"Eunha, aku mencoba menemukanmu dimana-mana. Aku sudah mencarimu setiap hari. Apa kau tahu betapa aku merindukanmu? Apa yang terjadi dengan suaramu?"
Sowon mengulurkan tangan mencoba memegang tangannya lagi tapi Eunha melepaskannya kembali. Sowon bisa melihat air mata jatuh di pipinya. Dia mendekat, menatap Eunha.
Dia menyeka air mata yang mengalir di pipi Eunha sebelum membelainya dengan lembut.
Eunha menutup matanya saat dia masuk dalam pesona Sowon lagi. Dia merindukan sentuhannya, dia merindukan suara lembut itu dan dia benar-benar merindukan kehangatan gadis yang lebih tua itu.
Eunha langsung sadar setelah menyadari apa yang telah dilakukan Sowon kepadanya. Dia mendorongnya sebelum menampar pipi kanan Sowon.
Sowon melebarkan matanya karena shock dan dia tidak bisa mengatakan apapun saat Eunha sudah jauh darinya.
Dia tidak peduli dengan orang-orang yang melihat kearahnya, bahkan rasa sakit di pipinya sekalipun, karena Eunha sudah benar-benar mengambil jiwanya.
Dia benar-benar tidak berharap bisa bertemu Eunha di tempat ini.. setelah mengalami masa-masa sulit. Eunha terlihat semakin cantik. Dia memotong rambutnya menjadi pendek dan memakai poni. Sowon hampir tidak mengenalinya pada awalnya.
Masalahnya adalah kenapa Eunha menamparnya? Apa yang telah dia lakukan? Dan kenapa Eunha terlihat sangat membencinya?
Sowon mendesah berat. Dia tidak ingin kehilangan Eunha lagi, dia sudah cukup lama menunggu waktu ini dan dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Sowon berjalan ke tempat dimana Yuju berada, dan dia berharap Eunha masih ada di sana.
"Unnie? Kau bilang kau melupakan sesuatu.." Tanya Yuju saat melihat Sowon tidak membawa apapun.
"Dimana Sinb?" Sowon mengabaikan pertanyaan Yuju.
"Dia sudah membayar barangnya. Kau terlambat hanya beberapa detik, Eunha unnie sepertinya sedang terburu-buru dan Sinb mengira ada sesuatu yang terjadi padanya sehingga dia cepat-cepat mengejar kakaknya."
*****
"Apa yang terjadi dengan Eunha?"
Yerin masuk ke dapur begitu dia melihat Eunha berjalan ke kamarnya setelah dia kembali dari supermarket. Hidungnya merah dan Yerin bisa mendengar suaranya menangis.
"Aku tidak tahu. Dia sudah seperti itu sejak di mobil. " Sinb mengangkat bahunya sebelum terus meletakkan belanjaan di lemari es.
"Sebenarnya, dia seperti itu setelah bertemu dengan kakak Yuju." Sinb menyesap minuman Umji di atas meja makan. Dia tersentak saat Umji ingin memukulnya karena mengambil minumannya.
"Kakak Yuju? Tunggu siapa Yuju?" Yerin bertukar kontak dengan Umji dan Sinb melihatnya.
"Uhh aku lupa bahwa kau tidak mengenalnya. Dia yang datang ke sini sebelumnya, jika kau masih ingat. Aku bertemu dengannya saat di supermarket tadi dan dia bersama kakaknya, Sowon unnie."
Sinb bisa melihat Yerin dan Umji tersentak perlahan.
"S-Sowon?" Yerin melebarkan matanya sementara Umji sepertinya sedang mengingat sesuatu.
Sinb mengangguk.
"Aku akan ke kamar Eunha."
Umji berdiri, hendak menyusul Yerin ke kamar Eunha, tetapi Sinb dengan cepat menahannya, menariknya untuk berhenti.
"Apa ada yang tidak aku ketahui?" Tanya Sinb tegas.
Umji menjilati bibirnya, menghembuskan napas perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Flies (SinbxYuju) COMPLETE √
RomanceSinBxYuju= Sinju Genre : Girlxgirl, thriller, romance My Favorite Couple.