1

6K 588 310
                                    

Gua bereaksi datar ngelihat postingan foto di instagram temen SMA gua, Eunha.

Disaat yang lain komentar beri dukungan sabar hubungan pacaran jarak jauhnya si Eunha, gua malah bertanya-tanya apakabar cowo yang dia foto di bandara sebelum balik ke US.

Disaat yang lain komentar beri dukungan sabar hubungan pacaran jarak jauhnya si Eunha, gua malah bertanya-tanya apakabar cowo yang dia foto di bandara sebelum balik ke US

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gua tap aja uname instagram itu yang ga lain ada Jungkook, temen gua sekelas pas kelas dua SMA.

Sebelumnya gua sama Jungkook itu berteman baik. Bahkan gua lebih tau Jungkook orangnya kayak gimana dari pada Eunha. Soalnya Eunha anak bahasa, sedangkan gua sama Jungkook anak IPA.

Tapi karena ada masalah didalam persahabatan gua sama Jungkook, tepat sebelum UN gua sama Jungkook dah macem orang asing.

Ketemu di kelas diem.

Duduk sebangku diem.

Ga sengaja nunggu angkot bareng juga diem.

Sampe akhirnya gua pindah ke luar juga gitu. Ga ada kontak-kontakan.

Oke, balik lagi ke cerita awal dimana gua buka profile instagramnya si Jungkook.

Jujur aja.

Gua baru ini stalk ignya si Jungkook.

Padahal gua udah lama tau si Eunha jadian sama si Jungkook.

Itu karena si Eunha update foto di instagram.

Mereka jadian pas udah dua tahun lulus dari SMA.

Hidup itu lucu ya, mempertemukan dalam hubungan kek gitu aja nunggu dua tahun abis lulusan. Terus gua herannya, selama SMA mereka ngapain baru nyadar sukanya sekarang.

Gua masih stalk ignya si Jungkook. Gua abis lulusan juga ga tau nih anak kerja apaan. Kok di ignya dia fotonya di luar negeri mulu aja kerjaannya.

Apakabar gua yang hidupnya masih mimpi pen ke Korea ga kesampean.

Pas gua stalk, keknya ada hubungannya sama bisnis bapaknya. Gua lupa perusahaan bapaknya bergerak dibidang apa. Pokoknya setahu gua dulu, bapaknya si Jungkook ini jarang pulang macem bang Toyib. Ulang Tahunnya Jungkook aja bapaknya nyasar ngirim postcard ke sekolahan dari US.

Itu kalo wali kelas gua yang ga ngasih di kelas, kami sekelas ga bakal tau Jungkook keluarganya setajir apa.

"Siapa tuh, cowo baru ya?"

"Cowo baru gundulmu." Gua buru-buru nutup profilenya.

"Idih pake malu segala." Nara duduk dihadapan gua sambil nyodorin Chatime pesenan gua.

"Seriusan bukan cowo baru. Cuma temen SMA dulu."

"Temen apa mantan."

Gua langsung minum Chattime gua sampe ngerasain efek brain freeze dikepala gua.
"Hmmmm boro-boro mantan, pacaran aja kagak."

"Friend-zone?"

Gua diem sambil natap layar hp gua.

Nara dah ketawa cekikikan, gua ga bisa jawab apa-apa. Menurut dia diem tanda jawabannya "Iya".

Nara ini temen gua kuliah gua, orangnya asik, rame, receh, kiblatnya ke drama korea doang. Kalo gua drama iya, musiknya juga iya. 

Si Nara nih kek adek gua sendiri. Dia tau semua cerita hidup gua. Kecuali, kisah sama si Jungkook ini. Sejak putus hubungan sama dia, gua emang ga mau ngungkit-ngungkit lagi. Makanya sampe kelewatan ga gua ceritain ke Nara. Jadinya dia ngira cowo baru gua. Pake ketawain gua kena friend-zone pula.

"Nama dia siapa?" Nara asal ngambil hp gua.

"Jungkook"

"Ah... Jungkook." Nara manggut-manggut sambil coba nebak-nebak apa alasan gua sama si Jungkook terlibat dalam hubungan friendzone.

"Kalian punya masalah apa sih, keknya masalah serius deh. Ga saling followan." Nara geserin jempolnya diatas layar hp gue.

"Udahlah Ra lupain aja. Gak penting."

"Gak penting kok buka profilenya."

"Bukanya dari tag foto pacarnya pula. Kepo ya." goda dia.

"Iya gua kepo."

"Kepo sama apanya hayo?" Nara condongin badannya lebih dekat ke gua.

"Apaan sih?" Gua ngalihin pandangan ke arah lain. "kepo sama kerjaannya Jungkook sekaranglah." Kata gua judes.

"Gua sebagai mantan gebetannya memastikan dong, dia udah jadi orang sukses apa nggak. Ntar pas ada yang kenal dia mantan gebetan gua, guanya ga malu. Eh ini loh mantan gebetannya Eunjung sekarang jadi CEO bla bla bla."

"Duh matrenya... Itu mantan gebetan lho bukan pacar. Masa iya mantan gebetan juga harus dipastiin sukses."

"Lah kan gua bermaksud baik.... Ah serahlah. Pokoknya tadi intinya gua cuma kepo dia sekarang kerja apaan. Titik."

"Ya udah iya. Tapi btw selera lu oke juga."

"Demen? Ambil aja sono. Tikung yang laju." Ga sengaja gua ngeletakkin cup minuman gua kenceng banget ke meja.

Nara liatin gua ikutan kesel, "Dih kok sewot sih."

"Ah ga tau dah."

"Cemburu?"

"Kagak"

"Sakit hati?"

"Gak juga"

"Lah terus?"

"Gua cuma iri aja sama temen-temen SMA gua yang masih bisa berhubungan baik sama dia."

Ga lama Nara cek kolom komentar postingan foto di profile Jungkook sendiri maupun di profile Eunha. Dia kelihatan manggut-manggut lagi.

"Dah coba say hi?" tanyanya.

"Udah sebelum gua pindah."

"Reaksinya?"

Nara natap gua. Kalo gua inget sih disana gua malu banget chat dia. Udah gua panjang-panjangin kalimatnya. Gua ramahin juga. Ujung-ujungnya dia ngebales singkat. Gua nyesel banget chat dia buat minta maaf dihari raya. Rasa-rasanya gua pen ngeblock dia detik itu juga. Tapi ya gitu... gengsilah.


Gakerasa air mata dah pada ngumpul di ujung kelopak mata gua yang natap nanar kebawah. Nara dengan sigap langsung meluk gua, usap-usap punggung gua.

Seketika suasana disana berubah jadi mellow.

"Sorry Jung, gua ga bermaksud ngungkit kenangan pait lu sama dia."

"Gak apa-apa Ra. Gua juga ngerasa biasa."

Nara langsung nangkup kedua pipi gua, dan ngehapusin air mata gua yang ngalir gitu aja, "Terus lu kenapa nangis Jung?"






















"Jempol gua lu injek, Ra"

Tbc

found you | jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang