-04-

152 40 4
                                    

Ternyata ia adalah Jungkook. Pemuda penyelamat jiwanya kemarin sore. Yoona sudah cukup dikejutkan dengan Jungkook yang ternyata juga tetangga sebelahnya. Tapi, lagi-lagi entah ini takdir atau hanya kebetulan saja, Yoona terus dipertemukan dengan Jungkook.

Jungkook pun menghentikan permainan gitarnya. Seketika itu pula Yoona diam mematung tidak jauh dari pintu masuk ruang musik. Senyum yang tadinya terukir dibibir Yoona kini memudar digantikan ekspresi terkejut.

"Gumawo (terima kasih)" ucap Jungkook memutus keheningan sesaat itu.

"Mianhae (maafkan aku) mengganggumu," ucap Yoona kemudian, lalu berbalik menuju pintu.

"Changkeumman (tunggu dulu)...," ucap Jungkook, berhasil menghentikan langkah Yoona. Namun Yoona masih diam diambang pintu, ia tak ingin menoleh kebelakang, menunggu apa yang akan diucapkan jungkook selanjutnya.

"Apa kamu tidak merasa aneh? Pertama, kita bertemu saat kau hampir saja kecelakaan. Lalu, saat pulang kemarin kita menaiki bus yang sama, bahkan kita tinggal bersebelahan. Dan pagi ini, aku bisa satu sekolah dan sekelas denganmu," ucap Jungkook panjang lebar.

"Atau... Kamu menguntitku sejak kemarin?" lanjut Jungkook, ada seulas senyum diakhir ia berbicara.

Sebenarnya hal itu pula yang sangat ingin ia tanyakan pada Jungkook. Apa ini murni kebetulan, atau takdir? Batin Yoona. Namun, Mendengar kata menguntit terlontar dari bibir Jungkook membuat telinga dan hati Yoona panas, tak terima. Baru kali ini ada yang mengatainya penguntit. Yoona merasa sudah cukup selama ini dia diam didepan Jungkook. Hingga Yoona pun membalikkan badannya kembali kearah Jungkook.

"Ya!! Naega, mwo (apa)?" ucap Yoona kali ini bernada lebih tinggi. Kekesalan yang ditunjukan Yoona malah dibalas dengan tawa oleh Jungkook.

Membuat kekesalan Yoona semakin memuncak. Hingga akhirnya Yoona berjalan menghampirinya dan berhenti sekitar satu meter dari Jungkook yang duduk disalah satu kursi. Lalu memberikan tatapan mata yang mematikan.

Jungkook beranjak dari tempat duduknya. Menaruh gitarnya dimeja. Lalu berjalan kearah Yoona yang kini kebingungan. Jungkook terus melangkah maju kedepan Yoona, dan sebaliknya Yoona terus melangkah mundur hingga langkah Yoona terhenti terhalang tembok. Sebelah tangan Jungkook ditempelkannya didinding. Hal itu membuat Yoona takut.

"Hei, apa yang mau kau lakukan?" ucap Yoona, memberanikan diri menatap Jungkook yang saat ini wajah mereka hanya terpaut beberapa senti saja. Membuat tenggorokannya terasa kering, hingga Yoona menelan air ludahnya.

Ada perasaan aneh seketika, Yoona merasakan degupan jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Namun, beberapa detik kemudian Jungkook memundurkan langkah kakinya beberapa langkah. Yoona akhirnya bisa bernapas lebih lega. Kemudian tersadar, Yoona beranjak melangkah pergi meninggalkan Jungkook. Tapi, Jungkook meraih tangan Yoona dan langkah Yoona terhenti.

"Aku tahu sesuatu, kau yakin tidak penasaran?" ucap Jungkook menatap langsung ke mata Yoona.

Jungkook pun menjelaskan panjang lebar tentang siapa dirinya, mengapa dia ada disini, dan mengapa pada akhirnya mereka selalu saja terus bertemu.

***

Kelima anggota geng 'Swag' sedang berkumpul di ruang studio di sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelima anggota geng 'Swag' sedang berkumpul di ruang studio di sekolah. Mereka mendapat sebuah pesan dari Yoongi untuk berkumpul disana.

Sepertinya ada hal penting yang ingin dibicarakan Yoongi pada teman-temannya itu. Namun, Yoongi yang mengirimi pesan malah belum menampakan batang hidungnya sama sekali.

Padahal jam istirahat hanya tinggal lima belas menit lagi. Akhirnya, setelah sekitar dua menit mereka menunggu, Yoongi datang dari arah kantin dan masuk keruangan studio menyapa teman-temannya. Mereka langsung melakukan high five ala swag mereka. Lalu semuanya duduk disebuah sofa yang tersedia diruangan.

"Apa yang ingin kau bicarakan, hyung? Kau mengganggu waktuku saja," tanya Taehyung sudah tak sabar.

"Aigoo Tae, paling kau hanya sibuk berpacaran dengan Sung Kyung." jawab Jimin terkekeh. Yang langsung ditimpali dengan kata 'heol' dari para teman-temannya.

"Aishh.. Kau ini iri saja" ucap Taehyung, lalu melemparkan bantal sofa yang ada didekatnya kepada Jimin yang duduk berseberangan dengannya. Yang langsung dapat ditangkap oleh Jimin. Membuat semua yang ada disitu tertawa, kecuali Yoongi.

"Sudah, geumanhae jeongmal (hentikanlah). Ada hal penting yang ingin aku beritahukan pada kalian," ucap Yoongi kemudian.

"Ini tentang cincin kaum kita, kaum peri." lanjutnya. Semuanya pun terdiam, menjadi penasaran, dan mulai menyimak perkataan Yoongi.

"Wae (kenapa)?" tanya Jin dan Jimin berbarengan.

"Apa... kau sudah menemukannya?" tanya Jung Hoseok. Yang langsung dibantah oleh Namjoon dan Taehyung.

"Hoseok benar." ucap Yoongi. Memberi jeda dan menghelakan nafasnya, lalu melanjutkan.

"Perempuan yang bekerja paruh waktu di kafe milik appa-ku, adalah pemilik cincin itu sekarang."

"Nugu (siapa)? Bukankah kita sudah memperhatikan seluruh siswi di Sekolah ini. Tapi, tak pernah nampak seorangpun memakai cincin itu." ucap Namjoon.

Yang diberikan anggukan setuju oleh para teman-temannya. Namun Yoongi tak menjawab pertanyaan Namjoon, ia malah tersenyum penuh arti.

***

Written: 30817
By: Kim Alawra

Ring Of FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang