Senin kembali datang. Seperti biasa, aku bangun ketika matahari belum terbit dan mungkin ketika David masih terlelap. Dan seperti biasa juga, aku berangkat kesekolah ketika David baru saja memasuki kamar mandi.
Ketika aku baru saja sampai disekolah lebih tepatnya digerbang sekolah, aku kembali melihat murid-murid yang sedang menatapku sinis dan juga berbisik-bisik dengan teman sebelahnya. Beberapa dari mereka ada yang berbicara cukup keras membicarakan diriku dengan David.
"Eh cewek yang kegatelan deketin David dateng tuh." Ucap salah satu adik kelasku
Aku melewati mereka seolah-olah tidak mendengar ucapan adik kelasku tersebut. Walaupun sejujurnya aku merasa sakit dan air mataku ingin tumpah, tapi aku menahan semuanya itu dan menganggap aku tidak pernah mendengarnya. Aku tahu mereka mengatakan hal tersebut karena iri padaku yang bisa diperlakukan special oleh David.
Aku memasuki gedung sekolah dan semakin banyak pembicaraan sejenis itu yang kudengar. Kebanyakan yang kudengar adalah gosipan mereka tentang hubunganku dengan David. Kudengar beberapa umpatan keluar dari mulut mereka
"Dasar cewe gatel. Mending cantik, ini udah biasa aja malah kegatelan banget lagi." Ucap adik kelasku.
"Iya. Ih najisin banget, sumpah." Timpal temannya
Aku berjalan menuju kelas dengan santai seolah-olah tidak mendengar semua itu. Aku harus menahan tangisanku karena kalau aku menangis, mereka akan merasa menang dan akan semakin menggunjing diriku.
Di mading yg tepat berada di sebelah kelasku, aku melihat sebuah foto diriku bermesraan dengan David ditaman 2 hari yang lalu. Sialan, siapa sih sebenarnya yang memotret ini semua ?
Dikelas, aku langsung dihampiri oleh ketiga sahabatku. Ku yakin mereka pasti ingin meminta penjelasan dariku mengenai foto itu.
"Lu sebenernya punya hubungan apa sama David, Lice ?" Tanya Jennifer
"Gak ada hubungan apa-apa gw." Jawabku bohong
"Trus foto itu apa ?" Tanya Christina kesal
Aku hanya terdiam mendengar pertanyaan Christina, aku memutar otakku dan berusaha menemukan jawaban yang tepat. Aku harus cepat agar mereka tidak curiga dan tiba-tiba terpikirlah olehku sebuah alasan klasik.
"Oh foto itu, itu mah pas gw lagi diskusi tentang tugas." Jawabku bohong
"Lu gak boong kan ?" Tanya Jennifer
"Ya enggak lah." Jawabku mantap seolah-olah aku menjawab jujur padahal aku sedang berbohong pada mereka.
"Tapi kok gw gak yakin ya." Ucap Christina
"Iya, apalagi foto itu gak nunjukin sama sekali kl lu berdua lagi diskusi soal tugas." Timpal Grace
"Terserah lu dah mau percaya atu enggak, intinya gw ama David emang lagi ngomongin soal tugas." Kataku bohong
Hanya ini cara yang paling ampuh untuk membuat mereka bertiga percaya pada kata-kataku dan tidak mencercaku lagi. Aku terkadang suka menggunakan cara ini jika mereka mempertanyakan setiap jawaban-jawaban yang kuberikan dan itu terbukti sukses untuk membungkam mulut mereka.
"Eh hari ini hangout yuk. Udah lama nih kita gk hangout berempat." Ajak Jennifer
"Ayo aja gw mah." Kataku menyetujui ajakan Jennifer
"Ya udah, kuy lah. Lagian juga gw gk ada kerjaan kok hari ini." Ucap Christina
"Grace gmn ? Ikut kagak ?" Tanya Jennifer
"Ikut dong. Kebetulan gw juga mau beli make up nih, make up gw udh banyak yang abis." Jawab Grace
"Jam brapa weh kita perginya ?" Tanyaku
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Husband
RomanceAku hanyalah seorang murid SMA biasa yang berusia 17 tahun dan bukan berasal dari keluarga kaya raya. Dulu keluargaku memang sempat menjadi orang kaya. Tapi sekarang, perusahaan papa sudah menurun bahkan sampai pada tahap mulai bangkrut. Tiba-tiba...