Hari ini adalah hari sabtu, seperti biasa aku bangun sedikit lebih siang dan sedikit bermalas-malasan. Walaupun aku sedikit bermalas-malasan, bukan berarti aku melalaikan tugasku sehari-hari. Aku membuat sarapan simple untuk diriku dan David. Aku juga menyapu halaman rumah yang penuh dengan dedaunan.
Saan jam 08.00, David keluar dari kamarnya lalu bersama-sama denganku memakan sarapan yang aku buat. Aku mengamati wajah bantalnya yang tetap menawan walaupun baru saja terbangun dari tidurnya. Memandangi wajahnya saja sudah membuat jantungku menjadi tidak sehat apalagi jika lebih dari ini.
Mungkin dulu aku merasa kalau ia hanya laki-laki yang lumayan ganteng tapi jika sekarang aku ditanyai kembali, mungkin aku akan menjawab kalau ia adalah laki-laki ganteng yang menawan. Semakin rasa kebencianku terhadapnya sirna, semakin aku melihat ketampanannya yang benar-benar menarik hati wanita.
“Hari ini kita akan pergi. Lu dandan yang cakep ya.” Pinta David
“Mau pergi kemana ?” Tanyaku penasaran.
“Ada deh. Pokoknya gw mau lu dandan yang cakep, ok.” Pinta David
Aku hanya mengiyakan permintaan David untuk berdandan yang cantik. Setelah makan, aku langsung kembali ke kamarku dan mencari baju. Ketika aku mencari baju, tiba-tiba saja aku kepikiran akan sesuatu. Aku kepikiran kalau ini adalah kencan pertamaku dengannya. Sontak, jantungku langsung berdebar-debar ketika memikirkan hal tersebut.
Dalam kebingunganku, aku akhirnya aku memilih sebuah baju sabrina pink dan rok berlipat warna putih. Aku mempersiapkan diriku dengan sangat gugup, tidak lupa aku berdandan seperti yang David minta. Bukan dandanan yang menor, hanyalah dandanan natural yang aku sukai. Untuk tas sendiri aku memilih sebuah slingbag berwarna pink yang senada dengan baju sabrinaku.
“Alice, udah selesai belom ?” Tanya David dari depan pintu kamarku
“Udah nih Vid.” Jawabku dari dalam kamar
Aku langsung keluar, begitu David memanggilku. Ketika aku keluar dari kamarku, aku dapat melihat ekspresi David yang begitu terkejut sekaligus kagum. Aku yang sudah sedari tadi gugup, menjadi salah tingkah ketika David melihatku dengan ekspresi seperti itu.
“Gila. Lu cantik bgt, Lice.” Puji David
“Ah, enggak lah. Biasa aja.” Kataku merendah
“Enggak, enggak. Lu itu bener-bener cantik banget, Lice.”Puji David lagi.
Apakah aku secantik itu, sampai-sampai David memujiku seperti itu ? Perasaanku biasa saja, apalagi jika dibandingkan teman-teman sekelasku yang jauh lebih cantik daripada diriku walaupun aku make up sekalipun. David berhasil membuat mukaku kembali memerah hanya dengan pujiannya itu, bukan hanya membuat mukaku memerah tapi juga membuat jantungku berdebar-bedar.
Aku dan David menaiki mobil milik David karena menurut David tempat yang akan kami kunjungi itu cukup jauh dari tempat kami tinggal. David menyetir mobilnya dengan santai sembari berbincang-bincang dengan diriku.
“Vid, kita mau kemana sih ?” Tanyaku
“Ada deh. Pokoknya tempatnya bagus kok, gw jamin.” Jawab David
“Ayolah kasih tau gw. Gw penasaran nih.” Bujukku
“Udah, entar juga tau sendiri kita mau kemana.” Ucap David
“Ih lu mah bikin gw penasaran aja.” Kataku gemas
“Iya dong. Kalo lu gak penasaran kan jadi gak seru.” Ujar David
“Ah udah lah. Gw ngambek lah.” Ancamku
“Iya deh iya, gw kasih tau. Kita itu mau pergi ketaman yang ada dipinggir kota.”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Husband
RomanceAku hanyalah seorang murid SMA biasa yang berusia 17 tahun dan bukan berasal dari keluarga kaya raya. Dulu keluargaku memang sempat menjadi orang kaya. Tapi sekarang, perusahaan papa sudah menurun bahkan sampai pada tahap mulai bangkrut. Tiba-tiba...