Bab 7

390 66 6
                                    

Dua bulan setelah pernikahan Donghae dan Yoona. Keluarga kecil tersebut dirundung kebahagian. Yoona dinyatakan positif mengandung buah cintanya bersama Donghae. Seluruh keluarga Lee sangat bahagia dengan kabar kehamilan Yoona.

Usia kandungannya memasuki 2 minggu. Dan ada saatnya Yoona merasakan ngidam seperti wanita hamil pada umumnya. Seperti sekarang ini, wanita itu sedang ingin sekali memakan buah-buahan yang rasanya masam. Dan dengan sigap sang suami akan memenuhi permintaannya tersebut.

Donghae bersyukur dalam hati, karena istrinya tidak pernah mengidamkan sesuatu yang ekstrim dan diluar nalarnya. Seperti melihatnya botak, mungkin atau melihatnya memakai pakaian wanita. Membayangkannya saja membuat pria itu bergidik ngeri.

“Apa rasanya sangat masam?”

Donghae memperhatikan wajah Yoona yang mengerut. Wanita itu mengangguk namun tetap melahap buah-buahan tersebut hingga habis. Pria itu sebenarnya ingin mencoba namun perutnya yang lemah mengurungkan niatnya. Selain makanan pedas, Dongahae juga ternyata lemah akan makanan yang bersipat masam. Ini merupakan turunan dari sang ayah, Lee Yoonho.

Setelah Yoona menyelesaikan makannya. Wanita itu kemudian mengajak suaminya untuk berpindah dari ruang makan menuju ruang keluarga. Disana terlihat kedua mertua dan kakek mertuanya sedang mengobrol ringan. Sudah dua minggu mereka berdua tinggal bersama orang tua Donghae. Sebelumnya Yoona dan Donghae tinggal di apartemen, namun semenjak kehamilan wanita itu, ibu mertuanya Kwon Boa menyuruh keduanya untuk tinggal di kediaman keluarga Lee.

“Yoona, sini duduk sama mama.”

Boa menepuk-nepuk sofa didekatnya. Yoona tersenyum kemudian duduk disamping ibu mertuanya. Sedang Donghae duduk sofa samping kakeknya. Mereka pun terlarut dalam percakapan ringan. Dua orang gadis kemudian masuk ke ruangan tersebut seraya menyapa mereka semua.

“Wendy terlihat makin cantik.”  Gadis itu terlihat malu-malu dipuji oleh ibu dari sahabatnya.

“Kalian hanya berdua? Krystal kemana?” Yoona menatap kedua gadis yang berdiri tak jauh darinya.

“Akhir-akhir ini Krystal sibuk. Sebentar lagi dia akan debut sebagai model. Jadi hari ini dia sedang mempersiapkan segalanya di agensi.”

Yoona mengangguk mendengar penjelasan adik iparnya, Jieun. Kedua gadis itupun pamit setelah mengobrol sedikit. Mereka berjalan menuju kamar Jieun.

Sesampainya dikamar, Wendy langsung membaringkan tubuhnya di tempat tidur milik sahabatnya. Tubuhnya benar-benar lelah setelah seharian kuliah. Bukan perkara mudah baginya sebagai mahasiswa kedokteran di Universitas Seoul. Tiap harinya ada saja tugas yang harus dikerjakannya. Waupun dirinya memiliki otak yang cerdas, tetap saja dia juga manusia biasa yang bisa lelah akan tugas-tugas yang diberikan dosennya. Mengingat ilmu kedokteran memang bukanlah ilmu yang mudah dipelajari.

Beda denga Lee Jieun. Dirinya memang memiliki otak yang cerdas, namun gadis itu lebih memilih jurusan seni, dibanding dengan kedokteran seperti yang di pilih oleh sahabatnya. Ia sendiri tipikal orang yang santai dan tidak suka hal-hal yang rumit.

Disisi lain, Krystal yang notabene adalah sahabat mereka lebih memilih jurusan komunikasi.

Walau ketiganya memilih jurusan yang  berbeda, namun mereka tetap berkuliah di universitas yang sama.

Sepuluh menit berlalu. Jieun telah menyelesaikan mandinya, dia membangunkan Wendy yang terlelap. Perlahan Wendy membuka matanya kemudain duduk di atas tempat tidur. Jieun ikut duduk disamping sahabatnya.

“Jadi?” Wendy mengerutkan alisnya.

“Itu, yang tentang Soo-oppa.” Wendy mengangguk seraya menopang dagunya dikedua lututnya.

Going CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang