Aku menutup telepon setelah Thomas menutupnya lebih dulu. Lalu, ku berniat untuk menyampaikan informasi yang ku dapat dari Thomas barusan.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Rumi dari ruang makan. Tanpa ku jawab, ku langkahkan terus kakiku menuju Rumi.
"Hey, siapa yang telpon sepagi ini?"
"Thomas"
"Hah? Ada apa?"
"Thomas bilang, hari ini dia ga bisa datang ke Cafe. Karena, Jessica akan pulang dari Australia, dan Jessica minta Thomas buat jemput dia di Bandara"
"Yaudah-yaudah, kamu jangan sedih ya. Aku ke cafe dulu, biar aku urusin dulu kerjaan disana"
"Lalu?"
"Kamu prepare buat pergi, sekalian punya aku juga, nanti kalau jam 2 aku belum balik, kamu pergi aja duluan ya sayang, aku nyusul nanti" jelas Rumi. Aku pun terdiam, Rumi dengan segera beranjak dari kursi untuk mandi. Sementara aku? Aku membereskan meja makan yang dipenuhi dengan piring dan alat makan yang lainnya.
***
"Sayang, aku pergi dulu ya" pamit Rumi dengan tergesa-gesa mengambil kunci mobil dari laci.
"Hati-hati" ucapku tak tenang.
Setelah Rumi pergi, aku mulai membereskan pakaian yang akan aku bawa untuk berlibur ke pantai nanti.
Hampir 2 jam, akhirnya aku menyelesaikan tugas untuk menyiapkan pakaian ku juga Rumi. Tak terasa, waktu menunjukan pukul 1. Akupun langsung bersiap untuk mandi.
Perasaan ku campur aduk, disatu sisi aku membayangkan bagaimana nanti saat berlibur bersama Rumi di pantai, disisi lain aku membayangkan bagaimana jika Rumi tidak bisa menepati janjinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Just...
RomanceKetika kita memilih untuk hidup bersama seseorang, berarti kita harus menerima semua hal tentangnya. Betul bukan? Mencintai tidak terhenti pada dirinya saja, melainkan pada kehidupannya juga, risiko bersamanya dan juga masa lalunya. Mencintai itu l...