Yoona sampai di apartement, amplop tersebut masih di tangannya. Ia ingin menuntut jawaban dari Siwon. Ia memasukan kode untuk membuka pintu apartementnya. Pintu terbuka dan ia sangat terkejut saat melihat seorang wanita sedang berada di atas pangkuan Siwon. Dengan teganya pria itu mengkhianatinya, walaupun tidak mencintainya setidaknya hargailah dia sebagai tunangannya. Kedua manusia yang tengah bercumbu itu terkejut, Siwon mendorong Tifanny dari pangkuannya.
" Bisakah kalian melakukannya di tempat lain?" ujar Yoona dan ia memasukan amplop itu ke dalam tasnya. Apa yang dilihatnya sudah menjadi jawabannya, ia tidak ingin bertanya lagi.
" Yoong" Siwon mengenggam tangannya
" Aku ada tugas ke Busan besok. Aku perlu istirahat" ujar Yoona sambil melepaskan tangan Siwon
" Ini tidak seperti yang kamu lihat" ujar Siwon
" Sudah cukup jelas siwon – ssi. Sejak mendapat penjelasan di pagi itu, aku uda lebih dari jelas" ujar Yoona " Aku lelah, biarkan aku istirahat"
" Oppa, biarkan saja. Bukankah kamu akan mengakhiri hubungan kalian. Selesaikanlah sekarang" ujar Tifanny dan Yoona tersenyum padanya
" Sayangnya aku tidak akan melepaskan dia untukmu Tifanny – ssi" ujar Yoona
###
Kyuhyun menemui Henry. Ia penasaran dengan apa yang terjadi, awal saat melakukan semua penyelidikan ini Henry dan nickhun begitu antusias. tapi sekarang setelah tau kenyataan, mereka berdua menghindar.
Hasilnya keduanya tetap tidak mau membuka mulut, Kyuhyun masih khawatir dengan Yoona. Bagaimana jika ia dan Siwon bertengkar, ia yakin Yoona sedang salah paham karena pelakunya adalah Tifanny.
Yoona yang ingin beristirahat sebelum berangkat besok, membatalkan niatnya. Ia melihat sebuah benda yang berkilau di atas meja rias. benda itu adalah cincin tunangan yang biasanya melingkar di jari Siwon. Ia tertawa melihat benda itu, Siwon akan melepaskannya karena pembunuh itu. Ia memasukan bajunya ke dalam koper dan melangkah keluar meninggalkan kamar itu. Ia akan kembali karena janjinya pada appa, walaupun hanya itu alasannya, baginya sudah cukup untuk mengikatnya dengan Siwon.
" Kamu mau kemana Yoong?" tanya Siwon
" Aku membiarkan kamu bermain2 dulu sebelum kamu terikat denganku." Ujar Yoona " Bermainlah sepuasmu dan jangan biarkan wanita itu hamil" Yoona berkata tanpa ekspresi apapun. Ia begitu dingin.
" Kalau aku hamil, Siwon oppa tidak perlu menikah denganmu" ujar Tifanny
" Lakukan saja jika kalian berani. Kamu akan kehilangan Hyundai" Yoona menyeret kopernya dan saat membuka pintu ia terkejut melihat Kyuhyun disana
" Oppa"
" Kamu sudah memberitahunya?"
Yoona menggeleng, Kyuhyun melihat ke dalam dan ia melihat Tifanny disana
" Kamu begitu mengerikan Im Yoona. membiarkan aku bermain dengan wanitaku, dan dirimu bermain dengan suami orang" ujar Siwon dan Yoona meneteskan air mata yang dari tadi ia tahan. Setidaknya Siwon tidak melihatnya karena ia membelakangi Siwon.
" Kamu jangan keterlaluan hyung ya" ujar Kyuhyun.
" Pergilah, bermainlah sepuasmu juga. Aku akan menunjukan ke appa kalau kamu bukan sesuatu yang pantas dihargai dengan Hyundai" ujar Siwon, Kyuhyun akan memukulnya, Yoona menahannya.
" Yoong, keluarkanlah biarkan dia lihat" tanya Kyuhyun " Kamu taruh dimana itu Yoong?" tanya Kyuhyun
" Apa yang kalian ingin tunjukan padaku? Video kalian bercinta?" ujar Siwon dan Kyuhyun menonjoknya, saat Siwon akan membalas Yoona berdiri menghadang
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Memories
Romance" Oppa tidak tau bagaimana perasaanku, setiap aku melihat oppa aku selalu merasa bersalah, aku gak sanggup melupakan kecelakaan itu. Jika eoma tidak menolongku, eomma tidak akan tertabrak. Seharusnya aku yang menjadi korban bukan eomma. Aku yang har...