Misteri pria bertopeng

18 3 0
                                    

*akhirnya beres, gambar diatas Sarah! Klo readers pilih yg mana Sarah atau Olivia

    "elemen air : naga air"ucap Haris menhentakan tangannya ketanah.
"elemen api : bola api"ucap Olivia.
"elemen angin : badai silent"ucap Radit sambil mengayunkan senjatanya
"elemen tanah : menara tanah"ucap Alex
"teknik petir : tombak halilintar"ucap Sarah melempar tombak halilintar ke arah pria bertopeng itu

    Tanah yang dipijak pria itu langsung menjulang tinggi lalu serangan lainnya datang. serangan tersebut mengarah tepat kewajah sehingga membuat pria bertopeng itu sedikit kewalahan sehingga sulit menghindar.

    "sial, aku tidak bisa menghindarinya..."ucapnya ketika terjatuh
"trek...trek...trak"suara topengnya hancur terkena serangan tadi.

    "topengku hancur, tapi tidak apa karena aku masih bisa untuk menghabisi mereka"ucap pria itu sambil membalikkan wajahnya.

    Betapa terkejutnya Haris dan Radit karena pria yang dilawannya itu adalah teman mereka Dio.
"Dio !!, ini tidak mungkin"ucap Haris terkejut

    "kenapa ris ? apa kau terkejut melihatku"
"kenapa ? kenapa kamu melakukan. semua ini ?"
"bisa dibilang aku hanya iseng, tapi ternyata menyenangkan"

   "jadi apa ini tujuanmu ? menyiksa jiwa semua orang dengan kristal jahat itu"
"kau salah ris tujuanku bukan ini tapi tujuanku menghabisi dirimu"
"tapi kenapa ? bukan kah kita berteman ?"
"mau sampai kapan kamu mengingat masa lalu itu. semua itu telah kubuang jauh kebahagian yang kudapat itu tidak bisa menghapus luka dihatiku, justru yang ku dapat hanya penderitaan dan kesedihan. apa kau tahu ris kenapa ayahmu tidak pernah kembali ?"

    Haris tetap diam tidak mengeluarkan kata - kata apapun ketika Dio mengatakan perkataan itu.

    "sudah ku duga, ayahmu bukan pergi bekerja disuatu tempat yang jauh melainkan dipenjara atas semua tuntutan, biar kuceritakan padamu...

    Sebelas tahun yang lalu, saat itu aku sedang berjalan bersama ibuku ke tempat bermain favorit dari kejauhan terlihat polisi sedang mengejar seorang pencuri, mobil pencuri itu mengarah pada kami, ibuku sigap mendorongku sehingga ia yang tertabrak .

    "apa kamu tidak apa - apa sayang ?"ucapnya ketika tergeletak
"ibu bangun.....bangun bu...."
"ayo – ayo"

    Namun semuanya berakhir Ibuku meninggal saat dibawa kerumah sakit. aku berjalan sambil menangis kemudian terdengar suara yang cukup keras diruang persalinan yang telah terlahir sebuah kehidupan baru. aku masih belum tahu apa – apa ketika itu. setelah saat itu, aku menjadi menjauh dari dunia luar mencoba mencari tahu mengapa disetiap kematian selalu ada kelahiran.

"kematian.....kelahiran.....kematian....kelahiran"kata kata itu  selalu terpikirkan dalam pikiranku.
"hei kau mau ikut bermain dengan kami tidak"
"maaf aku tidak berminat"jawabku ketika sambil berbalik
"sombong sekali kau terima ini"ucap seorang anak melempar batu dilanjutkan oleh anak lainnya.
"kelahiran awal kehidupan"tubuhku seolah bergerak dengan sendiri menghindari semua lemparan
"kematian……kehidupan"
"hidup ini penuh akan pengorbanan"
"tap"aku menangkap salah satu batu yang langsung ku lempar balik
"tak....tuk.....tuk....trak"suara batu saling beradu

    Semua anak heran dengan apa yang terjadi, aku coba mencari tahu dengan menyendiri berjalan jalan ditengah hutan namun tak menemukan jawaban dari semua pertanyaan yang ada di benakku.

   Dua bulan sepeninggal Ibuku, aku harus kembali menanggung kesedihan, Ayahku meninggal dunia karena ditusuk oleh orang yang tidak dikenal saat hendak pulang kerumah, berat bagiku untuk kehilangan kedua orang tua secepat itu, aku kemudian dirawat dan dibesarkan oleh nenek.

    Kemudian kau dan Radit datang menghiasi kehidupanku yang gelap menjadi sedikit berwarna tapi luka dihati ini belum hilang. selama berteman dengan kalian, aku terus mencari informasi demi mengungkap pembunuh Ayah dan Ibuku. akhirnya aku mengetahuinya orang yang membunuh orang tuaku adalah orang yang sama yaitu ayahmu namun aku bingung bagaimana melakukannya di tengah kegelisahan itu kristal hitam muncul menawarkan bantuan dengan syarat aku harus membuang semua angan – angan tentang dunia ini. kesepakatan berhasil sejak saat itu telah ku putuskan tujuanku hidup untuk membalas dendam, kira - kira seperti itu awal mula dari kejadian ini ris"

Jelas Dio menceritakan kejadian yang menimpa dirinya.
Dio mengeluarkan pedang dari balik jubahnya untuk menyerang.

Teng...!

    "kau salah Dio, aku tidak akan membiarkanmu"ucap Radit sambil menahan serangan Dio.
"teng..... tang.....sreng"suara pedang terdengar saling beradu
Radit, Alex, Olivia, dan Sarah juga ikut membantu. pertarungan seru terjadi antara mereka berenam Dio seperti tidak kewalahan melawan Haris dan yang lainya. hari semakin gelap cahaya matahari semakin tidak terlihat tapi pertarungan masih terus berlangsung.

    "cukup Dio jangan kau lanjutkan perbuatanmu"
"tidak ris aku takkan berhenti. bola energi'
"elemen air : geyser air"
"duuuummmm .... waaa"ledakan besar terjadi menyebabkan semua terpental beberapa meter dari tempatnya berdiri.

    Haris perlahan bangkit kembali menginjakkan kakinya ditanah, hujan mulai turun dengan derasnya disertai sambaran petir.

   "baiklah Dio kau tidak memberiku pilihan ayo semua kita harus menghentikannya"
Semuanya tersenyum mendengar ucapan Haris tersebut tapi tidak kepada Dio, Dio semakin marah dendamnya semakin besar pada Haris.

   "hyaaa ! busur es : tombak es"teriak Haris keras.
"hemph kau pikir ini akan berakhir dengan mudah, terima ini laser emas : buat ledakan !"ucap Dio sambil mengerakan tangannya dari atas kebawah.
"HHHHHHHHaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrriiiiiiiiiiiissssssssssss"teriak Olivia ketika Haris terkena serangan

Booommm...

    Suara ledakan terjadi hingga tanah menjadi terbelah.
Semua tertunduk lesu ketika semua harapan mereka musnah seketika. namun tiba – tiba, semua kembali tersenyum lebar.
"busur es : meriam es"

   Dari terbelahnya tanah keluar serangan dari Haris. namun, dengan mudah Dio menghindari serangan tersebut.
"ris kita tidak punya pilihan selain menyegelnya"ucap Sarah

   Semua mengganguk mendengar ucapan Sarah karena semua mengetahui tidak akan mempan walau menyerang sekuat apapun.
"berpencar !"secara cepat semua berada di titik masing - masing
seeeeert.....suara kaki menginjak tanah.

    "air"ucap Haris
"api"ucap via
    "tanah"ucap Alex
"angin"ucap Radit
    "petir"ucap Sarah
"segel bintang diaktifkan !"teriak semuanya, namun Dio yang seharusnya berhasil tersegel sayang sekali malah tidak terjadi apa – apa, semuanya heran mengapa mereka gagal menyegelnya.

   "kalian tidak akan bisa menyegelku dengan mudah, sebaiknya kalian menghindari ini bola energi : lubang hitam"ucap Dio dengan sombong.

Shuuuuuut......

   "aaaaaaaa"teriak semuanya ketika terhisap
Serangan itu benar - benar meluluhlantakan semua, semuanya terbawa oleh serangan yang mirip tornado tersebut.
"ayo kita bisa, jangan menyerah. tenang saja kami selalu ada disampingmu ris"ucap Olivia menyemangati Haris.

   "kupikir ini akan menyenangkan, ternyata selama ini kau hanya seorang pecundang ris"ejek Dio
"baiklah akan ku mencobanya"ucap Haris meraih tangan via.

   Keajaiban terjadi rambut Haris berubah menjadi biru, pakaian yang dikenakannya masih sama. begitu juga Olivia hanya rambutnya saja yang berubah merah dan di lengan kanan Haris terdapat gambar kristal segi enam merah sedang dilengan kiri Olivia terdapat gambar kristal segi enam biru.

   "sepertinya kalian telah masuk kelevel kekuatan terakhir, tapi jika kita semua menggunakannya ada kemungkinan kita bisa mati"ucap Alex menjelaskan
"itu lebih baik dari pada dunia berada dalam kegelapan abadi"tukas Radit

   "apa rapat kalian sudah selesai ?"tanya Dio
"walaupun kalian semua berubah aku tetap tidak akan takut, hyaaaaa ! hujan meteor !"tambah Dio
"ayo semua"ajak Sarah
"yaaa ! ayo"jawab semuanya kompak.

*To be continued...

Gimana makin seru gak ceritanya... Jangan lupa vote dan komen ya...

Salam....

The Magic Crystal[revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang