kalau ceritanya gak mau kebuka atau gak lengkap chapternya, berarti kalian harus ngefollow aku terlebih dulu lalu hapus Story ini dari Perpustakaan kalian, habis itu kalian buka ulang lagi terus tambahin ke Perpustakaan kalian :)
[On going still 58...
MUSIK DIATAS TOLONG DIHIDUPKAN UNTUK PENGALAMAN MEMBACA YANG LEBIH REALISTIS.
◾◾◾
3 lelaki itu sudah siap siaga di landasan heli tepat di atap gedung tak bertuan itu.
"unit eagle siaga 1 barat laut" lapor anak buah taeyong lewat earphone kecil yang melekat ditelinga mereka masing masing. Ya.. Cara cerdas agar tetap terjaga satu sama lain dengan jarak yang cukup jauh.
"snipper siaga 1 arah jam 12" lapor hoseok yang sudah diposisinya, tak lupa tentunya dengan snipper jarak jauh miliknya itu.
"hoseok, tetap fokus pada sasaran! Yoongi pastikan kau dekat denganku dan lindungi aku dari belakang! " titah taeyong yang berbicara lewat earphone ditelinga nya itu.
"tenang sersan tanpa kulindingi pun kau tetap akan selamat. Hanya peluru yang diberkati dengan keberuntungan saja yang bisa mengenaimu!" kekeh yoongi yang masih bisa terdengar jelas oleh taeyong tanpa menggunakan earphone pun, karena jarak mereka berdua hanya 8 meter jauhnya.
"haha yoongi benar, hanya peluru keberuntungan saja yang bisa. Seperti peluruku" sahut hoseok lewat earphone tadi.
"sudah berhentilah bicara! Sekarang saatnya fokus! Target akan segera di posisi X dalam 2 menit lagi! " tegas taeyong. ya.. Benar kata yoongi saat mengatakan bahwa taeyong adalah orang yang tegas dan disiplin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◾◾◾
S
ensor panas jarak jauh taeyong mulai mendeteksi adanya pergerakan di lantai teratas dari gedung diseberangnya itu. Dengan sigap, taeyong mengubah posisinya lalu kembali fokus sambil bersiap menarik pelatuknya.
Taeyong meneguk saliva nya lekat, tak bisa dipungkiri bahwa jari telunjuknya yang menempel di pelatuk pistol ini masih sangat kaku untuk menembak target yang bergerak, terlebih lagi dalam jarak sejauh ini.
"fokus lee taeyong! Target didepan mu ini adalah juru kuncinya. Jika kau berhasil membunuhnya maka kau akan mudah mendapatkan rekannya yang lain dan tentunya markas persembunyian mereka! " batin taeyong mencoba mensugesti dirinya sendiri.
Srettttt
Jendela di gedung seberang itu terbuka lebar. Angin yang berhembus kencang juga membantu meniup gorden putih yang sempat menghalangi keberadaan sang target.
Deg
Jantung taeyong semakin berdegup kencang.
Trett
Taeyong menhidupkan kembali earphonenya.
"yak! Kenapa tak ada yang bilang padaku bahwa target kita adalah seorang wanita! " panik taeyong lewat earphonenya itu.
