Murid baru dan gulungan petunjuk

26 5 0
                                    

Bagian I

   Keesokkan harinya, tidak biasanya Haris datang kesekolah lebih awal, biasanya dia baru datang lima belas menit sebelum bel masuk.

    “hei ris kamu dengar tidak hari ini kelas kita kedatangan murid baru”tanya Radit

    “aku dengar, memangnya ada apa ?”
“tidak, aku hanya ingin kamu tahu saja”

    “menurut kalian seperti apa murid baru itu ?”tanya Dio yang duduk disamping Radit.

    “entahlah…”jawab Haris dan Radit bersamaan dengan bunyi bel masuk tanda pelajaran akan segera dimulai.

    Di koridor kelas terdengar suara langkah kaki yang semakin keras lalu masuklah Ibu Sisca bersama seorang murid baru yang tadi diceritakan oleh Radit dan Dio.

    "nah, hari ini kalian kedatangan teman baru ayo perkenalkan dirimu"

    "hallo… namaku Olivia Fransisca kalian bisa memanggilku via, aku pindahan dari Sekolah Seni Lyndas"ucapnya perlahan dengan sedikit senyuman manis.

    “dia ! orang yang ada dimimpiku waktu itu”ucap Haris terkejut tak bersuara.

    “apa ada yang kalian ingin tanyakan padanya ?”tanya bu Sisca kembali.

    Semua murid terdiam tidak ada yang bertanya. Dalam pikiran Haris muncul pertanyaan pada gadis bernama Olivia itu.

    Apakah dia masih mengenalinya atau tidak ? lalu mengapa warna matanya merah ? yang tidak cocok dengan seragam ungu tua yang dipakainya serta rambutnya yang hitam, karena seingatnya matanya itu tidak berwarna merah.

    “baiklah kalau tidak ada. sekarang kamu boleh duduk di kursi kosong disana….”Sambil menunjuk kursi kosong di belakang Dio, tepatnya baris ketiga kursi terakhir dari pintu keluar.

    Olivia berjalan ke arah kursi kosong tersebut melewati Haris. Haris hanya diam tak bergerak sementara Olivia terus berjalan.

    “oh ya ibu akan memberikan pengumuman penting hari ini”
"pengumuman apa bu ??"tanya seorang murid

    "hari ini kalian semua belajar dirumah karena guru - guru semuanya akan rapat. besok masuk seperti biasanya"

    “aaaaa.....ssssyyyyiiiikkk....”sem-uanya bersorak gembira.

Teeeeeeet...teeeettt...
Bel kembali berbunyi, semua murid berebutan untuk keluar lebih dulu setelah Ibu Siska pergi.

    “hei ris, ayo kita pulang bersama”ajak Radit dan Dio.
“maaf aku ada urusan sebentar, kalian duluan saja”ucap Haris dengan sedikit memalingkan wajahnya pada Olivia.

    Di depan gerbang Haris mencari dengan teliti murid baru tadi. Setelah berhasil menemukannya Haris mengikutinya dari belakang.

    Rupanya arah pulang mereka berdua searah, kesempatan ini tidak disia - siakan oleh Haris untuk menanyakan sesuatu padanya.

    “hei… kamu ?”teriaknya dari belakang memanggil gadis yang tengah berjalan meninggalkan sekolah.

    Gadis itu berbalik merespon panggilan Haris.
“aku ? ada apa ?”ucapnya menunjuk dirinya sendiri.

    Haris lalu berlari mendekati gadis yang dipanggilnya.
“apa arah pulangmu kesana ? kalau ke arah sana mari pulang bersama”

    “tentu…boleh saja”senyuman seperti saat perkenalan didepan kelas tadi kembali menghiasi wajahnya yang putih itu.

    “perkenalkan aku Haris, aku teman sekelasmu via”
“oh… begitu pantas saja, salam kenal…. Haris”

    "apakah kita pernah bertemu sebelumnya ?”tanya Haris memastikan dugaannya tadi saat berada dikelas.

The Magic Crystal[revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang