebih dari 5 menit. Bahkan kadang-kadang aku tidak tahu ke mana kau pergi. Bagaimana jika sesuatu terjadi padamu? Tentu saja dia akan panik dan aku pikir dia akan membakar sekolah ini jika itu terjadi. Ohh, hanya dengan membayangkannya saja sudah membuatku merinding", Solbin menggosok lengannya.

"What? Apa menurutmu kakakku akan membakar sekolah ini saat aku berada di dalamnya? Kau dan kakakku sama saja. Khawatir tentang sesuatu yang tidak jelas. Hmm tunggu, apa kau tau dimana Yoolhee? Aku perlu mengambil buku catatanku. Dia meminjamnya kemarin."

Yuju berjalan di sekitar kelas mereka saat mencari Yoolhee. Matanya mendarat di meja Yoolhee yang masih kosong.

"Hemm, sebenarnya sebelum kau datang, dia diseret oleh Halla ke atap. Anda tahu, urusan bisnis." Solbin memutar matanya.

Time Flies (SinbxYuju) COMPLETE √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang