[Hunlis]-"My Ex-Oppa"

3.2K 343 16
                                    

Seperti biasa di dorm selalu ramai dengan tawa para member.  Ini bukan rahasia lagi jika Diluar fans bisa melihat mereka bak pangeran dari negeri lain.  Tapi di dalam dorm mereka hanyalah lelaki biasa yang selalu sibuk dengan urusan masing masing,  bahkan tak ayal urusan itu bisa di bilang sangat sangat tak penting.

"cara mainnya mudah,  kau cukup mengingat gambarnya lalu cocokkan dengan option nama yang tersedia! " seru sang leader,  suho.

Lelaki yang di ajak bicara hanya mengerutkan kedua alisnya tak mengerti.

"ahh..  Dasar kim jongin bodoh!  Begitu saja tak bisa! " kesal suho sambil berjalan mencari mangsa lain.

"jika kita bicara soal daya ingat.  Bukankah sehun yang terbaik? " celetuk chen tiba tiba.

"ya.. Ya...  Kau benar.  Dia bahkan mengingat wajah setiap lucky fans di konser dan fans yang ia temui di fanmeet kan? " kini chanyeol yang menimpali.

Suho tersenyum samar lalu berjalan mendekati sang maknae yang sedang sibuk bermain hp di sofa ruang tv mereka.

.




.





.

*meanwhile in other side*

"unnie apakah besok exo juga jadi line up acaranya? " tanya lisa memastikan.

"tentu saja. Bukankah mereka selalu jadi most wanted di setiap acara?" balas jennie menimpali.

Seusai bertanya Lisa kembali masuk ke kamarnya dengan wajah kusut.



◾◾◾

*Lisa pov*

Aku merebahkan tubuh ku di tempat tidur.  Baru 2 menit aku terbaring,  tiba tiba pop up message muncul di handphoneku.


Ex-oppa :
Sudah tidur?

Ah...  Dia ternyata.
Jika ini 5 tahun lalu,  mungkin aku sudah mati saking senangnya. 
Tapi sayang... 
Waktu telah berubah.


Ex-oppa :
Aku tahu blackpink sdg tak ada kegiatan
Jadi berhentilah bertingkah
Seolah olah kau sibuk

Cih... Dia sasaeng atau apa?  Bisa bisanya tahu kegiatan ku.

Ex-oppa :
Ayo bertemu ditempat biasa.

Ex-oppa:
Sekarang!
Dan ingat! Jangan membuatku lama menunggu.

Aku melihat kearah jam di nakas sebelah tempat tidurku. Jam menunjukkan pukul 7 malam,  jika aku minta ijin keluar  ke supermarket mungkin manager-nim  akan mengizinkan.

.





.





.

Lelaki itu sudah duduk di meja dekat jendela dengan topi hitam dan masker untuk menutup identitasnya.  Sama hal nya denganku,  aku juga menggunakan properti yang sama.

Skandal.
Kami berdua sama sama menghindari hal itu.

Aku mendekat kearahnya lalu duduk tepat didepannya.

"aku sudah pesankan hot chocolate favoritemu.  Silahkan jika ingin pesan yang lain" imbuhnya sambil menunjukkan buku menu.

Aku hanya menggeleng kecil .

"ada perlu apa? " tanyaku to the point,  berharap pertemuan ini segera berakhir. 

Jujur saja..
Aku takut!

Aku takut jika ada orang yang mengenaliku dan melihatku bersamanya.

Ya...
Bersama sehun EXO.

Apa yang akan terjadi padaku jika ada headline berita besok pagi yang mengatakan hal hal aneh tentangku dan sehun maknae dari EXO ini.

"semenjak debut kau jadi berusaha menjauh dariku"
"kenapa?  Apa yang kau khawatirkan? " tanya nya serius sambil menggengam kedua tanganku.

Aku tak menjawab,  aku justru melepaskan genggaman hangatnya dari tanganku.

Air wajahnya berubah saat aku bertindak sedingin itu padanya.

"kau tahu? Terkadang aku rindu dengan masa masa dimana kau belum menjadi seperti sekarang"

Aku mengerutkan wajahku,  berusaha mencerna setiap perkataanya.

"tidak..  Jangan salah paham dulu.  Bukannya aku tak senang sekarang kau menjadi idol yang sukses"
"ya..  Maksudku...  Aku.."
"aku hanya teringat kenangan 5 tahun lalu dimana kau masih menjadi fans ku" ucap nya sendu sambil tersenyum kecil.

"ah..  Tidak,  berhentilah hidup di masa lalu!! Kenangan itu benar benar memalukan! " kesalku sambil membaringkan kepalaku diatas meja coklat ini.

Ia hanya balas tersenyum sambil mencubit gemas pipiku.

"Baiklah..  Aku atau kau yang akan menceritakan kisah ini? "
"em..  Bagaimana jika aku saja"
"  Ya..  Daya ingat ku sangat kuat.  Aku bahkan masih mengingat kejadian kurang lebih 5 tahun lalu itu. Saat kita pertama bertemu" -sehun.



###
Guys berita buruk.
Gue udah mulai kuliah :"

Heunggg...  Ga yakin bisa selesai tepat waktu FF nya

ALL ABOUT LISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang