Chapter 10

21K 276 5
                                    

Warning : Di chapter ini juga ada adegan yang tdk pantas dibaca oleh anak dibawah umur, mohon kebijakannya utk tdk membaca chapter ini atau melewatkan adegan tersebut.
------------------------------------------------------

Keesokan harinya aku terbangun dari tidurku yang lelap. Kutatap David yang masih tertidur disampingku. Kucium pipinya dengan begitu pelan bahkan mungkin hampir tidak menyentuh pipinya agar ia tidak terbangun dari tidurnya. Begitu aku baru saja mau meninggalkan kasur, David menahan tanganku.

“Sorry ya buat kamu kebangun.” Ucapku

David menarik tanganku sehingga membuatku kembali terbaring dikasur lalu mencium bibirku, tangannya yang satu meraba tubuh bagian bawahku dan meremas pantatku. Sontak, ku lepaskan ciumannya karena kaget

“David, ini masih pagi David.” Ujarku

“Ya gak apa-apa dong sayang.” Kata David seraya menaikan sebelah alisnya

Dasar David, pagi-pagi sudah bertindak mesum. Memang sih, ada cukup banyak orang yang melakukan hubungan seks dipagi hari tapi saat ini aku sedang tidak menginginkannya karena aku tahu kalau sekarang adalah saatnya aku untuk bersiap-siap kesekolah.

“Kita harus kesekolah sayang. Ntar kalo telat gimana ?” Tanyaku

“Ayolah sayang kan ini masih pagi, ya gak bakalan telat lah.” Bujuk David

“Gak ah. Kamunya mah emang gak telat tapi akunya yang telat ntar” Tolakku

“Ayolah, kamu cantik deh.” Goda David

“Ih apaan sih kamu ya. Ntar malem aja napa Vid ?” Tawarku

“Ok, ntar malem ya. Aku tagih loh.” Ujar David menaikan sebelah alisnya

Ya ampun si David, sampai mau menagih segala. Mungkin dia sudah ketagihan melakukan hubungan badan sehingga ia mau lagi sampai-sampai akan menagih janjiku entar malam. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, sebenarnya tidak masalah sih jika aku bermesraan dulu dengannya sejenak sebelum aku bersiap-siap ke sekolah. Lagipula ini juga masih sedikit terlalu pagi. Aku memeluk tubuhnya lalu mengecup bibirnya lembut.

“Alice. Jangan membuatku melakukannya lagi.” Ujar David

Kukecup bibirnya untuk membungkamnya. Tetapi begitu kukecup bibirnya, ia langsung mencium bibirku dengan cukup agresif seraya meraba dan mengelus tubuhku yang tidak berbalutkan kain sehelaipun. Dari bibir, ia beralih menuju leher dan juga tulang selangkaku. Ia menciumnya beberapa kali lalu mulai menghisap dan mengigitnya beberapa kali sehingga meninggalkan tanda.

“David.” Ucapku dengan memberikan penekanan nada

“Apa Alice ?’ Tanyanya

“Mau bikin brapa tanda lagi sih Vid ? Udah banyak banget tau.” Tanyaku

“Iya deh, itu yang trakhir.” Jawab David

David mengacak-acak rambutku lalu mencium keningku dan kembali tidur. Aku membiarkan ia kembali tidur dan beranjak dari kasur untuk bersiap-siap. Ketika aku baru saja mau berangkat, David baru keluar dari kamar. Begitu melihatnya, aku langsung menghampirinya untuk berpamitan

“Aku berangkat dulu ya. Udah aku siapin kok sarapan buat kamu, ntar kamu tinggal makan aja.” Pamitku

“Ya udah kalo gitu, hati-hati di jalan ya.” Ucap David

Aku merangkul lehernya dan mendaratkan sebuah kecupan dikeningnya. Aku pun mengambil hoodieku yang kuletakan dikursi lalu mengambil sepatuku dan memakainya. Begitu aku keluar dari rumah, ku pakai tudung hoodieku untuk menutupi tanda-tanda yang David buat dileherku kemarin.

My Secret Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang