Pukul 6 lewat 5 menit Silvi berlari menuju gerbang sekolah dengan tergesa-gesa, ia terlambat 5 menit karena kesiangan,ia juga tidak sempat sarapan
"Ribet banget sih udah tau masih ngantuk tapi disuruh ke sekolah pagi-pagi karena pelantikan osis baru. Sebel!!" gerutu Silvi sambil berlari ke arah aula
"Eneng Silvi baru dateng,telat 5menit tuh." tiba-tiba Dika nongol dibalik pintu sambil menunjuk kearah jam tanganya
"Ngagetin aja sih! Apalagi panggil-panggil eneng segala,Silvi aja kali. Iya tau,telat tuh tadi macet." kata Silvi,padahal ia kesiangan bukan karena macet
"Aduh aduh ngebohong nya keliatan banget,udah tau pagi gini jalanan masih lancar lah gamungkin macet." kata Dika menyadari kebohongan Silvi
"Emm iya sih,tapi kan tetep aja butuh perjalanan waktu dari rumah ke sekolah,ga langsung "tring" gitu nyampe kesekolah." bela Silvi tak mau kalah sambil mempraktekan ala-ala Aladin yang naik karpet terbang
"Hahaha... Bisa aja kamu ngelesnya." tawa Dika meledak,hingga tak sadar ia sambil mengelus-elus kepala Silvi
"Ih apaan ngelus-ngelus emang nya aku kucing apa." jawab Silvi sambil menghindar tangan Dika yang kembali akan mengelus kepalanya
"Iya kamu kaya kucing,lucuuuuu." jawab Dika jujur
"Iya aku emang lucu,tapi aku gapernah meong-meong terus masuk rumah tanpa izin dan nyolong ikan gitu aja ya." kata Silvi sambil mengingat beberapa hari yang lalu dirumahnya ikan yang ada diatas meja tiba-tiba hilang entah kemana
"Haduh,pengalaman dicolong ikan sama kucing ya. Hahahaha...." tawa Dika semakin menggema diaula yang masih berisikan beberapa murid,sepertinya bukan hanya Silvi yang kesiangan,karena terbukti sekolahnya masih sangat sepi
"Ah udahlah,ko jadi bahas kucing. Kalo belum mulai pelantikan nya aku pergi aja mau sarapan ke kantin. Laperrrrr." kata Silvi sambil mengetuk-ngetuk perutnya yang belum diisi
"belum sarapan emangnya kamu sil?" tanya Dika
"Belom! yaudah aku kesana dulu,nih nitip tas ya." kata Silvi sambil menyerahkan tas punggung berwarna biru muda itu kearah Dika dan berlari keluar aula.
Dika pun menerima tas itu,dan geleng-geleng kepala sambil tersenyum mengingat kelakuan Silvi yang seperti anak kecil.
Setelah selesai acara peresmian anggota osis baru,dan terpilihlah Silvi menjadi bendahara,sedangkan dika menjadi wakil ketua osis,dan Ina yang notabene nya sudah ikut osis sejak setahun lalu menjadi wakil bendahara sekarang bertukar posisi menjadi sekretaris.
"Cie selamat ya yang udah jadi bagian dari osis." kata Dika sambil berjalan beriringan dengan Silvi
"kamu juga baru jadi osis kali,ngapain ngucap selamet segala." Silvi berucap sambil tetap berjalan
"Hati-hati tuh uang nya kamu korupsi" celetuk Dika sambil terkekeh geli
"Iya aku emang mau korusi,kenapa? Masalah? Lagian koruptor itu dipenjara nya enak kok kaya dihotel,ga kaya difilm-film penjara nya tuh menyedihkan banget." cerocos Silvi
"Haduh,aneh kamu sil,aku ledek kamu kirain aku kamu bakal marah,eh malah nyeritain koruptor kaya yang pernah korupsi aja kamu Hahaha..." tawa Dika
"sekarang kan aku jadi bendahara nih,aku baru mau nyoba korupsi." jawab Silvi terlihat meyakinkan
"Hah? Kamu serius sil? Tadi aku cuma bercanda." kaget Dika, mendengar jawaban Silvi
"ya enggalah,masa aku korupsi sih! Kemanain coba uangnya? Aku gabutuh uang haram. semiskin-miskinya aku kalo gada uang,aku gakan makan uang yang bukan hak aku. Kalo aku butuh,aku juga bisa berusaha sendiri dengan cara bersih tanpa mengotori tangan aku." jawab Silvi sambil melihat kedua Tanganya
Hening tak ada tanggapan,dalam hati Dika terkesima mendengar Perkataan Silvi seperti nasehat orang dewasa,dia jadi ingin mengenal sosok Silvi semakin dalam...
Setelah bertukar nomor hp tadi siang,Dika menelfon Silvi memastikan itu no nya atau bukan,karena ia tak yakin,meski sosok Silvi banyak dikenal orang tapi ia tau,Silvi bukan sembarang orang yang mudah memberi no hp nya pada siapa pun,dan sampai sekarang belum ada kabar yang terdengar Silvi memiliki kekasih.
"Hai sil." sapa Dika,dan menempelkan hp nya ke sebelah telinganya
"Ini siapa?" jawab seseorang diseberang sana,yang tidak lain adalah Silvi
"Dika,save ya no nya. Oh ya namanya cowo ganteng dong." kata dika dengan penuh penekanan pada kata 'cowo ganteng'
"Idih cowo ganteng,ga salah tuh." Ujar Silvi terdengar enggan
"ya ngga lah,yang salah itu kalo ada yang bilang aku ga ganteng." jawab Dika mulai PD (ketularan Silvi kali)
"Ke PD an banget sih,udah ah! Mau apa nelfon malem-malem?" Silvi mengganti topik pembicaraan
"Cuma mastiin aja ini bener kamu apa bukan hehe,Kenapa emang? Aku ganggu?." tanya Dika hati-hati
"Bangett!!!! Udah tau aku mau makan malem." jawab Silvi ketus
Dika melirik jam dindingnya,dan waktu menunjukan pukul setengah delapan
"Ohyaudah makan gih,terus tidur, sebelumnya cuci muka,tangan,kaki,berdo'a tidur deh." jawab Dika,tanpa ia sadar ia sudah perhatian terhadap Silvi
"Okey, goodnight, see you." tutup Silvi
sepihak,karena belum sempat Dika membalas kata 'goodnight too'Dika pun berjalan ke balkon yang terletak disamping kamarnya,ia melihat cahaya diluar banyak bintang-bintang. Ia duduk diatas kursi sambil menyilangkan kedua tanganya diatas kepala, ia tersenyum mengingat kedekatanya sekarang dengan Silvi.
Tunggu,tunggu...
Apa aku suka sama Silvi?
Kenapa aku senang kalo deket dengan Silvi?
Kenapa Silvi bikin aku nyaman?Tapi....
Perempuan yang sudah dekat denganku sebulan yang lalu sebelum aku dekat dengan Silvi bagaimana?
Pikir Dika dalam hati
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Yang dimulmed foto Dika guys
Jangan lupa vomment
Thx💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Who my Prince?
Jugendliteraturkamu cantik,kamu baik,kamu lucu tapi kamu gak pernah bisa aku miliki -Haris Aditya kamu jahat,kamu brengsek,padahal masalah kita bisa diselesain baik-baik -Silvi Anandhita Adilia