(7) Second Time

1K 112 1
                                    

"Mungkin aku butuh pasangan."

Yerin mengangkat alisnya dan memberikan pandangan yang tidak masuk akal pada Sinb.

"Apa kau sudah gila? Kita harus merahasiakan identitas kita. Tindakanmu itu sama sekali tidak membantu kami dan aku yakin kau tahu apa yang akan terjadi jika identitas kami ditemukan dengan benar? Kau baik-baik saja akhir-akhir ini jadi jangan repot-repot melibatkan orang lain dalam missi ini, aku memperingatkanmu Sinb. Hidup mereka akan seperti kita jika mereka membantu kita. "

"Tidak masalah, tidak akan apa-apa aku percaya padanya. Dia bisa merahasiakan tentang kita."

Yerin mendesah lama. Sinb terlalu yakin akan hal itu. Dia seharusnya tidak mempercayai orang di sekolah itu sejak awal. Dia bahkan pernah memberi tahu Sinb tentang hal itu pada hari pertamanya di SOPA.

"Sinb, kita sedang menyamar. Tolong mengerti apa artinya dengan menyamar. Kita, menjadi orang biasa tapi pada saat bersamaan kita sedang menyelidiki kasus pembunuhan. Tidak ada yang tahu siapa kita dan mereka tidak dapat mengetahuinya. Kita tidak bisa mempertaruhkan nyawa orang lain karena kita bahkan tidak yakin apakah kita akan selamat di masa depan atau tidak. Meski kau memegang sabuk hitam Taekwando, jangan remehkan musuh kita. Inilah kelemahanmu Sinb, kau benar-benar perlu memperbaikinya. Jika kau masih ingin melibatkan orang lain, aku tidak akan segan mengeluarkanmu dari misi ini. Dan jangan lupa bahwa kau akan dilarang menggunakan senjata jenis apapun."

Yerin marah, Sinb mengetahuinya dengan baik. Saat dia meledak, Eunha dan Umji biasanya akan menjadi diam karena mereka sudah tahu efeknya jika mereka menghentikannya.

Yerin bukan orang yang bodoh, tapi dia orang yang ketat dalam menjalankan missi.

Dia tahu apa yang akan terjadi di masa depan meski itu belum jelas terjadi..

Sinb terus menatap lantai. Tidak ada gunanya bertengkar dengan Yerin sekarang. Yerin adalah pemimpinnya dan dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan meski mereka adalah saudara..

Kakaknya benar, dia tidak bisa melibatkan Yuju kali ini setelah apa yang telah terjadi pada Sowon dan apa yang telah dilakukan Hoax kepada Yuju.

"Baiklah, aku akan menyelidiki kasus ini sendiri, Tapi jangan berharapan tinggi bahwa aku akan sering kembali kesini. Kau mengatakannya sendiri sebelumnya, tidak ada yang boleh mengetahui identitas kita. "

Sinb menekan kata-katanya yang berarti bahwa dia kecewa dengan keputusan kakaknya.

Tanpa membuang waktu, Sinb keluar dari ruangan dengan cepat.

Yerin memejamkan matanya berusaha menenangkan diri. Eunha memijat punggung Yerin sementara Umji permisi untuk mengikuti Sinb keluar.

Umji meraih tangan Sinb saat menemukannya di pintu depan dan mencoba menenangkannya.

"Dia tahu apa yang terbaik untuk kita. Tunggu saja sedikit lagi. "

*****

Yuju berlari hendak ke toilet.
Dia mengutuk sekolah karena menempatkan toilet terlalu jauh dari kelasnya.

Karena kecanggungannya, ia sengaja membawa serta smartphone-nya. Bahkan Solbin tercengang oleh tindakannya dan tidak bisa menyusulnya sehingga dia memutuskan untuk beristirahat di kantin.

Yuju membanting pintu toilet dan menyelesaikan masalahnya. Beberapa menit kemudian dia bisa mendengar pukulan keras di pintu.

Lalu dia mendengar air mengalir dari pipa. Dia sudah siap untuk keluar dari toilet tapi berhenti saat dia mengenali suara itu..

"Tenggelamkan dia ke wastafel. Cepat!"

Ini Halla! Kebetulan sekali.

Yuju dengan cepat mengambil ponselnya setelah akhirnya menyadari situasi saat ini.

Time Flies (SinbxYuju) COMPLETE √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang