Apess 🙈

1K 51 1
                                    

AUTHOR POV

Sinar mentari pagi menembus kamar Shelyn.Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30.Dan gadis berusia 16 tahun itu masih tertidur dan menyelami alam mimpinya.
"Akak Lyn bangun,kakak ga sekolah ya?"ucap yulan adik perempuan Shelyn.
Bukannya bangun Shelyn malah menenggelamkan kepalanya dibantal dan kembali menarik selimutnya.
Merasa dikacangin yulan pun tersenyum jahil sambil memikirkan sesuatu.Dan ya,yulan akan menjahili kakak perempuannya itu.
Yulan turun dari ranjang Shelyn lalu berlari kekamar mandi.Yulan mengambil air dari kamar mandi dan membawanya dengan susah payah ke kamar Shelyn.
"Siapa suruh tidurnya kek kebo!? Rasekeun,hehehe"ucap yulan sambil tersenyum licik.
'Byuurrr...
"AHH..EMAK ADA TSUNAMI.
SELAMATKAN HAYATI BANG..TOLONG.."teriak shelyn sambil berlari kesana kemari.
Yulan yang melihat itu hanya memasang muka datar sambil bergumam "Ngidam apa ya emak gue,bisa ngelahirin mahluk modelnya kaya gini.Untung kakak gue,kalo ngak mah udah gue masukin koper trus ceburin ke sungai,Sumpah!"
Sedangkan Shelyn dia sudah waras kembali dan menatap tajam ke arah yulan sambil memegang sapu.
"Yulaaannnnnn...."teriak Shelyn.
"Aaaaaa....Tolong berbie ya Tuhan.Ada cacing betina ngamuk,Aaaaa..."teriak Yulan sambil berlari diikuti dengan Shelyn yang mengejarnya.

TIA POV

"Selamat pagi dunia.."ucapku sambil mengucek-ngucek mataku.
"Hoaammm...Waktunya untuk Mandi cantik terus berangkat sekolah deh.
Ehh...tunggu kita cek chat dari babang Andi dulu deh,hmm"akupun mulai membuka HPku sambil mengecek chat.Tapi Nihil,tidak ada apa-apa.
Akupun pergi ke kamar mandi dengan wajah seperti bebek kejedot pintu.

RIBKA POV

*Kriingg*
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30.
"Sial gue terlambat lagi"teriakku sambil berlari ke kamar mandi hngga aku lupa membawa handuk.
"Astaga..gue ga bawa handuk lagi.Yang punya daun pisang tolong bantu gue..."aku berteriak sendiri di dalam kamar mandi seperti orang kerasukan setan.
"Ribka kenapa ya,pagi-pagi gilaknya udah kambuh.Lupa minum obat kali tuh anak"ucap ibuku yang bisa kudengar dari balik kamar mandi.
Akupun keluar dari kamar mandi setelah ibu memberikanku handuk,karena tidak tahan mendengar teriakanku.

AUTHOR POV

Di tengah lapangan sekolah SMA Harapan tampak tiga orang siswi sedang berdiri dengan tangan memegang telinga dan satu kaki diangkat keatas.Yap,siapa lagi kalau bukan Shelyn,Tia,dan Ribka.Hari ini Bu Rani,termasuk guru yang killer di sekolah menghukum mereka karena terlambat masuk ke kelas.
"Apess...apess...sial banget gue hari ini,udah dikerjain adek gue ditambah hukuman dari bu Rani lagi!"celoteh Shelyn sambil menyeimbangkan badannya.
"Mereka semua syucih kita penuh dosyah"ucap Tia dengan gaya alaynya.
Mendengar perkataan Tia,gue kembali menambahkan"Kalo katanya guru selalu benar aku bisa apa-_-"
Ribka yang sedari tadi bengong meratapi nasib,tiba-tiba angkat bicara"Kalo aku sih Yess..."teriaknya hingga tak dapat menyeimbangkan tubuhnya dan terjatuh di lapangan.
Siswa-siswi yang melihat itupun sontak tertawa dan menyoraki Ribka.Sedangkan Ribka masih terduduk di tanah sambil memanyunkan bibirnya.
"Sumpah...bukan temen gue"ucap Shelyn karena siswa-siswi menatap mereka bertiga sambil tertawa.
Mendengar itu Tia pun menatap mereka sambil berkata"Gue kagak punya temen model kayak alien deh,serius..."
"Lu berdua tega yah,kalian temen durhaka.Aku kutuk kalian jadi ayaamm..."teriak Ribka sambil memasang muka sok sedih,yang menurutku menjijikkan-_-.
"SHELYN...CINTYA..RIBKA..Hukuman kalian ibu tambah,pulang sekolah kalian harus membersihkan toilet.Mengertii...."teriak bu Rani sambil berkacak pinggang.
Mendengar teriakan itu mereka bertiga pun bergoyang-goyang kesana kemari sambil menutup kuping,menirukan adegan Gempa bumi.
"Yahhh...Apess lagii deh,lu sih Rib pake acara jatoh segala.Kan kita jadi kena hukuman double.Malah hukumannya bersihin toilet lagi,argghhh.."ucap Shelyn sambil mengacak rambut ala-ala orang frustasi.
Ribka hanya nyengir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Yaa maap,gue kan kagak sengaja.Lagian lu berdua sih pake acara curhat-curhatan,huhh"ucap Ribka dengan acuhnya.
"Bodo"teriak Shelyn dan Tia dengan keras tepat di telinga Ribka.
Ribka pun menutup telinganya sambil bergumam"Gue bukan bodo cuman sedikit bego aja!"ucap Ribka dengan muka tak berdosa.
"Serahlu deh,capek ngomong sama mahluk protozoa kea luh"ucap Shelyn sambil menarik Tia yang sedari tadi ngupil tanpa tau tempat yang cocok buat ngupil.
Melihat itu Shelyn pun menarik kerah baju Tia seperti orang jijik sambil berkata"Ayu ah,lu ngupil mulu deh.Lu demen amat ngupil di sembarang tempat."
"Ngupil itu ibadah tauk"ucap Tia dengan polosnya.
Shelyn pun hanya bisa memutar bola matanya malas sambil berdoa semoga  kedua sahabatnya itu cepat  mendapat Ilham.
Shelyn pun mulai berjalan ke kelas untuk beristirahat karna Bu Rani sudah memperbolehkan mereka masuk kelas.

*Sepulang sekolah Di toilet*

Saat ini Shelyn dan kedua sahabatnya itu sedang membersihkan toilet.Mereka membersihkan toilet sambil sesekali tertawa karena ulah Tia yang sesekali tampak kesal,karena toilet yang dibersihkannya sangat kotor.
Setelah membersihkan toilet,mereka bertiga pun keluar dari toilet dan segera menuju parkiran sekolah.
"Saatnya kita pulangg..."ucap Shelyn sambil menggoyang goyangkan pinggulnya.Tia dan Ribka yang melihat itupun hanya bisa memutar bola mata malas,sambil berjalan melewati Shelyn yang masih asik dengan goyangannya."segila-gilanya kita,ternyata dia lebih gilak ya.."ucapan Tia membuat Ribka tertawa dan kembali melanjutkan perjalanannya.
Menyadari hal itu Shelyn pun menghentikan aksinya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal"Gue salah apa?"ucapnya dengan wajah tanpa dosa sambil berlari kecil menyusul kedua temannya.
Setelah sampai di parkiran Shelyn dan Tia mengambil motor mereka sedangkan Ribka dibonceng oleh Shelyn.Mereka pun pulang ke rumah mereka masing-masing.Dan tanpa disadari di koridor sekolah seorang pria sedang memperhatikan Shelyn sambil menyunggingkan senyumnya.

           ☆☆☆

Minta Vomentnya manteman♡

IG:ronaa_uly

Triple Somvlak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang