Pertarungan berlanjut

9 3 0
                                    

Doom.... sreng.... teng.... pertarungan seru masih berlangsung

   "pertarungan ini masih berlanjut, ku akui ini sedikit sulit jika melawan kalian secara langsung tapi sekarang tidak lagi !"ucap Dio sambil membagi dirinya menjadi enam bagian.
"baiklah ayo kita mulai"tambah Dio

    Klon Dio menyerang dengan cepat membuat Haris dan yang lain terpisah jauh. ini menjadi keuntungan bagi Dio karena teknik ini menguras tenaga si pemakai.
"kena kau hya !"

Wuuuish.....
    Olivia disedot masuk ke dimensi lain, cahaya mulai menerangi daerah tersebut dan terlihat bahwa tempat itu adalah sebuah taman bermain.

    "dimana ini ?"
"ayo bu cepat"
"iya iya"
"itukan…. sepertinya anak kecil itu Dio, apa ini ingatannya ?"
Sirine polisi terdengar cukup keras, broook..... tabrakan terjadi mobil penjahat tersebut menabrak Dio kecil dan ibunya.

   "apa kamu tidak apa - apa sayang"ucapnya yang langsung tergeletak
"ibu bangun.....bangun bu...."
"ayo - ayo"

    Cahaya kembali hilang menjadi gelap lalu kembali terang tempat sebelumnya berganti lagi menjadi Hamparan padang rumput hijau yang sangat indah.

    "hei kau mau ikut  bermain tidak"
"maaf aku tidak berminat"jawab Dio kecil ketika berbalik
"sombong sekali kau terima ini"ucap seorang anak melempar batu dilanjutkan oleh anak lainnya.

   "kelahiran awal kehidupan"tubuh Dio bergerak dengan sendiri menghindari semua lemparan
"kematian kehidupan"
"hidup ini penuh akan pengorbanan"
"tap"suara batu ketika tertangkap oleh Dio yang langsung melempar balik
"tak....tuk.....tuk....trak"suara batu yang saling beradu.

    Semua anak - anak itu heran dengan apa yang terjadi.
"apa kau lihat itu ? betapa sengsaranya aku mengapa kalian ini belum juga mengerti ?"ucap seseorang dibelakang via
"kau ! asal kau tahu saja Dio, yang masih belum kumengerti adalah mengapa kau menyiksa jiwa semua orang. padahal dendammu hanya pada keluarga Haris"

    "kau memang takkan mengerti penderitaan ini, rasa sakit ini lebih dari apa yang pernah kau rasakan. sebaiknya ku bunuh saja kau agar tidak ada yang bisa menghalangiku, laser emas : buat ledakan"
Shingh...... dengan cepat seseorang menyelamatkan Olivia yang hampir mati terbunuh.

    "sial"ucap Dio kesal
"apa kamu baik - baik saja via"
"suara itu ! Haris bagaimana kau bisa melakukan itu"Via terkejut karena Haris bisa melakukan itu dengan cepat sekali.

    "aku terkejut kau bisa mengalahkan aku yang lainya dan bergerak secepat itu"puji Dio sambil keluar dari dimensi ingatan.
"hya ! terima ini"Haris menusukkan pedangnya ketubuh Dio

    "aaa... hanya bercanda, kau tertipu, hya !"Dio menebaskan pedangnya kearah Haris namun sekali lagi Haris menghilang dan muncul kembali didekat Olivia.

    "sepertinya tanda dikedua lengan mereka saling terhubung menyebabkan yang satu bisa berpindah ketika dalam bahaya atau sebaliknya"gumam Dio menebak - nebak.

*****

    "ku akui walaupun kau perempuan, tapi gaya bertarungmu cukup hebat"puji Dio pada lawanya ini.
"kau juga, lumayan hebat, hya !"ucap Sarah memuji Dio

Teng... srenng... pertarungan pedang terjadi Dio tidak ingin kalah dengan mudah apalagi oleh seorang perempuan.
"aaa..."Dio tertusuk pedang Sarah

    "cukup sampai disini"
"tidak kau yang sampai disini"balas Dio yang tinggal menusukkan pedangnya, Dio yang ditusuk pedang Sarah berubah menjadi cairan hitam mirip tinta.

   Sarah tersenyum kecil tubuhnya berubah menjadi petir dan menyambar Dio. bayangan Dio langsung musnah, Sarah yang asli muncul dari dalam air yang tergenang dengan mengubah dirinya menjadi listrik dan langsung pergi mencari teman - teman yang lainnya.

*****

    "dimana ini ?"tanya Radit."disini gelap sekali"lalu beberapa detik kemudian cahaya mulai menyinari tempat itu dan terlihat Dio sedang duduk disebuah singasana.
"selamat datang Radit"sambut Dio

    "Dio tempat apa ini ?"
"ini merupakan dunia game yang kubuat sendiri game ini pernah kita mainkan dulu, tenang kita disini tidak perlu bertarung lebih baik ayo bermain, aku kurang suka berkelahi, kau akan melawan anak buahku disini jika menang kau akan melawanku, sekarang pilih kendaraanmu"

    "sepertinya sifat - sifat dari bayangan miliknya ini berbeda - beda"gumam Radit menebak - nebak. Radit memilih sebuah kendaraan berupa motor sementara lawan - lawannya ada yang memilih motor dan mobil.
"tidak ada aturan sama sekali hanya siapa yang keluar lintasan kami anggap kalah. baiklah para pembalap nyalakan mesin kalian, bersedia, mulai !"

    Semua pembalap melaju dengan cepat, Radit memulai dari barisan terakhir ketika Radit ingin menyalip kendaraan didepannya kendaraan itu langsung berbelok karena jalur terbagi dua, motor Radit terbang lalu kembali mendarat di jalanan.

    Radit terus menambah kecepatan kendaraannya, para pembalap bisa memilih jalur yang mereka inginkan karena lajur balapan memiliki banyak jalur ada yang naik turun, berputar, terbang, dan masih banyak lagi. satu demi satu Radit menyalip pengendara lainnya. dan pada akhirnya Radit memenangkan balapan dan berhak melawan Dio.

    "ku ucapkan selamat sekarang kau melawanku pilihlah satu permainan yang kita mainkan jika menang kau bisa kembali jika tidak aku yang akan membunuhmu"

    "Kalau begitu ayo kita balapan kembali"pinta Haris
Dio memilih menggunakan mobil sedangkan Radit masih dengan motornya yang tadi.

    "Peraturannya masih sama tapi kali ini akan lebih menarik"ucap Dio dilanjutkan dengan senyuman jahatnya.

   Balapan dimulai ! Jalur balapan telah berubah menjadi lebih ekstrim lagi. Dio memimpin sementara Radit berada tepat dibelakang.

    "Terima ini"menekan tombol coklat pada dashboard mobilnya, cairan seperti oli keluar membasahi jalanan.
Radit susah payah mengendalikan gerakan motornya. Untunglah dia masih bisa mengendalikannya.

    "Apa - apaan itu ? Kau curang !"teriak Radit
"Tidak dit, itulah yang membuat permainan ini seru"
Radit yang kesal langsung bergerak memutar pada jalur pipa.

    Menabrakan motornya pada mobil Dio. Adu kekuatan kendaraan terjadi, keduanya terus menyerang kendaraan lawan. Radit menekan tombol hijau pada motornya, lalu keluarlah tangan robot yang melepaskan ban belakang Dio.

    Sementara Dio menekan tombol merah yang mengeluarkan gergaji raksasa yang memotong motor Radit, Radit langsung melompat menghindar ke arah bagian depan motor. Kendaraan Dio berhenti tepat didepan garis finish sementara motor Radit berjalan pelan masuk garis finish.

"selamat sesuai janjiku padamu kau kubebaskan, selamat tinggal"Dio menghilang setelah mengucapkan kata kata itu, begitu juga dunia permainan itu ikut menghilang, Radit langsung pergi dan segera mencari yang lainnya.

"Ku harap kita bisa bermain lagi nanti ! Dio"gumam Radit selagi pergi.

*To be continued...

Next chapter adalah pertarungan terakhir mereka...
Baca ya kawan...

Salam....

The Magic Crystal[revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang