Sinb duduk di tempat tidur sementara Yuju memakai pakaiannya. Ponselnya berdering dan dia langsung menjawabnya.
"Umji, dia bersamaku sekarang tidak perlu khawatir." Sinb sudah tahu apa yang akan ditanyakan Umji.
"Sowon unnie menangis seperti orang gila. Bisakah kau membawa Yuju unnie ke sini?" Suaranya terdengar tenang.
Tapi Umji memang selalu tenang. Sinb tidak pernah melihatnya ketakutan. Bahkan tidak sekalipun.
"Oke, kami akan ke sana beberapa menit lagi." Sinb menutup teleponnya.
"Apa kau sudah selesai Yuju?" Dia bertanya tanpa memalingkan kepalanya.Dia bukan orang yang sesat, terutama untuk Yuju.
"Ya, kemana kita akan pergi?"
Sinb memalingkan kepalanya perlahan dan menatap Yuju. Dia mengenakan kemeja hitam dengan jeans putih dan memikat mata Sinb. Dia pikir Yuju sangat baik dalam segala hal.
"Sinb? Aku bertanya kemana kita akan pergi?"
Sinb memalsukan batuk untuk menutupi wajahnya yang merah. "Uhh. Kita akan pergi ke rumahku. Ada sesuatu yang harus kau ketahui."
Yuju mengangkat alisnya bingung dan Sinb memutuskan untuk menceritakan kepadanya tentang kematian pamannya nanti.
"Ayo pergi." Sinb mengulurkan tangannya dan Yuju menerimanya. Dia tidak lupa mengunci jendela dan setelah itu dia membawa Yuju ke rumahnya.
Mereka tiba agak terlambat karena lalu lintas yang padat dan Sinb sudah memberitahu Umji tentang itu. Keduanya masuk ke rumah dan dia tidak melihat Sowon.
"Dimana Sowon unnie?" Sinb bertanya pada dua sosok di depannya.
"Dia ada di kamarku. Dia tertidur di ruang tamu setelah menangis sehingga Umji dan aku membawanya ke sana." Yerin menjawab sementara Umji menahannya. Dia sibuk mengerjakan sesuatu dengan laptopnya.
"Kenapa dia ada di sini? Dan kenapa kakaku menangis?"
Yuju merasa aneh. Ada yang mencurigakan. Bagaimana Sowon bisa datang kemari? Apakah mereka semua mengenalnya?
Yerin memelototi Sinb sebelum mendesah.
"Sinb, aku pikir kau sudah memberitahunya?"
Sinb mengangkat bahunya. Dia tahu bukan ide bagus untuk memberi tahu Yuju tentang pamannya sebelum mereka datang ke sini. Ini agak berbahaya karena dia pergi ke rumah Yuju sendirian, tanpa ada pendamping sehingga dia perlu buru-buru.
Sinb akhirnya memberitahu Yuju tentang pamannya dan setelah mendengar kabar tersebut, tentu saja Yuju menangis karena dia tidak tahu yang sebenarnya.
Dia menangis karena pamannya meninggal. Orang yang berperan sebagai orang tua keduanya meninggal. Sementara Sowon menangis karena dia pikir pamannya adalah monster dan dia benar-benar tidak dapat mempercayainya. Dia tidak bisa percaya kejadian yang menimpa hidupnya.
"Kita akan tahu hasil otopsinya nanti setidaknya besok atau dalam dua hari. Maafkan aku Yuju." Yerin berkata sambil menggosok punggungnya.
"Bagaimana dengan kakakku?" Yuju bertanya di antara isak tangisnya.
Sinb pergi ke dapur untuk memberinya segelas air.
"Dia ... baiklah kurasa Eunha bersamanya sekarang. Dia tahu bagaimana cara menangani kakakmu. Karena dia adalah tunangan kakakmu."
Yuju melebarkan matanya sementara Umji terkejut. Yerin menampar mulutnya sediri setelah menyadari bahwa dia secara tidak sengaja memberi tahu Yuju tentang hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Flies (SinbxYuju) COMPLETE √
RomanceSinBxYuju= Sinju Genre : Girlxgirl, thriller, romance My Favorite Couple.