Lisa mengedipkan matanya berkali kali, kepalanya masih terasa pusing namun hidung mancungnya masih bisa merasakan aroma lavender berpadu vanilla yang memanjakan indra penciumannya.
Ia menoleh ke sisi kiri tempat tidur dan yang didapatinya hanya bubur dan buah buahan.
"bubur ini masih panas. Siapa yang membuatnya? "
"ah bodoh.. Kenapa jadi penasaran dengan siapa pembuat bubur. Seharusnya aku penasaran dimana aku sekarang? " gumam lisa.Lisa berdiri dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar.
Disepanjang lorong terdapat meja putih panjang dengan miniatur karakter kecil, tak lupa bunga bunga lily dalam pot kecil menjadi poin estetik keindahannya.
"rumah siapa ini? Bersih sekali, bahkan debu pun tak ada" kagum lisa sambil menggosokkan jarinya di meja putih ini.
"sudah bangun? " tanya pemuda itu yang sedang berdiri diujung lorong.
"kauu??? Kenapa kau ada disini hah??? "kejut lisa saat melihat eunwoo ada dihadapannya.
"ini rumahku bodoh! " celetuk eunwoo sambil berjalan kecil keruang depan.
"rumahmu??? Ttngguu... Kenapa aku ada dirumahmu??? " heran lisa.
"kau lupa? Kau mengalami pendarahan hebat waktu itu. Lalu aku yang menanganimu saat operasi dan.... "
"tunggu... Kau menanganiku saat operasi?? "
"WHAT?? "
"kau seorang dokter? " kejut lisa.Eunwoo hanya mengangguk pelan.
"wahhh daebak... "
"pantas saja dari awal kau selalu mengomeli gaya hidupku. Woahhhh.... " kejut lisa yang masih tak bisa mengontrol ekspresinya."ah.. Lalu kau membawaku kerumahmu dan merawatku disini? "
"woah... Kau benar benar peduli padaku ternyata. Heolll" goda lisa sambil menujuk eunwoo dengan kedua telunjuk nya."kan sudah kubilang, bukannya aku peduli, tapi.. Aku.. Aku hanya kasian padamu! " seru eunwoo yang masih mencoba membohongi dirinya sendiri.
"ah sudahlah... Itu tak penting! Lagipula justru dengan kebaikanmu aku jadi tak enakan" ucap lisa dengan lesunya.
"tak enakan? Maksudmu?? "heran eunwoo.
"ya.. Tak enak saja"
"kau tahu? Aku membencimu setengah mati! Baru saja aku mau balas dendam padamu! Namun pada kenyataannya kau banyak menolongku. Haisshhh... Menjengkelkan sekali rasanya! " omel lisa ."haha... Dewi fortuna selalu ada dipihakku! "
"lagipula kau harus banyak merenungkan kebaikanku. Kau tahu aku sudah merawat mu selama satu minggu ini, menyuapimu makan, memberimu obat bahkan menggantikan baju.... ""KAU MENGGANTIKAN BAJUKU? " kejut lisa.
"ttidak... "
"ttngguuu.. Bukan begitu maksudku!! " panik eunwoo."aniyoo... Itu faktanya kan?? "
"oh tuhan... Bagaimana aku mau balas dendam dengan orang yang sudah merawatku bahkan sudah pernah melihat seluk beluk tubuhku? Tidak tidak... "
"ya benar... Aku tidak perlu balas dendam denganmu. Yang aku perlukan hanya menikahi mu?? "
"bukankah begitu??? ""hahaha astaga... Aku tak menyangka dengan reaksi seperti ini". Balas eunwoo dengan gelak tawa yang mengeringi.
"tapi tunggu dulu. Kenapa kau selalu mengatakan ingin balas dendam? Sebenci itukah kau padaku? " heran eunwoo.
"mm... ya SANGAT BENCI! "
"kau tahu.. Hati wanita itu sangat rapuh. Kau selalu menyumpahiku dengan kata kata buruk. Mana mungkin aku tak sedih hah? "
"jadi wajarkan jika aku mau balas dendam? "
"kata bambam, balas dendam yang tepat kepada seorang lelaki adalah buat lelaki itu mencintaimu lalu campakkan dia! Ya... itu benar!! " seru lisa dengan semangat.Seketika senyuman diwajah eunwoo luntur setelah mendengar penuturan terakhir lisa.
"Jika kau ingin melakukan itu padaku. Sebaiknya kau pulang sekarang! " titah eunwoo dengan dingin.
"nde? " heran lisa.
"keluar dari rumahku sekarang! "
"kau mengertikan? " .Lisa masih diam tak bergerak.
"AKU BILANG KELUAR! " teriak eunwoo dengan suaranya yang mulai meninggi.
.
.
.
1 minggu sudah berlalu.
Semenjak kejadian itu, lisa tak pernah lagi mendengar tetangga sebelahnya itu mengetuk pintu apartemen nya.
Aneh...
Bukankah itu bagus, jika eunwoo berhenti mengomeli lisa?
Tapi ntah kenapa lisa merindukan omelan dari pemuda cerewet itu."nunaaaaa" kejut bambam .
Lisa hanya menoleh kecil lalu kembali melamun.
"woahh... Reaksi apa itu?? Apa kau sungguh lisa nuna ku?? "tanya bambam.
"Lis, kau baik baik saja? "tanya rose yang kebetulan ada di lokasi pemotretan kali ini.
"aku baik baik saja rose, ah... kenapa kau kesini? Kau tak perlu repot repot datang melihatku! Kan sudah kubilang, kalau keadaanku sudah membaik! "
Rose masih mengerutkan dahinya, ia masih tak percaya sahabatnya ini sudah pulih total.
"tapi kenapa kau masih murung? Apa ada sesuatu yang mengganggu mu? " tanya bambam.
Lisa mengangguk pelan.
"apa ini tentang dia? Tetangga sebelah yang menyebalkan itu? "tanya rose hati hati .
Lisa mengangguk lagi.
"ah... Tetangga yang waktu itu nuna? "
"nah bagaimana?? Apa kau sudah balas dendam padanya??" tanya bambam lagi.Lisa menggeleng.
"aku tidak bisa balas dendam"
"jikapun ada kesempatan untuk balas dendam, kupikir aku takkan bisa melakukannya" jawab lisa lemah."kenapa?? Kau pasti bisa nuna! " seru bambam menyemangati.
"bagaimana mau balas dendam. dia bahkan sekarang tak sudi bertemu denganku"
"tunggu... Posisi macam apa ini? Kenapa justru aku yang jadi korban?" .
"ya benar... Lagipula.. Atas dasar apa dia marah padaku? Atas dasar apa dia memperlakukan ku seperti ini? " ."maaf, aku pergi dulu! " pamit lisa kepada bambam dan rose.
###
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL ABOUT LISA
Fanfickalau ceritanya gak mau kebuka atau gak lengkap chapternya, berarti kalian harus ngefollow aku terlebih dulu lalu hapus Story ini dari Perpustakaan kalian, habis itu kalian buka ulang lagi terus tambahin ke Perpustakaan kalian :) [On going still 58...