El 9 tahun
Aku terbangun oleh suara bisikan. Walaupun suara itu cukup rendah, aku merasa bahwa aku tidak bisa mengabaikannya. Aku mencoba untuk bangun dari posisi tidurku, tapi kepalaku terasa sangat sakit membuat otakku sulit untuk mengkoordinasi gerakan badanku. Aku menyentuh bagian kepalaku yang terasa sakit. Saat aku menyentuhnya, aku merasa perih dan darah kering yang menutupi luka di kepalaku robek sehingga aku merasakan darah mengalir keluar dari kepalaku. Saat ini aku benar-benar bingung tentang dimana aku berada dan bagaimana bisa aku mendapatkan luka seperti ini. Kepalaku terasa terlalu sakit untuk berpikir. Aku melihat ke sekelilingku untuk menebak dimana aku berada. Ruangan tempatku tidur benar-benar terlihat kotor dan penuh dengan anak-anak kecil yang kira-kira seumuranku. Seluruh ruangan ini tertutup, tidak ada satu jendela-pun atau ventilasi udara. Mungkin karena itu ruangan ini terasa lembab. Mataku mulai terbiasa dengan kegelapan di ruangan ini. Aku melihat ke arah pakaian yang aku pakai. Dress pink yang terlihat seperti dress di film kartun Disney ini membuatku menjadi satu-satunya anak dengan pakaian terheboh diantara anak-anak lainnya. Kebanyakan dari mereka memakai kaos oblong kebesaran yang kotor. Bahkan beberapa anak memiliki rambut berantakan seakan-akan mereka memotong rambut mereka sendiri. Jari manisku juga dihiasi oleh sebuah cincin berbentuk mahkota. Aku mencoba untuk mengingat siapa diriku dan kenapa aku bisa ada di tempat seperti ini dan berpakaian seperti ini, tapi aku tidak bisa mengingatnya sama sekali. Setelah aku terbiasa dengan sakit kepala ini, aku mencoba untuk bangun. Anak-anak yang berbisik di pojok ruangan sadar bahwa aku sudah bangun dan melihat ke arahku dengan ekspresi terkejut. Sebelum aku sempat bereaksi, mereka langsung memberikan signal agar aku diam. Salah satu dari mereka bangun dari tempat-nya duduk dan melangkah hati-hati agar tidak membangunkan anak-anak lainnya. Anak laki-laki itu menggenggam tanganku dan menariknya agar aku bangun dari tempatku duduk. Aku mengikuti anak laki-laki itu untuk bangun dan berjalan ke arah anak-anak lainnya berkumpul. Dari jarak dekat, aku bisa melihat jumlah anak yang berkumpul di sana. 3 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.
"Oke, sekarang kita komplit." Kata anak laki-laki yang menggandengku tadi.
"Huh? Kamu yakin mau ngajak dia? Bukannya dia baru masuk sini kemarin?" Tanya anak lainnya.
"Karena itu, dia pasti tau jalan keluar dari sini!" Kata anak laki-laki itu.
"Nama kamu siapa?" Tanya seorang anak perempuan.
Nama? Ya ampun. Aku tidak ingat siapa namaku. Aku tidak bisa mengingat apa-apa sama sekali. Tiba-tiba, kepalaku terasa sangat sakit, aku mencoba untuk mengingat namaku dan dari mana aku berasal, tapi semakin aku ingin mengingat, semakin sakit kepalaku. Aku memegang kepalaku karena sudah tidak kuat menahan sakit kepalaku.
"Sadar, sadar! Ngga perlu inget nama juga ngga papa." Kata seorang anak laki-laki yang menggandengku tadi. Setelah mendengar suaranya, rasa sakit kepalaku mereda.
"Ya ampun! Dia kenapa?" Tanya anak perempuan lainnya.
"Dia pasti kayak Theo, lupa ingatan. Emangnya kalian ngga inget sama kejadian sebulan yang lalu? Waktu Theo pertama kali dibawa kesini, dia juga sering punya sakit kepala dan ngga inget apapun tentang masa lalunya." Kata anak laki-laki itu.
"Oh iya! Hmm... kalau gitu kita panggil kamu El aja gimana?" Tanya salah satu anak laki-laki itu.
"El? Bukannya itu nama power ranger cowok? Emangnya kalian ngga liat kalo dia itu cewek?" Kata anak perempuan lainnya.
"Ih ngga papa. Lagian El itu kan keren." Kata anak laki-laki itu.
"Ngomong-ngomong pasti kamu pasti bingung. Namaku Gio." Kata anak laki-laki yang menggandengku tadi.
"Aku Anabelle." Kata anak perempuan yang duduk di sebelah Gio.
"Aku Bianca." Kata anak perempuan di sebelah Anabelle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose
RomanceKarena masa lalunya, El harus menyamar sebagai laki-laki dan bersembunyi di dalam sebuah organisasi rahasia yang sedang dibangun oleh pemerintah. Menyamar sebagai laki-laki sudah bukan hal yang baru bagi El karena selama sepuluh tahun kebelakang ini...