Kali ini anggap saja sebuah cerita. Namun, pikirkan dengan nyata. Karna ini bukanlah sekadar cerita bualan. Namun, kebenarannya ada dalam sajak. Jadi, ungkapkan saja sesuai pemikiranmu. Karna kita beda.
Hutan dengan penuh kicauan burung camar. Dalam diamku ular berbisa melilit batin. Menanamkan bisanya sedalam mungkin. Tak terlihat memang. Namun, kau tau.
Hunusan panah berealisasi dari Timur ke Barat. Dengan ujung bertuliskan, "Death".
Analisismu belaka, jika akan ada yang mati.
Buku buku kian memutih. Menampakkan guratan biru. Tanpa kau sadari jemarimu menorehkan tinta merah. Menghunus dengan lihay.
Saat guguran itu datang, kau menolaknya. Memilih menjamah rerumputan liar. Hilangkan segala egoisme dalam diri dengan duri mawar.
Tak lama, camar menghempas bak badai gelombang. Menyisahkan bulu bertebaran. White carpet.
Termangu ku dalam sudut kota. Memancarkan percikan hangat menyambar. Gelap tak bertuan.
Sadarku pada cahaya termangu menatap. Menghujam jiwa hingga bagian dasar. Tak berbekas. Mengunci pada dasar abadi. Entah bagaimana penggambarannya.
-DerylFeronica-
![](https://img.wattpad.com/cover/114449869-288-k239345.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Dalam Gelap [Completed]
PoesiaHighest Rank #5 in Senja (April 2018) #13 in Tulisan (25/06/2018) #39 in Ungkapan (06/07/2018) #96 in Sastra (17/03/2019) ** Ketukan tiap malam ditemani dengan symphony syahdu.. Diary orang yang menikmati kesunyian (mungkin) Torehan kata tak berm...