Shelyn tiba-tiba merasa gugup karena pertemuannya dengan Max di terminal.Daritadi shelyn hanya memalingkan mukanya berharap Max tidak akan melihatnya.
Tetapi sepertinya keberuntungan tidak memihak kepada shelyn,karena sekarang Max sedang berjalan ke arah shelyn sambil tersenyum.
Dan lebih parahnya lagi,Tia dan Ribka sudah tidak bersama shelyn lagi karena mereka sudah pulang terlebih dahulu.Lengkap sudah penderitaan shelyn.
Shelyn mendesah pasrah sembari bergumam"Yaelah,ngapain pake acara dateng kemari sih!"
Shelyn mencoba bersikap biasa saja.Hingga Max sudah ada di dekatnya."Hay lyn,Sendirian aja lu."sapa Max setelah duduk di kursi terminal.
"Hmm..hay Max,ya tadinya gue mau pulang tapi angkotnya belom datang-datang juga"ucap shelyn sambil tersenyum kikuk.
Max hanya berOh ria dan setelahnya hanya ada keheningan diantara mereka.Shelyn merasa semuanya sudah berubah setelah mereka masuk SMA,dulu waktu masih SMP Shelyn dan Max selalu membicarakan tentang pelajaran dan bahkan sampai menceritakan masa depan.
Memang kedengarannya lucu jika mereka sudah membicarakan masa depan,tetapi itulah mereka berdua.Selalu bercanda dimanapun mereka berada.Dan kadang jika bertemu mereka berdua kadang bertengkar,hanya gara-gara masalah secuil upilpun mereka kadang bertengkar.
Hingga sepupu shelyn pernah kesal dan berkata"kalian berdua bisa gak,sehari aja ga berantem.Pusing tauk nengok kalian berdua.Kea kucing sama anjing aja,berantem mulu.Ntar jodoh baru taurasa lu berdua,hahahha"Mengingat hal itu shelyn tersenyum hambar,melihat sekarang keadaannya berbanding terbalik dengan yang dulu.
"Oii...lyn,lu ngapa bengong mulu"ucap Max sambil mengibaskan tangannya di depan wajah shelyn.Shelyn pun tersadar dari lamunannya sembari berkata"eh,sory Max gue tadi cuma kepikiran kucing gue..iya mikirin kucing,heheh"Melihat hal itu Max tertawa kecil dan kembali berkata"Lu ga berubah ya,sampai skarang lu masih aja suka bicara ngawur kea tadi"Shelyn hanya menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal itu.
Sambil terkekeh kecil Max berkata"udahlah lyn,ngaku aja.Lu mikirin gue kan,wajar sih,secarakan gue ganteng."canda Max sambil menaik turunkan kedua alis matanya yang dihadiahi celotehan dari shelyn.
"Sapa yang mikirin lu,tingkat kepedeaan lu juga masih belum kurang tuh.Dasar curut,hahhah"tawa shelyn sambil merampas icecriem yang tadi sempat dibelikan Max.Max ikut tertawa,karena sikap kekanakan shelyn masih tetap ada sampai sekarang."Kejahilan lu juga masih ga ilang-ilang tuh.Lu masih inget ga waktu SMP,kita kerja kelompok biologi.Dan apa yang lu lakuin ke gue?"
Shelyn tampak berpikir,dan ya ia mengingatnya.
FLASBACK
Di bawah pohon sebuah rumah yang merupakan rumah sepupu shelyn,terdapat beberapa anak yang sedang melakukan praktek permentasi makanan.
Dan kelompok shelyn memilih untuk membuat keripik jengkol melalui proses permentasi.Di bawah pohon itu nampak shelyn sedang memipihkan jengkol yang sudah direbus itu dengan ditumbuk perlahan.Bau jengkol yang sangat membuat semua orang terpesona itu pun langsung menyeruak ke hidung hingga membuat shelyn jatuh cinta dengan bau jengkol tersebut.
"Ooh..jengkol,betapa diriku sangat mencintai,menyukai dan sangat menyayangimu 😨"ucap shelyn karena terlalu kesal.Mendengar itu semua teman sekelompok shelyn tertawa,kecuali Max.Max malah tertidur pulas dengan keadaan telungkup di atas tikar yang dipasang di bawah pohon.
Shelyn yang melihat itupun sangat marah"enak ya,anak mami ini tidur.sedangkan gue disini harus menanggung karma karna bau jengkol yang wangi semerbak ini.Rasekeun ini,dasar keboo,heheheh"ucap shelyn di sela tawanya itu.Shelyn mengambil sesuatu dari belakangnya dan memulai aksinya.
Shelyn menumpahkan sebungkus cairan ke tubuh Max yang sedang bobok cantik itu.
"Heheheh,ini adonannya bakalan jadi nih.Tinggal kita goreng terus kita MAKAN deh,heheheh"ucapan dan sesuatu yang membasahi tubuhnya pun membangunkan Max dari tidur indahnya.Mata Max terbelalak lebar,sedangkan shelyn menghitung dalam hati'satuu...duaaa....tig..'
"ASTAGAA....SHELYNNNN..."teriak Max yang dapat menggentarkan dunia.
'Sudah kuduga'batin shelyn sambil tersenyum puas.Max bangkit dari tidur telungkupnyadan mulai berceramah seperti ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya"shelyn,Apa yang kau lakukan dengan bajuku.Kau..argghh kau mengotori bajuku.Dan ah...apa ini'Minyak'.Kau menumpahkan minyak ke bajuku? Apa yang sedang kau pikirkan.Gilak lu kok kambuh skarang sih lyn...Lu ga minum obat yah pantes aja tuh otak lu jadi agak geser gitu,huh.Dan lagi__"ucapan Max terpotong oleh tawa shelyn yang menggelegar.
Shelyn memegangi perutnya yang sakit dan menyeka air matanya yang keluar akibat tertawa terlalu berlebihan.
"Rasekeun tuh...Mangkanye sapa suruh lu tidur.Males amat, kea kukang aja lu,hahaha.Lagian nih ya kita capek-capek ngurusin nih jengkol yang baunya kea ketek elu,lu malah enak-enakan tidur."ucap shelyn sambil melempar jengkol yang ada di tangannya ke arah Max,yang untungnya dapat dihindari Max.Max hanya memutar bola matanya malas sambil berjalan ke arah shelyn yang masih asik menertawai penderitaan Max.
Sesampainya di depan shelyn Max melepaskan baju yang ia kenakan.Melihat itu sontak shelyn menyilangkan kedua tangannya di depan badannya sembari berkata"E..elu mau ngapain.Jangan macem-macem lu,gue teriak nih ya..."Melihat itu Max memasang muka datarnya dan berkata"Kea mau diapa-apain aja luh.Lagian nih ya gue ga tertarik sama yang datar-datar." Perkataan Max membuat shelyn tersadar atas kebodohannya.Dan Dia juga marah karena menyadari apa arti dari perkataan Max 'DATAR'.
Shelyn berteriak di depan wajah Max dengan wajah yang memerah"Datar?Lu kira badan gue triplek apa? Seenak jidat lu aja ngatain badan gue datar?!huhh"
Max tampak menahan tawanya dan berkata"Sapa yang ngatain badan lu datar,maksut gue tuh muka sama otak lu yang datar,hahah.Dan satu lagi lu cuciin nih baju gue.sampai.bersih."
Mendengar itu shelyn kembali berceloteh"Lu kira gue emak lu,nyuciin baju luh.Ogah!!"Max memutar bola matanya malas dan langsung menyerahkan bajunya kepada shelyn dan berkata"Gue gak terima penolakan,titik.Dan satu lagi'cuci yang bersih ya nakkoh,hahah".Max berjalan dengan santainya sedangkan shelyn tampak seperti orang bodoh yang hanya tetap berdiri dan bengong di tempatnya.
Flasback off
Max mengibaskan tangannya di depan wajah shelyn.Sedangkan shelyn masih tak bergeming dan masih tampak berpikir keras,sambil sesekali tertawa kecil yang membuat Max heran sekaligus takut'takut kalo shelyn kesambet sayton'.Max memercikkan air ke muka shelyn dan mengguncang tubuh shelyn.Shelyn pun tersadar dari lamunannya dan Max yang bernafas lega.
"Syukurlah,gue kira lu kesambet tadi!heheh"ucap Max dan shelyn hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu."Ehm...gue gapapa.Gue cuman keingat aja sama baju lu yang gue sirem pake minyak,heheh"ucap shelyn"Dan itu juga bukan salah gue! Lu aja yang gamau kerja.Yaudah gue kasih pelajaran deh-_-"lanjut shelyn dan Max hanya nyengir dan memasang wajah tak berdosanya.
"Ya maap,lagian sapa suruh proyeknya harus dari jengkol!"ucap Max sambil tertawa kecil.Shelyn menarik nafasnya panjang sambil menatap lurus ke arah jalanan yang dipenuhi siswa/i yang berlalu lalang.
"Kalo dipikir-pikir,gue jadi kangen masa-masa SMP.Gue juga kangen temen-temen gue yang agak geser otaknya-_"
Max kembali menatap shelyn yang mengalihkan pembicaraan mereka tadi.
Max terkekeh kecil dan berkata"Yaelah,bilang aja lu kangen sama gue,ya kan?hahah"Shelyn menoleh ke arah Max dan memasang wajah datarnya"kepedean lu!"
'Walupun sebenarnya iya sih.Gue juga kangen sama elu kampret' batin shelyn.Shelyn dan Max pun tertawa bersama,dengan shelyn yang merasa senang.Ternyata berteman itu lebih baik daripada harus mengharapkan lebih dari Max.
Tetapi shelyn tidak bisa menyangkal kalau dia masih mencintai Max hingga saat ini.
****
'Karena mencintai itu tidak harus memiliki.Karena terkadang bersahabat itu lebih baik.'
-Ronauly-Jadi intinya gausah mencintai apalagi pacaran.Kea aku aja jomblo berkarat:v Gadeng bercanda.Udah lupain aja deh, author bicaranya ngawur😊
Dan maaf ceritanya gaje 😆Jangan lupa tinggalin jejak manteman 😙
