'Walaupun bicara sama elu itu susah. Kea kita bicara sama tembok. Tetapi percayalah, bahwa gue lebih menyukai cowok kea elu Pea :v'
.
.
.
.
.
Setelah mengetahui bahwa Nathan akan sekolah di sekolahan Shelyn. Shelyn merasa sangat bersemangat pagi ini. Entah kenapa ,tapi Shelyn merasa ditantang untuk mengenal lebih dekat seorang ice prince itu.Dengan semangatnya Shelyn bangun jam 06.00 pagi. Tidak seperti biasanya ia akan bangun setelah semua anak sekolahan pulang. Dengan sesekali bersenandung ria Shelyn berjalan ke arah kamar mandi dan sesegera mungkin ia menyelesaikan ritual paginya itu. "Hah, ntah kejedot apa kepala gue ya! Dari tadi malem gue cuman ngingat wajah si kampret Nathan. Gue udah gila kali ya? "Ucap dan tanya Shelyn pasa dirinya sendiri.Tanpa disadari, dari tadi Yulan menguping pembicaraan Shelyn di belakang pintu kamar mendu"Eh... Eh... Akak lyn udah mulai nakal ya. Udah mulai Cinta Cintaan ni yee... "Ucap Yulan sambil tersenyum penuh arti. Shelyn memutar tubuhnya ke arah pintu. Dan mulai mendekati adiknya yang bersembunyi di balik pintu itu. Shelyn sengaja menekan pintu agar Yulan merasa tersiksa di dalamnya. "Elu, masih bau bedak baby aja udah ikut campur urusan orang. Ngelap ingus lu aja belom bisa, udah pande-pandean ngomong gitu. Hm"ucap Shelyn sedangkan Yulan merengek meminta maaf "Iya deh nenek lampir.. Eh, kakak jelek... Eh, maksudnya kakak yang cantik kea pantat kebo. Maapin Yulan napa? Yulan kan gatau apa-apa! "Ucap yulan sambil nyengir. Shelyn melemparkan bantal di sampingnya sambil berkata"Sok polos lu upil! "Sambil berlari keluar rumah untuk pergi ke sekolah. Sedangkan Yulan hanya memanyunkan bibirnya dengan gemasnya.
********
Lain halnya dengan Nathan. Jika biasanya seseorang baru pindah sekolah. Ia akan sangat disiplin, berbeda dengan Nathan yang saat ini sedang berjalan dengan tenangnya di koridor sekolah. Semua mata tampak tertuju kepadanya. Tak banyak dari kaum hawa yang berbisik.'Ganteng banget tuh anak. Anak baru yah? '
'Pftt... Incaran baru tuh! '
'Ganteng njirr... '
'Sambet bentar gapapalah ya! '
'Make up gue udah tebel gak. Manatau tuh cogan naksir, aaa..."
Kira-kira seperti itulah bisikan bisikan Roh halus dan cabe-cabean yang berada di sekitar Nathan. Dengan muka datarnya Nathan tetap berjalan tanpa menghiraukan bisikan tersebut.
Setelah menemukan kelas yang didepannya tertulis XI IPA 1,Nathan pun bergegas masuk ke dalam kelas dengan kedua tangan di saku celananya.Sesudah masuk ke dalam kelas tatapan seluruh siswa tertuju kepadanya. "Permisi bu! "Ucap Nathan dengan sopan. Bu Rani mempersilahkan Nathan masuk ke kelas. "Murid -murid sekarang kita kedatangan murid baru. Nathan silahkan perkenalkan dirimu dulu! "Suruh bu Rani.
Nathan berdehem sesaat "ehm, nama gue Nathan.Gue pindahan dari Surabaya."ucap Nathan dengan menunjukkan senyuman yang relatif singkat.Seluruh kelas tampak berbisik-bisik tentang cara bicara Nathan yang sangat dingin.Sedangkan banyak dari antara pria di kelas itu menatap kesal ke arah Nathan. Karena Nathan irit bicara,mereka mengartikannya dengan Nathan yang sombong.
****
"Lyn, ke kantin yuk! Leper nih.. "Ajak Tia pada Shelyn yang duduk di kursinya. "Iya nih lyn, cacing di perut gue udah pada nuntut nih"sambung Ribka. Shelyn bangkit dari kursinya"Ayu deh. Gue juga laper! "Ucap Shelyn sambil berlalu ke kantin.
Sesampainya di kantin Shelyn dan kedua temannya duduk di pojok kantin. Tia langsung saja memesan makanan untuk mengisi perut mereka. Shelyn mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin. Dan seketika mata Shelyn tertuju kepada seseorang yang duduk di meja yang berada tak jauh dari meja yang mereka duduki.
'Tuh anak beneran pindah ya? Gue kirain ga jadi. Tapi dia di kelas mana?'batin Shelyn.