Bagaimana jadinya, kalau kalian diberikan sebuah cincin kuno yang akhirnya mempertemukan kalian dengan tujuh laki-laki tampan? Dan ternyata laki-laki itu adalah seorang peri yang hidup sebagai manusia disekolahmu. Daebak, sungguh tak bisa dipercaya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam istirahatpun tiba, Yoona dan para murid lainnya seperti biasa mengantre makanan dikantin.
Lalu Yoona pun duduk sendirian menikmati makanannya. Tiba-tiba datang Yoongi membawa nampan makanannya dan meletakkannya dimeja tempat Yoona makan. Yoona yang menyadari seseorang menarik kursi disebelahnya bermaksud untuk duduk pun, menoleh.
"Sepertinya, hanya meja ini yang kosong." ucap Yoongi santai, seakan tak menangkap raut wajahku yang kebingungan, dan terkejut melihatnya lagi disini.
"Aku sebaiknya mencari tempat lain." ucap Yoona hendak berdiri dari kursinya. Namun, pergelangan tangannya ditahan oleh Yoongi.
"Kenapa kau menghindariku?" tanya Yoongi. Matanya yang kecil itu memandang Yoona, meminta penjelasan.
Sontak saja semua pandangan mata para siswa dikantin tertuju pada Yoona dan Yoongi. Para siswa membicarakan mereka berdua.
Ada yang tidak percaya, bahwa Yoongi mendekati Yoona. Ada yang berbisik, membicarakan bahwa pasti Yoona yang telah menggoda Yoongi terlebih dahulu. Banyak prasangka-prasangka murid tentang mereka saat ini.
Wajar saja, Yoongi merupakan salah satu anggota geng 'Swag' yang populer dan dipenuhi dengan lelaki tampan dan kaya. Geng 'Swag' terdiri dari Namjoon sunbae, Yoongi sunbae, Hoseok sunbae, Jin sunbae, Jimin sunbae, dan Taehyung sunbae dari kelas XII-A.
"Mianhaesunbaenim, tapi aku sudah tak tahan ingin ke kamar kecil." ucap Yoona berbohong, ia menggunakan cara ini agar Yoongi dapat melepasnya tanpa banyak bertanya.
"Oh, arraseoyo. Kalau begitu, apa perlu ku antar?" ucap Yoongi dengan senyum smirk diwajahnya.
Apa dia sedang meledekku? Batin Yoona.
Tanpa menggubris perkataan Yoongi, Yoona pun bergegas pergi meninggalkan kantin. Ia menuju lantai paling atas ke atap sekolah.
Pada jam istirahat seperti ini, lantai atas memang menjadi tempat favorit bagi Yoona. Karena disana suasananya sepi. Biasanya saat masih ada Seo Yee Ji. Yoona dan Yee Ji sering menghabiskan jam istirahatnya diatap.
Memakan dan saling menukar bekal, bercanda, tertawa, dan berbagi cerita bersama. Andai, Yee Ji masih disini. Pasti Yoona tak akan semakin merasa kesepian.
Mengingat Yee Ji membuat Yoona memandangi cincin kuno unik yang diberikan Yee Ji padanya. Ini baru hari kedua ia memakai cincin pemberian Yee Ji.
Bukan maksud Yoona untuk tidak memakai cincin yang terbungkus dalam karung saku pemberian Yee Ji dari awal. Tapi, sebenarnya Yoona juga masih takut untuk memakai cincin kuno itu, karena cincin itu terlihat sangat berharga. Seperti benda peninggalan kuno yang sudah beratus-ratus tahun umurnya. Namun, dengan memakai cincin itu, setidaknya mengobati kerinduan Yoona pada Yee Ji.
Untungnya, kejadian kemarin tak memberikan dampak berarti pada cincin yang masih melingkar dijari manisnya itu.
Saat ini Yoona sedang duduk termenung sendirian. Terdengar irama alunan melodi sendu dari senar gitar yang sedang dipetik.
-Lagu PaperHearts- 🎶Remember the way you made me feel such young love but🎶
🎶Something in me knew that it was real🎶 🎶Frozen in my head🎶
🎶Pictures i'm living through for now🎶 🎶Trying to remember all the good times🎶
🎶Our live was cutting through so loud🎶 🎶Memories are playing in my dull mind🎶
🎶I hate this part paper hearts🎶 🎶And i'll hold a piece of yours🎶
🎶Don't think i would just forget about it🎶 🎶Hoping that you won't forget about it🎶
Yoona mencari asal suara tersebut. Sampailah ia di ruang musik. Nampak lelaki yang sedang bermain gitar sambil bernyanyi membelakanginya. Yoona berjalan perlahan menghampiri sipemetik gitar.
"Yoboseo (permisi), permainan musik yang sangat indah, dan menyentuh" ucap Yoona tersenyum hangat.
Lelaki yang merasa diajak bicara itu pun menolehkan sebagian wajahnya. Dan sudah keberapa kalinya Yoona terkejut. Ternyata ia adalah...