IM YOONA POV
Siwon oppa telah tidur, saat iphoneku berbunyi. Kyuhyun meneleponku, aku mengira proyek yang sedang aku tangani menghadapi masalah. Aku pun mengangkatnya, dan berjalan keluar dari kamar.
" Yeoboseo" sapaku
" Yoong, aku mendapatkan rekamannya. Detektif yang aku sewa mendapatkannya, besok kita akan melihatnya"
" Apakah dari rekaman itu, kita bisa tau siapa pelakunya?" tanyaku dan aku sadar seseorang berdiri di sampingku setelah aku menyelesaikan ucapanku. Ne, Siwon oppa menatapku dengan tajam. Dia merebut iphoneku dan membantingnya ke lantai. Aku melihat kemarahannya, aku pun menunduk.
" Sudah berapa kali aku katakan untuk tidak membahas dan mencari tau tentang masalah ini lagi" bentaknya
" Mianhae" ujarku
" Apa jika kamu tau siapa pelakunya, eomma bisa hidup kembali?" ujar Siwon " Apakah masih belum cukup aku katakan itu adalah kecelakaan lalu lintas" " Aku dan semua keluargaku tidak pernah menyalahkanmu, apakah itu belum cukup Yoong?"
'Aku dan Semua keluargaku' aku tersenyum mendengar ucapannya. Memang betul aku bukan bagian dari keluarganya, bukan dan tidak akan pernah walaupun pernikahan terlaksana.
" Oppa selalu mengatakan tidak menyalahkan aku, selalu bilang ini bukan salahku. Tapi kenapa oppa tidak pernah membiarkan aku mencari tau kenyataan. Jika memang ini salahku setidaknya biarkan aku bertanggungjawab, aku terima jika oppa dan seluruh keluarga Choi membenciku. Aku tidak ingin lari dari kenyataan" ujarku, aku hampir menangis. Tapi aku tak ingin lemah di hadapannya dan membuat ia merasa bersalah seperti saat itu. Saat kita bertengkar karena aku membuang seluruh minumannya.
" Karena apapun kenyataannya tidak akan membuat eomma kembali pada kita" ujarnya mulai menurunkan suaranya
" Oppa tidak tau bagaimana perasaanku, setiap aku melihat oppa aku selalu merasa bersalah, aku gak sanggup melupakan kecelakaan itu. Jika eomma tidak menolongku, eomma tidak akan tertabrak. Seharusnya aku yang menjadi korban bukan eomma. Aku yang harusnya mengalami kecelakaan bukan eomma. Setidaknya jika aku yang tertabrak, tidak akan ada orang yang menangisiku" aku mulai menangis, aku tak tahan lagi " Jika aku yang mati, aku tidak akan melukai begitu banyak hati orang. Aku tidak memiliki keluarga yang akan menangisiku, aku bahkan tidak memiliki kerabat maupun teman, aku,,"
Ucapanku belum selesai dan aku mendapatkan sebuah tamparan dari Siwon oppa. Pipiku sakit tapi lebih sakit adalah hatiku. Aku menatapnya, ia merasa bersalah.
" Seharusnya begitu oppa memperlakukan aku. Bukan setiap hari tersenyum padaku dan mengatakan bukan salahku. Setidaknya aku akan lebih tidak terbebani jika oppa menyalahkan aku" aku menghapus air mataku
" Mianhae" ujarnya sambil memegang pipiku " Mianhae"
" Gwenchana. Ini bahkan tidak sakit oppa" ujarku dan ia memelukku
" Jangan pernah mengatakan kamu tidak memiliki keluarga. Kamu memiliki aku, appa dan noona. Kita adalah keluarga" ujarnya " Kita jangan bahas masalah ini lagi, kita hanya perlu merancang masa depan kita. Kita akan menikah, bukankah itu yang kamu janjikan pada eomma?"
Aku mengangguk
" Mulai sekarang hanya ada kita dan masa depan kita" ujarnya
###
2 bulan berlalu, aku sudah dapat menerima kenyataan bahwa eomma telah pergi dan bukan salahku karena seluruh keluarga Choi tidak pernah menyalahkan aku. Berkat Nara, aku bisa menjadi begini. Dia satu2nya tempat aku bercerita, walaupun ada taeyeon dan yuri eonni. Ada kalanya aku tidak bisa bercerita ke mereka karena bagaimana pun mereka adalah bagian dari Siwon oppa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Memories
Romance" Oppa tidak tau bagaimana perasaanku, setiap aku melihat oppa aku selalu merasa bersalah, aku gak sanggup melupakan kecelakaan itu. Jika eoma tidak menolongku, eomma tidak akan tertabrak. Seharusnya aku yang menjadi korban bukan eomma. Aku yang har...