Saat aku sedang asik terlelap, tiba-tiba saja aku merasakan ada orang yang mengoyang-goyangkan tubuhku dan sayup-sayup kudengar suara David yang sedang berusaha untuk membangunkan aku. Aku membuka sedikit mataku dan menguap dengan cukup kencang.
"Ada apa, sayang?" Tanyaku seraya mengucek-ngucek mataku
"Happy birthday sayang." Ucapnya sembari menyodorkan sebuah kue tart kecil di depan wajahku.
Aku begitu kaget sekaligus bingung. Otakku benar-benar blank karena sudah dikejutkan seperti ini disaat aku baru saja membuka sedikit mataku. Tapi tak lama, aku langsung mengerti semuanya. Aku langsung teringat kalau hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke-18.
Aku membangkitkan tubuhku dan duduk dikasur David sambil menutupi tubuhku yang masih telanjang dengan selimut.
"Ya ampun sayang, kamu inget aja sih kalo hari ini aku ulang tahun." Kataku seraya mengacak-acak rambutnya.
"Iya dong. Semua tentang kamu pasti aku inget, sayang." Jawabnya
"Ih kamu ya pagi-pagi udah gombal aja." Kataku gemas
"Aku gak gombal sayang, aku serius. Semua hal tentang kamu, pasti aku inget." Bantahnya
"Seperti?" Tanyaku penasaran
"Kamu suka warna biru, suka pake bra warna merah atau hitam, suka banget makan ayam dan beef, gak terlalu suka seefood, gak gitu kuat minum bir, takut gelap apalagi kalau diruangan yang sempit, ketika kamu bingung, kamu pasti kamu mengigit ujung pensil. Ketika kamu gugup, kamu pasti mengigit bibir bawahmu." Jawabnya panjang lebar
Aku begitu terharu mendengarnya, dia mengingat banyak hal tentang diriku. Padahal tidak terlalu banyak yang kuberitahukan kepadanya tapi dia tahu lebih banyak dari yang kuberitahukan bahkan sampai kebiasaan-kebiasaan yang aku sendiri tidak menyadarinya pun dia tahu. David benar-benar memperhatikanku selama ini.
"Bersikap dewasa karena pesan terakhir mama, sok kuat padahal sebenarnya begitu rapuh, suka memaksakan diri, suka menyembunyikan perasaan, tidak suka menonjolkan diri, tidak bisa lepas dari tanggung jawab, takut dibully." Lanjut David
David benar-benar memperhatikan diriku sampai-sampai bagian terdalam diriku pun dia tahu. Aku begitu bahagia dan juga begitu bersyukur bisa memiliki suami seperti David. Dia begitu memperhatikan diriku dan begitu menyayangiku.
"Sayang banget sama keluarga." Lanjutnya lagi
"Udah cukup, Vid." Potongku sembari meletakkan telujukku di bibirnya
Ya sudah cukup, aku sudah tahu bagaimana dia begitu memperhatikanku dan sejauh apa dia mengetahui diriku. Aku yakin, aku akan menangis jika David tetap melanjutkannya karena sangking terharunya diriku. Ini saja aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk menahan haruku. Aku memeluk tubuhnya tanpa mempedulikan kue tart yang berada didepanku.
"I love you, sayang. Aku bersyukur telah menjadi istrimu." Bisikku ditelinganya
"I love you too, Alice." Balasnya seraya mencium pipiku
Aku melepas pelukanku lalu membuat wish didalam hati sebelum meniup lilinnya. Aku hanya berharap agar bisa mencintai David seumur hidupku dan terus bersamanya. Begitu selesai membuat harapan, aku langsung meniup lilin itu dengan mantap.
"Terima kasih sayang." Ucapku lagi setelah lilinnya mati.
"Sama-sama, sayang." Balasnya
David pun meletakkan kue tartnya di meja kecil yang tak jauh dari kasurnya lalu langsung memelukku dan juga mencium bibirku. Aku membalas ciumannya dengan mengecup bibirnya beberapa kali. Dengan ciuman dan sentuhan ditubuhnya, aku meluapkan rasa cintaku padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Husband
RomanceAku hanyalah seorang murid SMA biasa yang berusia 17 tahun dan bukan berasal dari keluarga kaya raya. Dulu keluargaku memang sempat menjadi orang kaya. Tapi sekarang, perusahaan papa sudah menurun bahkan sampai pada tahap mulai bangkrut. Tiba-tiba...