Tak ada hari yang lebih mengesalkan di banding hari ini. Wendy sedari tadi memasang wajah cemberut karena melihat keakraban kekasihnya bersama seorang gadis yang katanya merupakan teman kekasihnya itu. Wendy tidak akan sebenci ini pada gadis itu jika saja dia tidak berusaha untuk merebut Kyungsoo darinya.
Bayangkan saja, gadis itu dengan nekatnya datang menghampiri Kyungsoo ke apartemen karena pria itu tidak pernah berhasil menemuinya. Dan untung saja Sehun yang belum berangkat kuliah menghubngi dan memberitahunya soal kedatangan gadis itu. Dengan cepat Wendy pergi keapartemen Kyungsoo, padahal sejam lagi dia ada jadwal kuliah.
"Kau, apa yang kau lakukan di apartemen kekasihku!" Ucap Wendy setelah melihat Kyungsoo menutup pintu kamarnya. Pria itu pamit untuk membersihkan dirinya.
"Tentu saja menemui Kyungsoo. Memang apa lagi?"
"Ya! Bang Minah, kau harusnya sadar jika Kyungsoo sudah memiliki kekasih. Mengapa juga kau harus dekat-dekat dengannya." Wendy menaikkan nada suaranya. Minah memandang remeh pada Wendy.
"Baru kekasihkan? Dengar Wendy, suami dan istri saja bisa berpisah. Apa lagi kalian yang hanya memiliki stastus sepasang kekasih." Habis sudah kesebaran Wendy. Gadis itu berdiri dari kursinya dan memandang tajam gadis dihadapannya.
"Kau tahu, hubunganku dan Kyungsoo tidak sesedarhana yang kau fikirkan. Kami tinggal di gedung yang sama saat di Amerika dan kau pasti bisa menyimpulkan apa yang terjadi jika aku sering berada dalam apartemennya bukan?" Wendy menahan nafasnya. Fikirannya kacau. Ia berusaha keras menyangkal perkataan gadis itu. Ia menguatkan hati agar percaya pada kekasihnya.
"Kau Bohong!"
"Mau bukti?"
"Cukup Bang Minah! Tutup mulutmu atau aku robek."
Kedua gadis itu merinding mendengar perkataan Kyungsoo yang berdiri tidak jauh dari mereka. Wendy bahkan tak pernah merasakan aura kekasihnya yang semarah itu. Disisi lain, Minah yang ketahuan berbicara bohong oleh Kyungsoo merasa ketakutan sekarang.
"Melihatmu ingin menghacurkan hubunganku dengan Wendy. Membuatku sadar, jika selama ini aku telah memilih teman yang salah!"
"Tidak Kyungsoo. Aku tadi hanya bercanda."
"Jangan mendekat. Mulai sekarang kita tak perlu bertemu lagi. Sebaiknya sekarang kau meninggalkan apartemenku!"
Minah berjalan keluar dengan air matanya yang mengalir. Sedang Wendy hanya diam ditempatnnya. Kyungsoo maju dan memeluk kekasihnya yang juga membalasnya. Pria itu ingin buka suara namun di dahului oleh gadisnya.
"Tak perlu menjelaskannya, aku percaya padamu!"
#@#@#@#@#@#@
Sehun menguap untuk yang kesekian kalinya saat menatap dosennya yang sedang menerangkan materi didepan kelas. Matanya yang sudah terlalu lelah perlahan-lahan tertutup. Hal ini karena pria itu tidak tidur semalaman karena asik bermain game. Sialnya lagi pria itu lupa jika pagi ini dia memiliki jadwal kuliah. Krystal yang menyadari kekasihnya tertidur mencoba membangunkan, namun sia-sia. Pria itu malah mengubah posisinya senyaman mungkin.
Sang dosen yang telah menyadari perbuatan Sehun menghampiri siswanya itu. Dosen tersebut atau sebut saja dosen Kim melarang Krystal yang hendak membangunkan pria itu.
"Oh Sehun." Bisiknya, namun tak direpon oleh pria itu.
"Oh Sehun!"
Kaget. Sehun dengan refleks berdiri tegak sembari mengedip-ngedipkan matanya. Seluruh mahasiswa yang berada dikelas tersebut tertawa melihat kelakuan pria itu. Bahkan Krystal yang notabene adalah kekasihnya juga menertawai Sehun terang-terangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Going Crazy
FanfictionAku rasa aku akan gila. Kau terus-terusan bermain petak umpet mencoba melarikan diri dariku. Tapi kau tak akan pernah bisa berpisah dariku. Kau tak punya orang lain untuk dicintai selain aku.