"Aku merasa nyaman bila didekatnya" Bathin Hye Kyo kecil sambil tersenyum dengan langkahnya yang masih mengikuti langkah anak laki-laki kecil itu.
Setelah mereka berdua sampai didepan kelas mereka masing-masing, mereka pun langsung memasuki kelas mereka masing-masing.
"Yasudah aku masuk kedalam kelas dulu" Ucap Hye Kyo kecil kepada anak laki-laki kecil Itu sambil ingin melepaskan tangannya dari tangan anak laki-laki kecil itu.
Bukannya anak laki-laki kecil itu ingin melepaskan tangan Hye Kyo kecil, tetapi tangan Hye Kyo kecil semakin erat dipegang oleh anak laki-laki kecil itu, Hye Kyo kecil yang sadar dengan sikap anak laki-laki kecil itu langsung menatap heran kearah anak laki-laki kecil itu.
"Mengapa kau tidak melepaskan genggaman tanganmu ini dari tanganku?" Tanya Hye Kyo kecil dengan pelan kepada anak laki-laki kecil itu.
"Aku ingin berbicara denganmu" Ucap anak laki-laki kecil itu dengan menatap Hye Kyo kecil dengan serius.
"Yasudah kalau begitu" Jawab Hye Kyo kecil dengan menganggukkan kepalanya sedikit.
Anak laki-laki kecil itu langsung mengajak Hye Kyo kecil ketempat duduk yang ia tunjukkan barusan dengan tangan yang masih memegang tangan Hye Kyo kecil, Hye Kyo kecil langsung melangkahkan kakinya mengikuti langkah kaki dari anak laki-laki kecil itu.
"Aku ingin berbicara denganmu terlebih dahulu" Ucap anak laki-laki kecil itu kembali dengan lembut sambil tetap memegang tangan Hye Kyo kecil.
"Apa yang ingin kau bicarakan kepadaku?" Tanya Hye Kyo kecil dengan tatapan herannya.
"Lebih baik kita bicarakan ditempat duduk itu saja" Anak laki-laki kecil itu menunjuk kearah kursi panjang yang berada didepan kelas mereka masing-masing.
Mereka berdua akhirnya duduk dikursi panjang depan kelas mereka masing-masing, seketika suasana hening sampai anak laki-laki kecil itu membuka suara terlebih dahulu.
"Apa luka dilutut kakimu itu sudah membaik?" Tanya anak laki-laki kecil itu kepada Hye Kyo kecil.
"Sudah..., luka dilutut kakiku sudah kelihatan membaik" Jawab Hye Kyo kecil dengan datar.
"Gomawo sudah menolongku" Lanjut Hye Kyo kecil dengan sedikit tersenyum memandang kearah anak laki-laki kecil itu.
"Ne...cheonma (sama-sama) beauty" Balas anak laki-laki kecil itu dengan senyuman menggodanya.
"Beauty" Tanya kembali Hye Kyo kecil dengan raut wajah yang sudah keheranan.
"Ne... beauty" Balas dari anak laki-laki kecil itu dengan senyuman yang sudah melukis dibibir manisnya.
"Mengapa kau memanggilku dengan sebutan beauty?" Tanya kembali dari Hye Kyo kecil
"Karena kau itu sangat cantik" Goda dari anak laki-laki kecil itu dengan senyuman menggodanya.
Hye Kyo kecil merasa dirinya tersipu malu mendengar dari pujian anak laki-laki kecil itu sehingga membuat wajahnya sudah memerah seperti buah tomat.
"Mengapa wajahmu merona seperti itu?" Goda kembali dari anak laki-laki kecil itu.
"Ani...ani..., cuaca disini cukup panas" Jawab Hye Kyo kecil dengan penuh rasa gugup sambil memikirkan alasan yang tepat dari pertanyaan yang telah dilontarkan oleh anak laki-laki kecil itu.
"Aah...geuraeyo? tapi aku merasa cuacanya cukup bagus, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin disini" Ucap anak laki-laki kecil itu dengan santai.
"Aah... kalau begitu aku permisi dulu" Hye Kyo kecil hendak berdiri dari tempat duduk itu.
" kau mau kemana?" Tanya dari anak laki-laki kecil itu yang sudah memegang tangan sebelah kanan Hye Kyo kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love in Titanic
RomantizmCinta sejati membutuhkan kepercayaan antara 1 sama lain agar dapat menguatkan cinta mereka. Cinta sejati juga membutuhkan suatu pengorbanan walaupun itu dapat menyakiti perasaan salah 1 di antara mereka. Dengan adanya kepercayaan dan pengorbanan cin...