BAGIAN 15.

1.4K 85 0
                                    

Pagi hari ini fino berniatan untuk menjenguk kembali amanda yang masih dirumah sakit dia ingin mengahabiskan waktu libur nya dengan menjaga amanda disana

"Fino" ucap mama fino saat fino sedang sarapan

"apa mah" jawab fino sambil memakan roti nya
"mama dengar manda dirawat ya?disakit apa fin?"tanya mama fino memastikan apakah benar amanda dirawat atau tidak

"iyaamahh,fino belom tau manda sakit apa" jawab fino dengan nada pelan

"nanti malem mama sama papa ingin menjenguknya" ucap mama fino memberitahu fino

"emm iyaiya maa,yaudah fino pamit ya mau kerumah sakit" pamit fino pada mama nya

"iyaa kamu hati hati" jawab mama fino yang mulai menjauh darinya

Sesampai nya dirumah sakit fino mendapati seorang laki laki bertubuh gagah dengan pakaian rapih yang tak lain adalah aditya abang kandung amanda semalam dia diberi tahu oleh mama papanya bahwa adik nya dirawat dan akhir nya dia memutuskan untuk cuti beberapa hari dari kerjanya untuk menjaga adiknya

"bang adit" sapa fino dari kejauhan pada adit yang sedang berdiri diruang rawat amanda

Amanda sudah dipindahkan keruang rawat karna dia harus dirawat dirumah sakit untuk beberapa hari ini

"eh fino,tumben pagi pagi udh dateng" ucap aditya pada fino yang sudah berada dihadapan nya

"iyaabang, gimna kondisinya amanda?apa dia udh sadar?" tanya fino cemas pada adit

"belum fin,manda belum sadarkan diri semenjak kluar dari ruang UGD dan kata dokter kalau besok dia masih belum sadar amanda harus dilarikan kerumah sakit yang lebih besar karna mungkin perlatan disini kurang memadai" jelas aditya pada fino menjelaskan bagaimana kondisi amanda

"gue boleh masuk liat amanda ga bang" tanya fino dengan muka lemah

"iyaa fin tapi jangan lama lama yaa" ucap aditya pada fino yang sedang tersenyum manis pada nya

Tidak menunggu lama fino langsung menghampiri amanda yang masih terbaring lemah dihadapan nya dengan selang infus ditangan nya
wajah amanda terlihat sangat lemah dan pucat
Fino yang melihat semua ini. Hatinya tidak tega melihat amanda seperti ini dia semakin merasa bersalah melihat kondisi amanda saat ini

"Lo kuat man,lo harus kuat lewatin semuanya,gue minta maaf man gue gagal jaga diri lo,seharusnya hari itu gue ga ninggalin lo sendirian dirumah pohon itu,gue ga bisa maafin diri gue sendiri man kalo sampe terjadi apa apa sama lo.
Jujur. Gue sayang sama lo man,gue ga bisa liat lo kaya gini,kalo bisa gue minta permohonan sama Tuhan,*tolong tukar posisi gue sama lo biarin gue aja yang terbaring lemah melawan rasa sakit yang ada ditubuh lo gue bener bner ga tega liat lo kaya gini* plis man,buka mata lo,ayo bangun biar kita bisa bercanda canda ga jelas lagi gue mohon. Buka mata lo gue pengen liat lo ceria lagi kaya dulu,ga kaya gini man." ucap fino pelan menyurahkan semua isi hatinya pada amanda yang masih tidak sadarkan diri Dengan tidak sadar setitik air mata membasahi pipi fino dan jatuh pas ditangan amanda yang sedang digenggam erat oleh fino

fino merasa bahwa dia sangat menyayangi amanda dia tidak mau bahwa akan terjadi apa apa pada amanda.
Dia tidak akan bisa memaafkan dirinya jika Hal buruk menimpa amanda

Waktu terus berjalan malam pun tiba bintang bintang menghiasi awan yang gelap sepanjang hari fino merawat amanda dan akhirnya kabar yang ditunggu tunggu datang juga amanda sudah sadarkan diri dokter sudah memeriksanya dan mengatakan 2hari lagi amanda baru boleh pulang karna sekarang kondisinya masih melemah

"mandaa,maafin gue" ucap fino yang berada persis disamping amanda menggegam erat tangan amanda

"maaf?untuk hal apa?" tanya amanda dengan suara yang masih terdengar lemah

TUHAN. kutitipkan DIA untuknya.(completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang