-08-

132 29 2
                                    

I love early morningsWhen it feels like the rest of world is still fall a sleepAnd you're the only one who's awakeAnd everything feels like it itsn't really realAnd you kind of forget about all your problemBecause for now it's just you the world a...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I love early mornings
When it feels like the rest of world is still fall a sleep
And you're the only one who's awake
And everything feels like it itsn't really real
And you kind of forget about all your problem
Because for now it's just you the world and the sunrise
-Fin-

Dari siapa ini? Kekanak-kanakan sekali. Batin Yoona. Terpampang sebuah kertas yang ditempel didepan pintu loker Yoona.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Yoona dari belakang. Yoona melonjak kaget.

"Ya! Kau hampir membuat jantungku lepas dari tempatnya!" omel Yoona membalikkan badannya menemukan Jungkook tepat dibelakangnya. Jungkook malah tertawa melihat Yoona terkejut.

"Haha.. Seharusnya kau lihat bagaimana ekspresi wajahmu saat kaget tadi haha..."

Dan dibalas dengan pukulan oleh Yoona. Jungkook mengaduh kesakitan. Padahal sebenarnya itu tak terasa sakit sama sekali. Ia hanya senang meledek Yoona.

Tapi tiba-tiba Jungkook menghentikan tawanya. Matanya kini menangkap, dan tertuju pada catatan yang tertempel didepan pintu loker milik Yoona. Yoona mengikuti arah pandangan Jungkook.

"Kekanakkan sekali, eoh?" tanya Yoona.

Tapi tak digubris oleh Jungkook. Ia malah seenaknya saja membuka pintu loker Yoona tanpa permisi.

"Ya! Kau ini tak sopan se-" kalimat Yoona terhenti saat ia dan Jungkook melihat apa yang ada didalam lokernya.

Bahkan Yoona hingga membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri, dan membelalakkan matanya terkejut.

Tergeletak sebuah boneka Teddy Bear yang sudah dicabik-cabik, rusak, hingga menampakan isi boneka itu. Tidak hanya itu, berceceran cairan merah pekat dari dalam loker Yoona. Dua buku catatan yang tersimpan rapih dalam lokernya pun ikut terciprat cairan merah itu. Sepertinya, darah.

"Jika dicium dari aromanya, sepertinya ini darah hewan." Jungkook membuka suara.

"Wae? Nu.. Nuguya yang melakukan ini?" ucap Yoona, terlihat matanya berkaca-kaca menahan tangisnya, dan memundurkan langkahnya ketakutan.

"Molla, geundae aku akan mencari tahu." ucap Jungkook serius.

Lalu mendekati Yoona perlahan, dan mengelus lembut punggung Yoona menenangkannya yang kini tengah terisak menangis.

***

Setelah Yoona mulai mempercayai Jungkook. Mereka berdua menjadi sering terlihat bersama. Berangkat, dan pulang sekolahpun bersama. Karena kosan mereka yang bersebelahan pula.

Tapi, hari ini Jungkook menyuruh Yoona untuk pulang sendiri, Jungkook mengatakan bahwa ia harus mengurus sesuatu. Yoona menanyakan sesuatu apa itu. Tapi, Jungkook bilang ia akan menjelaskannya setelah hal itu selesai.

Sudah dua hari pula, Yoongi dan Taehyung tidak menampakan diri didepan Yoona. Entah, Yoona juga tak mengerti.

Terlepas dari itu, Yoona tak mau membuang-buang waktunya untuk memikirkan hal itu. Anggap saja itu hanya angin lalu. Lagipula, sekarang ia sudah punya Jungkook sebagai sahabatnya yang akan selalu disampingnya.

Tapi, sepertinya dugaan Yoona salah. Anggota geng Swag itu, tidak benar-benar telah melupakannya.

Saat ini Yoona tengah duduk dibangku tunggu halte bus. Berhenti motor berukuran ninja didepan halte. Sang pengendara melepas helm hitamnya dan menaruhnya di atas motor. Lalu melangkah, menghampiri Yoona.

Melihat kaki seseorang dengan sepasang sepatu snikers hitam berhenti dihadapannya, Yoona mengangkat kepalanya yang tengah tertunduk. Dilihatnya berdiri seorang lelaki yang ia kenal, yaitu Namjoon sunbaenim.

Apa yang tengah dilakukannya saat ini? Tak mungkin ia sedang mencarinya, kan? Batin Yoona.

"Ku dengar, kau bekerja disalah satu kafe milik appa-nya Yoongi. Geurae?(ya,kan)" tanya Namjoon memastikan. yang dibalas anggukan kepala oleh Yoona.

"Geundae, wae? "

"Ada sedikit urusan disana. Bukankah kamu juga akan berangkat bekerja?" jawab Namjoon.

Sebenarnya, Yoona bingung. Mengapa ia tidak langsung mengutarakan maksudnya saja, sih. Ini membuatku bertanya-tanya. Batin Yoona.

"Ne... " Yoona menganggukan kepalanya kembali.

"Kau bisa pulang bersamaku, kebetulan aku juga tidak terlalu hafal tempatnya. Ku harap kau mau memanduku kesana. " ucap Namjoon menjelaskan.

"Geundae-" belum selesai Yoona berbicara, Namjoon telah memotongnya dan berkata

"Ahhh.. Arasseo, kau pasti ingin berganti pakaian atau membasuh diri dulu. Kalau kau mau memanduku jalan menuju kafenya Yoongi, sebagai gantinya aku akan mengantarmu pulang. Oetteo, oeh?"

Padahal itu hanya sebuah alasan agar ia dapat mengantar Yoona pulang. Sebenarnya Namjoon ingin mengetahui tempat tinggal Yoona.

Yoona masih terdiam, bingung ingin menjawab apa. Ia merasa tak enak untuk menolak sunbae-nya itu.

"Kajja! Jangan buat aku terlihat memaksamu." ucap Namjoon, ada seulas senyum tergambar diwajahnya. Lalu dengan sesuka hatinya menarik tangan Yoona.

Apa semua lelaki mempunyai kebiasaan menarik tangan perempuan seenaknya ya? Mengapa akhir-akhir ini semua lelaki yang ia temui seperti itu? Batin Yoona kesal.

Yoona pun memakai helm yang diberikan Namjoon. Lalu duduk dijok motor di-bonceng Namjoon. Mereka pun melesat pergi.

***

Written: 3917
By: Kim Alawra

Ring Of FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang