Day 57, 25 May 2017,09.37
Sunshine Electricity HeadquartersGedung tinggi itu masih berdiri tegak. Meskipun sudah banyak kerusakan disana-sini, namun masih banyak orang yang keluar masuk gedung ini. Kebanyakan dari mereka adalah peneliti dan insinyur kelistrikan. Mereka tiba dengan konvoi 6 kereta kuda dengan pengawalan kepolisian berkuda. Tidak kembali nya Senior Manager S.E(Sunshine Electricity), Riley Ward membuat mereka terburu-buru untuk segera mencari solusi untuk mngakhirii kehidupan gelap yang tanpa listrik ini.
"Ini sudah semua? Pastikan tidak ada yang tertinggal di luar gedung. Letnan Franklin akan marah jika kita tak mengawasi gedung ini dengan benar." Ujar salah seorang polisi kepada rekan nya. Ia nampak cemas dan takut.
"Sudah, berjaga saja di luar. Kita hanya bisa sampai sini. Ini urusan pemerintahan."Sementara itu, para peneliti masuk kesebuah ruang besar. Dimana sang CEO, Cleopatra La Key Bernard sudah menunggu mereka.
"There you are..." ucapnya lirih
Wanita itu melihat segerombolan besar konvoi kereta berkuda yang terlihat menuju ke arah gedung nya
"Semoga kali ini kita akan menemukan harapan baru untuk dunia." ucapnya penuh harap dengan menatap foto Peppito Bernard bersama Cleo yg tercetak besar di ujung ruangan.
Kali ini, pakaiannya lebih kearah pakaian biasa, hanya dengan rok kantor dan kemeja over size garis-garis kecil, dengan lengan kemeja yg teegulung rapi.
Ia hanya bisa duduk dan bersiap untuk menghadapi para birokrat dan peneliti-peneliti yang datang. Ia pernah di nasihati oleh almarhum ayah nya agar tetap tegar dan tampil percaya diri. Kebanyakan dari mereka hanya lah orang orang yang bisa nya hanya mencari cari kesalahan orang lain dan tak punya solusi.
"Here comes the white-coats and bureaucrat, miss Cleo."
Suara tersebut terdengar dari sang sekretaris pribadi nya, Samantha Scharlette. Ia pribadi sebenarnya muak dan tak ingin berurusan dengan para birokrat, namun kewajiban nya membuat nya harus menghadapi hal ini. Cleo, yang terlihat tegang, hanya bisa tertawa kering mendengarnya.
Para peneliti itu masuk dan duduk masing masing di meja panjang itu. Mereka terdiri dari professor professor universitas dan peneliti peneliti. Ada juga perwakilan pemerintahan dari Department of Energy.
"Jadi, apa yang bisa kau jabarkan pada kami, miss Bernard? Hasil apa yang sudah kalian capai selama 57 hari ini? Berikan kami sesuatu." Nada ketus itu jeluar dari seorang wakil pemerintahan yang ikut bersama rombongan peneliti. Namun, mereka tak ada yang memjawab. Begitu pun dengan para karyawan S.E.
"Oh, jadi kalian kesini hanya ingin menuntut kami? Atas apa yang kami temukan? Atas usaha apa saja yang kami lakukan untuk menemukan solusi?!" Keluarlah nada yang lebih ketus dari pada wakil pemerintahan itu, itu semua ia lakukan agar mereka tak memandang S.E lemah. Semua ini ia lakukan agar S.E masih mendapatkan kepercayaan pemerintah
"Maaf, jika aku kurang sopan. Kita lupakan dulu masalah mass-blackout ini. Saat ini kami telah melakukan penelitian-penelitian mendasar tentang listrik, energi-energi yang dapat kita manfaatkan, alat-alat non-electric. " Cleopatra menjelaskan semua tentang seluruh riset nya saat 57 hari mass blackout terjadi.
Dia berjalan mengitari meja panjang itu sambil menatapi wajah para audience, setidaknya ada sifat tegas saat memimpin rapat yang terwaris dari ayahnya, Peppito Bernard
"Dan juga,,, kami masih menunggu akan kedatangan Mr.Riley yang sedang bertugas mencari hal yang kami sangat perlukan dari National Library." Mata nya menatap para audience secara menyeluruh.
"Lalu, apa kalian juga membawa sesuatu untuk bertukar informasi? Atau hanya ingin menjatuhkan kami?" Kedua tangannya ia taruh diatas meja sebagai penahan berat tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Powerless/A World Without Light
Science FictionWARNING:SOME CONTENT OF THIS STORY CONTAIN MATURE AND SEXUALLY EXPLICIT. 18++ ONLY. HARSH LANGUAGE INSIDE... I'll explain. We lived in an electric world. We relied on it for everything. And then the power went out. Everything stopped working. We wer...