Chapter 15

2.8K 191 13
                                    

IM YOONA POV

Aku sudah selesai menyiapkan makanan untuk Appa, setelah bersiap-siap aku memutuskan untuk berangkat ke rumah sakit. Di depan pintu aku melihat Tifanny sedang berdiri, ia memegang perutnya.

" Yoona-ssi, bisa kita bicara?" tanyanya saat melihatku keluar, walaupun aku membencinya karena dia penyebab kematian eomma tapi dia adalah wanita yang dicintai Siwon oppa.

" Ada apa?"

" Aku mohon lepaskan Siwon oppa untukku. Aku tidak ingin anakku terlahir tanpa seorang ayah" ia mengelus perutnya yang masih rata. Mendengar kata anak membuat duniaku terasa gelap seketika. Apapun kenyataannya, bagaimana pun aku mencintai Siwon oppa, semua akan kalah karena anak ini. mereka memiliki anak, lalu apakah aku harus menjadi orang jahat yang akhirnya membuat anak tak berdosa ini terlahir tanpa keluarga yang lengkap.

" Tuhan, apa yang harus aku lakukan?" gumamku, aku bisa tidak peduli dengan perasaanku tapi bagaimana dengan appa. Dia akan kembali membenciku, apakah aku masih sanggup kehilangan untuk kedua kalinya.

" Aku mohon Yoona ya" ia memegang tanganku sambil menangis " Siwon oppa memintaku menggugurkan kandunganku karena kamu sudah kembali. Ia akan kembali padamu untuk kembali mendapatkan posisinya di Hyundai. Kamu tau kan dia hanya mencintaiku selama ini"

Aku meninggalkannya, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Aku terlalu pusing untuk berpikir saat ini. aku terlalu sakit mendengarkan ia mengatakan Siwon oppa mencintainya, walaupun aku sudah mengetahuinya tapi mendengarkan kata itu keluar dari mulutnya, ntah mengapa rasa sakit itu terasa berkali lipat.

***

Aku tiba di ruang perawatan Appa, dalam perjalanan aku sudah memutuskan. Aku tidak akan mengecewakan Appa lagi, walaupun akibatnya aku menjadi orang jahat dan Siwon oppa membenciku. Aku tidak peduli, setidaknya aku tidak membuat Appa kecewa. Aku akan tetap menikah dengan Siwon oppa.

" appa" sapaku, appa menatapku. Aku bersyukur ia masih mau menatapku, ia tidak memandangku seperti terakhir kali aku bertemu dengannya sebelum aku berangkat ke Busan.

" kamu pulang?" tanya appa

" ne" ujarku " Kenapa appa disini? Bukankah Aku dan Siwon oppa uda mau menikah"

" Yoong a"

" Appa harus mengantarku ke altar, appa harus sembuh" ujarku dan aku tidak sengaja meneteskan air mata "Appa harus cepat sembuh ya"

" Yoong, kamu kenapa menangis? Appa akan mengantarmu ke altar jadi appa akan sembuh dengan cepat" aku menangisi nasibku, aku terlalu menyayangi appa sehingga aku harus menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain. Tapi aku tidak sanggup mengatakan pada Appa. Aku hanya mampu menyimpannya sendiri dalam hati.

Aku tidak sanggup disini terlalu lama, aku ingin menangis. Tapi aku tidak ingin Appa melihatku. Aku meminta izin pada Appa untuk keluar sebentar. Saat membuka pintu kamar Appa, aku melihat Siwon oppa berdiri disana. Aku menghapus air mata yang membasahi wajahku.

" Oppa" ujarku " Kenapa tidak masuk?"

" Aku ada urusan mendadak, nanti malam aku baru datang" ujarnya, aku tau ia menghindariku. Pasti ia tidak akan masuk karena ada aku.

" Kita sudah bertemu, bisakah kita bicara hanya 5 menit?" tanyaku.

" Bicaralah sekarang" ujarnya, ia tampak acuh padaku.

" Bisakah kita tetap menikah? Maaf aku membuatmu kecewa saat itu" ujarku " Kemarin aku menolakmu, maaf. Tapi aku membutuhkan pernikahan ini"

" Aniy, aku tidak akan menikahimu lagi" ujar Siwon oppa, ia menolakku " Aku sudah kembali dengan Tifanny" ujarnya lagi, tentu saja aku tau. Bahkan saat ini wanitanya tengah mengandung anaknya, aku sudah terlalu jelas tapi aku harus bertindak egois saat ini. bukankah ia menginginkan posisi CEO Hyundai juga, ia akan mendapatkannya setelah menikah denganku.

My First MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang