BAGIAN 29.

903 57 4
                                    

Kriingg... Kringg..

Bel pulang berbunyi semua siswa SMA bina lindung berhamburan kesana kesini.
Fino,fani dan angga sudah berjanjian untuk menjenguk amanda kerumah sakit bersama dan sekarang mereka sedang berjalan menuju parkiran melewati koridor² dan halaman sekolah.

"Kita kesana naik apa?" tanya fani polos dan membuat angga dan fino menoleh kearahnya
"Naik pesawat jet" ceplos angga asal
"Gua serius oneng" omel fani meneloyor kepala angga
"Lo bawa motor ga?" tanya fino pada angga
"Bawa lah" jawab angga
"Lo fan?" tanya fino pada fani

Belum fani menjawab ternyata sudah didului oleh angga
"Yaela pake nanya dia, udh tau setiap hari dijemput sopir so bat kaya emng ni anak" oceh angga pada fani dan langsung mendapat cubitan sakti dari fani di perut angga dan sukses membuat angga meringis fino pun tertawa kecil melihatnya

"Aww sakit dodol" ringis angga
"Gausah songong makanya" omel fani pada angga dengan lirikan tajam
"Udah udah kalian debat mulu nanti jodoh loh" ucap fino pada keduanya
Spontan mereka menjawab berbarengan tapi berbeda jawaban nya

"Amin" jawab angga cepat
"Ogah" jawab fani sama cepat nya
Fino melihat heran dan keduanya saling melirik lalu fani membuang pandangan nya dari angga

"Yaudahh gini aja gue kan bawa motor nih gimna kalo lo fan sama angga berdua bawa buah nya nah gue jadi pemandu jalan" keputusan fino tepat sasaran dan disetujui dengan semangat 45 oleh angga
"Cakepp" ucap angga cepat dan semangat sambil bertepuk tangan dan fani hanya mendengus kesal

Ketika mereka sudah melewati koridor koridor sekolah kini mereka melewati halaman sekolah dan melihat reno sedang membersihkannya di tengah halaman,angga pun segera meledeknya dengan sengaja

"Woyy,tukang sapu baru lo ya?hahaha" ledek angga pada reno

Sontak reno menoleh kearah mereka dan menghampirinya

"Songong lo" omel reno pada angga
"Tumben lo rajin amat ren" ucap fino dengan cengiran nya
"Iyaa tuh" sambar fani
"Rajin rajin kakek lu goblin, gue dihukum nih sama bapak nya angga gara gara cabut pelajaran" keluh reno pada ketiga nya
"Hah? Bapak gue? Perasaan bapak gue bukan guru disini dah" ucap angga so bloon

"Iyaa pak ridwan" jawab reno cepat dan langsung disambut tawa oleh fani dan fino
"Yeee si geblek itu si engkong nya si fani" ucap angga asal
"E anjir ko jadi gue si" oceh fani

"By the way lo pada mau kemana?" Tanya reno pada ketiga nya dan hanya dijawab oleh fino
"Mau kerumah sakit jenguk amanda,lo mau ikut?" Jawab fino sejujurnya dan bertanya pada reno

"Ohh, engga deh gua masih harus nyapu ini ni" tolak reno karna tadi dia sudah menengok amanda disana
"Ohh yaudah kalo gitu kita duluan ya" pamit fani pada reno

"Woyy sob, sukses jalanin hukuman ya awas nanti sapunya terbang kaya sapu nenek lampir" ledek angga pada reno
"Ga lucu" jawab reno singkat dan jelas
Sontak membuat fani dan fino tertawa lebar
"Anjir" gumam angga kesal

Kini mereka sedang dalam perjalanan fino sudah memandu jalan didepan mereka dan angga membuntutinya dibelakang fani pun mengekor dijok belakang motor angga dia tetap menjaga jarak dengan angga menggunakan buah buahan yang dibawa seketika lampu lalu lintas berubah menjadi warna merah pertanda pengguna jalan harus menunggu angga mencoba mengambil kesempatan kecil pada fani

"Fan" panggil angga dalam helm nya
"Iyaa" jawab fani singkat
"Pegangan dong,kalo bisa peluk biar ga jatuh" ucap angga dengan cengirannya dan langsung mendapat pukulan di pundaknya dari fani
"Gausah nyari² kesempatan deh" omel fani pada angga
"Yaudah gue bawa ngebut nih" ucap angga tidak maiin maiin
"Bodo amat." Jawab fani cuek

TUHAN. kutitipkan DIA untuknya.(completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang