Pada akhirnya aku pergi bukan saja untuk melindungi hati sendiri
Tapi juga untuk menghargai dia, wanita lain yang disampingmu kini
Karena sehancurnya hati
Aku punya sisa puingnya untuk tidak menyakiti
Bagaimanapun itu, wanita manapun tidak akan rela lelakinya mendua
Kau, belajarlah dari kisah kita yang dulu
Jangan ulangi!
Hari demi hari Putih dan Reza semakin akrab. Hal ini juga dikarenakan intensitas bertemu mereka yang hampir tiap hari membuat mereka mulai mengenal satu sama lain. Putih kembali menemukan semangatnya walau belum seceria dulu. Perubahan mood Putih masih sering terjadi. Kadang ceria kadang murung kadang diam seribu bahasa. Putih masih sering teringat Doni. Hal ini menjadi wajar karena hubungan mereka sudah cukup lama. Rezapun peka jika emosi Putih tiba-tiba berubah tapi dia masih tidak tahu detailnya karena apa.
Seperti sekarang, dalam perjalanan Reza mengantar Putih pulang sehabis mereka lembur di kantor. Putih yang tadinya ceria tiba-tiba diam sambil melihat nanar ponselnya. Reza yang menangkap perubahan Putih langsung menghentikan mobilnya dipinggir jalan.
"Put, kamu kenapa?" tanya Reza hati-hati
"Aku? Ngga papa," kata Putih terbata, "Za, ko berhenti disini?" Putih bingung
"Kamu bohong kan Put?" Reza mulai khawatir
"Enggg... engga ko, serius." ekspresi Putih yang menahan tangis tidak bisa bohong
"Ehmmm... Put, aku tau kita belum lama kenal. Tapi kalau kamu mau kamu bisa cerita ke aku, percayaiin sedikit aja bebanmu selama ini." Reza menarik nafas
Sesaat setelah Reza berbicara, terdengar suara isak tangis Putih,"Kenapa Za, kenapa susah banget buat aku lupain sakit hati ini Za? Ketika aku sedang berusaha mau lupain dia, ada aja yang ngebuat aku inget lagi"
"Sttt... ada aku Put disini." Tangan Reza tiba-tiba meraih tangan Putih, menggenggamnya sambil sesekali menenangkan Putih. Tangan Rezapun disambut dengan cengkraman kuat dari tangan Putih seolah menyalurkan semua bebannya selama ini.
Reza menunggu Putih tenang.
"Kita keluar yuk, itu ada bangku taman. Kayanya nyaman buat cerita" Kata Reza sambil menggiring Putih keluar dari mobil dan menuju bangku taman tersebut.
***
"Jadi kenapa? Apa yang kamu alami sampai seperti ini?" tanya Reza tenang, sambil menerawang langit malam di bangku taman. Tentu Putih duduk juga disebelah Reza.
"Za, boleh aku tanya sama kamu, sebagai seorang pria? kamu liat aku kaya gimana?" tanya Putih balik.
"Maksudnya?" Reza memandang ke arah Putih, mengernyit heran.
"Ya gimana menurutmu sebagai laki-laki kalo liat aku dibanding wanita lain? Membosankan kek, jelek kek, ngga menarik juga mungkin" lirih Putih
"Stop Put, kenapa kamu bandingin diri kamu sama wanita lain? Kenapa menganggap diri kamu sendiri lebih rendah dibanding yang lain? Berhenti buat dirimu tersiksa dengan terus membandingkan dengan orang lain Put. Kamu itu spesial."
"Lihat ini Za" Putih menyodorkan ponselnya ke Reza. Yang Putih perlihatkan pada Reza adalah foto instagram yang diposting Mia. Disana terlihat foto selfie, Mia, Doni dan Nadia. Caption yang dibuat Mia dalam foto itu.
Ngga sengaja ketemu @doniPratama dan pacar barunya yang cantik banget dan baik @QueenNadia, bahagia terus ya pasangan baru! Jadi pengen bilang "hai mantan! Jangan nyesel ya aku dapet yang lebih segala-galanya. Hahahhaaa iya ga Don?
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Biru dan Bintang
RomanceUntuk seseorang yang membuatku patah sepatah-patahnya Yang meninggalkan saat aku sudah bersandar sepenuhnya Yang menghancurkan perasaan saat aku percaya seluruhnya Yang menjadi penyiksa paling kejam saat kumemilih menjadikannya sumber bahagia Yang m...