Dalam tarian sebuah pena, air mata perlahan menetes
Dalam satu kata terucap, ribuan luka menyela tanpa henti
Hati selalu berkata, "Kau benar, apa yang kau lakukan sudah benar"
Namun, air mata seakan menolak segalanyaDesiran luka, pengorbanan, rasa kecewa..
Akan terbalas dengan amukan gilanya nanti
Kau cukup menanti waktu tersenyum
Cukip diam dan merasakan kobaran apiBecause, you're the key holder
-DerylFeronica-
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Dalam Gelap [Completed]
PoetryHighest Rank #5 in Senja (April 2018) #13 in Tulisan (25/06/2018) #39 in Ungkapan (06/07/2018) #96 in Sastra (17/03/2019) ** Ketukan tiap malam ditemani dengan symphony syahdu.. Diary orang yang menikmati kesunyian (mungkin) Torehan kata tak berm...