Chapter 9

5.5K 249 2
                                    

Michael yakin dia melihat sebersit keraguan di mata indah Ichigo sebelum wanita itu menjawab dengan yakin "Ya. Aku tidak keberatan"

"Kau yakin?" Michael sungguh-sungguh menanyakan hal ini. Dia tidak mau memaksa Ichigo. Apapun itu, kenyamanan Ichigo akan selalu menjadi prioritasnya.

Ichigo mengangguk dan tersenyum. "Aku yakin Michael. Kau suamiku, sudah seharusnya sebagai seorang istri aku menemanimu kemanapun yang kau minta."

Ichigo tau bukan hal mudah baginya hidup di London. Tapi dia juga harus memenuhi kewajibannya sebagai istri. Tidak mungkin dia menolak permintaan Michael.

"Aku belum tau kapan kita akan kembali ke sini Annisa. Aku tidak memaksa mu."

"Aku tidak keberatan Michael. Sama sekali tidak"

"Baiklah. Besok kita pamit pada orang tua mu ya. Kita akan pergi lusa."

Ichigo mengangguk lagi. Michael tau senyum Ichigo tidak sampai ke matanya. Entah apa yang wanita itu pikiran, tapi Michael merasa ada kekhawatiran di matanya.

***

Mereka tiba di Heathrow Airport siang itu. Michael membawa semua barang mereka dan menolak dengan tegas saat Ichigo menawarkan diri untuk membantunya. Ichigo hanya diam mengikuti Michael yang menggandeng tangannya. Sebenarnya dia kurang nyaman dengan perlakuan Michael yang menggandengnya di depan umum. Dia cukup yakin beberapa mata melihat ke arah mereka dengan pandangan yang berbeda-beda.

"Halo pengantin baru!"

Michael mendengus sebelum menoleh dan mendapati wajah menyebalkan Alex.

"Untuk apa kau ke sini?"

Alex tertawa mendengar pertanyaan tidak bersahabat Michael. "Aku yang menjemput kalian. Aku sudah menyuruh supir untuk pulang. Kau tau kan, aku harus memberi kesan yang baik pada adik ipar." seru Alex sambil menatap wanita yang sejak tadi menunduk di samping Michael.

"Kenapa adik ipar tidak melihatku? Apa dia takut padaku?" lanjut Alex setengah berbisik tapi masih bisa di dengar Ichigo.

"Sudah ku bilang dia bukan adik iparmu! Bukan, dia hanya menjaga pandangannya darimu. Itu memang di ajarkan dalam agama kami."

Alex mengangguk paham. Dia masih mengamati Ichigo. Wanita ini memang mempunyai sesuatu yang membuat dirinya menarik. Wajahnya polos tanpa polesan make up sedikitpun, lekuk tubuhnya sama sekali tidak terlihat. Bagian tubuh wanita itu yang terlihat hanya wajah dan punggung tangannya. Tapi entah kenapa Alex merasa hal itu tidak dapat menutupi seberapa manisnya wanita ini. "Beautiful" lirihnya tanpa sadar.

Michael seketika melirik tajam pada Alex. Jarak mereka berdiri cukup dekat sehingga Michael bisa mendengar gumaman Alex dengan jelas. Ichigo memang cantik. Tapi dia tidak ingin membiarkan laki-laki manapun menyadari nya, termasuk Alex. "Jangan pernah berpikir untuk mengagumi apapun yang menjadi milikku Alex. Aku tidak peduli meski itu kau."

Alex tersadar dari pengamatannya dan tertawa geli menatap Michael. Tatapan Michael seperti siap membunuhnya saat itu juga. Alex tidak pernah melihat sisi ini dari diri Michael. Tapi ini justru menarik baginya. Wanita ini bahkan mampu membuat Michael merasa cemburu. Alex cukup lama mengenal Michael untuk tau bahwa seorang Michael tidak pernah cemburu. "Hei! Easy dude! Aku tidak suka merebut apapun dari orang lain. Tapi aku juga tidak bisa menutupi fakta. She's cute as hell."

"I really know it. And don't ever forget the fact that she's mine! Minggir! Aku lebih baik naik taksi dari pada melihatmu memandangi istriku" Michael sengaja menekankan kata istri pada Alex. Dia sudah merasa bahwa ini benar-benar bukan dirinya. Michael sama sekali tidak pernah menegaskan kepemilikannya akan wanita. Tapi kini, dia sungguh tidak ingin siapapun tertarik pada Ichigo selain dirinya.

Namanya AnnisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang