"Apa Sinb pernah jatuh cinta sebelumnya?" Yuju tiba-tiba bertanya pada Umji saat mereka masih menunggu Sinb.
Umji tersenyum.
"Tidak pernah. Dia terlalu sibuk menjadi agen rahasia. itulah yang dia katakan padaku sebelumnya."
"Ahh, tidak heran."
"Tidak heran apa?"
"Tidak apa-apa." Yuju menggelengkan kepalanya.
Yuju berpikir. Tak heran kalau Sinb begitu canggung. Berpikir tentang menjadi ciuman pertamanya saja sudah membuat kupu-kupu di perutnya menari dengan gembira. Tapi Yuju sangat menyukai sisi Sinb ini. Menjadi cinta pertamanya sama sekali tidak buruk, dia merasa beruntung.
"Yuju unnie, bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu?"
Yuju melirik Umji. Dia terlihat serius. "Apa?"
"Sejak kapan kau tinggal dengan kakakmu?"
"Sejak 3 tahun yang lalu setelah kematian orang tua kami. Sebelum itu aku tinggal dengan mereka sementara kakakku lebih suka tinggal di asrama. Dia tidak pernah memberitahuku mengapa dia suka tinggal di sana."
Yuju berhenti sebentar.
"Aku tidak bersama keluargaku pada hari itu. Pada hari mereka meninggal. Aku memiliki beberapa aktivitas di sekolah. Malam itu, seseorang datang dan mengatakan kepadaku bahwa aku harus pulang sesegera mungkin. Ketika aku sampai dirumah, mereka sudah membawa orang tuaku ke rumah sakit dan aku menemukan kakakku menangis di lantai. Terlalu kacau, itulah ingatan yang tak ingin aku ingat lagi. Aku tidak tahu, aku pikir seseorang telah membunuh mereka dan sekarang orang itu sepertinya ingin membunuhku juga. Apakah aku benar Umji? Tapi bagaimana dengan Sowon unnie? "Umji mengangkat bahu.
"Aku ... Aku tidak yakin tentang itu. Untuk saat ini, bisakah kau tinggal bersama Sinb?""Dan satu lagi, jangan pernah berniat meninggalkannya apapun yang terjadi." Senyum Umji, sepertinya dia bisa membaca wajah Yuju.
"Tidak, maksudku tentu saja." Yuju menggigit bibirnya.
Apakah dia terlalu jelas?
Apa Umji sudah tahu tentang hubungan mereka saat ini?Sinb kembali dengan handuk dan dia berjalan ke arah mereka sebelum membungkuskan handuk itu di sekitar tubuh Yuju. Dia duduk di samping Umji dan tiba-tiba bersin.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Yuju dengan nada cemas.
"Jangan khawatir, Sinb sudah seperti ini sejak kecil. Dia tidak bisa tinggal di air terlalu lama karena dia bisa kedinginan dengan mudah. Tapi dia cepat sembuh juga." Umji menjelaskan atas nama Sinb.
Sinb menggosok hidungnya sementara Yuju menatapnya dengan cemberut.
Umji menyikut pinggang Sinb.
"Hei, kenapa kau malah duduk di sampingku bukannya dia?""Aku tidak ingin menyebarkan virus flu-ku ini padanya."
Kata-katanya menusuk jantung Yuju dengan enteng. Seperti biasa, Sinb selalu manis tetapi canggung di saat yang bersamaan dan itu membuat Yuju jatuh cinta padanya lagi dan lagi.
Umji mendesah mengajukan protes. "Jadi tidak apa-apa kalau aku yang terkena virus darimu begitu?"
Sinb hanya menyengir polos membuat Umji memutar matanya.
"Aku tidak ingin terkena virus-mu. Aku pergi sekarang. Lakukan saja apapun yang kau mau Ugh." Umji berdiri dan menghilang di hutan.
"Sinb kemarilah.." Yuju membuka tangannya dan Sinb melakukan apa yang dia katakan, meringkuk di dekat tubuh Yuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Flies (SinbxYuju) COMPLETE √
RomansSinBxYuju= Sinju Genre : Girlxgirl, thriller, romance My Favorite Couple.