Chapter 2

3.5K 231 16
                                    

IM YOONA POV

Siwon oppa mengajakku keluar, aku terkejut. pertemuan beberapa hari yang lalu menunjukan ia begitu dingin tapi kini ia tiba2 mengajakku keluar.

" Mianhae, membuat oppa lama menunggu" ujarku saat masuk ke mobilnya

" gwenchana" ujarnya jelas, singkat dan padat

" kita mau kemana oppa?"

" apa yang aboeji tawarkan dalam hubungan kita ini?" tanya Siwon oppa, dia masih fokus mengendarai mobilnya. Berbicara tanpa menatapku, dan kalimat ini terasa sangat menyakitkan. Dia menilaiku begitu rendah.

" aku,," aku tidak tau harus mengatakan apa. Bukankah mengatakan apa pun hasilnya akan sama, dia adalah type yang suka mengambil kesimpulan sendiri tanpa memikirkan bagaimana perasaan orang

" aku tidak peduli apa pun motifmu. Hanya saja aku ingatkan kalau aku tidak pernah menjanjikan apa pun. Aku tidak akan pernah membalas perasaan apa pun" ujarnya lagi, " karena aku tidak memiliki perasaan"

" Lalu apa yang harus aku lakukan?"

" batalkanlah perjodohan gila ini" ujarnya, apakah pria ini masih waras. Seharusnya dia tidak menyetujuinya jika akhirnya memintaku untuk membatalkannya. Tidak mungkin appa memaksanya jika ia sendiri tidak menginginkannya. Ia bukan orang yang bisa dipaksakan.

" mengapa tidak oppa saja yang batalkan?" tanyaku, bagaimana mungkin aku menolak keinginan appa. Appa dan eomma yang memberikan aku sebuah kehidupan baru setelah aku tidak memiliki siapa pun lagi di dunia ini. Bagaimana mungkin aku dengan kejam menolak apa yang mereka inginkan. Setidaknya jika putra mereka yang menolak perjodohan ini, bukan aku yang menyakiti mereka.

" Aku akan memberikan kamu 10% saham Hyundai jika kamu membatalkannya"

" aku tidak menginginkan uangmu. Jika kamu ingin batalkan maka lakukanlah, tapi jangan memintaku untuk melukai hati appa dan eomma" ujarku, dia menghentikan laju mobilnya di samping jalan.

" aku terlalu mengenal wanita miskin seperti dirimu Im Yoona. Jadi jangan berlagak suci di hadapanku. Wanita miskin sepertimu akan mengorbankan apa pun untuk mendapatkan kekayaan." ujarnya " kamu bahkan bersedia mengabaikan perasaanmu demi menjadi menantu keluarga choi"

" Aku tidak akan peduli bagaimana kamu menghinaku. Kamu tidak akan pernah mengerti" aku menghapus air mataku, " Aku tidak akan mengorbankan hubungan baikku dengan appa dan eomma hanya karena hinaanmu itu. Aku tidak memiliki siapa pun lagi sejak dulu, hanya appa dan eomma yang aku miliki. Orang tua yang tidak kamu inginkan itu oppa. Aku menginginkan mereka, jadi aku mohon jangan memaksaku melukai mereka. Jika oppa mau maka oppa bisa membatalkannya sendiri. Aku tidak akan keberatan setidaknya bukan aku yang membatalkannya"

" Kamu gila, aku akan kehilangan Hyundai jika aku yang membatalkannya. Perasaanmu tidak akan sebanding dengan kekuasaanku"

Akhirnya aku tau, dia menuruti apa yang appa inginkan hanya demi Hyundai. Aku melepaskan safety belt yang mengikat tubuhku.

" Jika begitu, tidak ada satu pun dari kita yang ingin membatalkannya. Aku anggap kamu setuju menikahiku" ujarku sebelum membuka pintu mobilnya

" Kita lihat saja siapa yang akan bertahan hingga akhir. Aku ingin lihat bagaimana kuatnya hatimu"

Aku memutuskan untuk pulang sendiri. Aku tidak boleh menyerah begitu aja.

###

AUTHOR POV

Siwon pulang ke apartementnya dan menghabiskan minuman beralkoholnya. Ia tidak bisa menjanjikan kehidupan yang baik untuk seorang wanita. Ia juga tidak ingin melukai wanita itu, hanya saja sikap keras kepala wanita itu membuat mulutnya mengatakan hal yang kejam.

My First MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang