Suasana kelas XI IPA 2 pagi ini seperti biasanya.Jika jam pelajaran kosong seperti ini atau yang sering mereka sebut dengan freeless,sangat kacau.
Siswa/i tampak sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.Ada yang sedang berproklamasi,ada yang sedang berkampanye,ada yang menyanyi walaupun suaranya cempreng badai,ada yang cekrek sana cekrek sini,ada yang membentuk perkumpulan ibu-ibu ngerumpi,ada anak rajin yang baca buku,bahkan ada yang hanya bengong saja dan menatap kosong ke arah dinding sambil sesekali tertawa tidak jelas (orang setress dong thor😑)
Berbeda dengan tiga siswi yang tampak tidak peduli dengan lingkungannya.Dunia fana yang penuh dengan dosyah(alay thor).
Mereka tidak ingin jadi siswa yang nakal,siswa yang pembangkang,dan siswa yang tidak tau diri.Mereka juga tidak ingin melawan aturan guru.
Mereka ingin menjadi orang sukses dan membahagiakan orang tua mereka dengan segenap hati dan jiwa mereka.Jadi yang mereka lakukan sekarang adalah TIDURR 😂Dengan Tia yang tidurnya ngorok kea bapak-bapak,Shelyn yang tidurnya ngigou dan Ribka yang tidur ngiler sambil sesekali tertawa.
Lengkap sudah kegilaan mereka bertiga.Di tengah bahagianya para siswa/i di kelas itu,sebuah derap langkah kaki yang memasuki ruangan kelas seketika membuat para siswa bergidik ngeri sambil berlarian kesana-kemari.Dan dalam seketika itu juga kelas menjadi hening,sedangkan Shelyn dan teman-temannya masih tidur dengan anggunnya.
Sesampainya guru gendut sekaligus killer itu di kelas.Ya,siapa lagi kalau bukan bu Rani si bidadari tak bersayap.Bu Rani mulai menatap tajam pada seluruh siswa dan tatapannya terhenti pada tiga orang yang kini dengan santainya tidur dengan gayanya masing-masing.
Bu Rani menghembuskan nafas kasar dan berkata"hmm...enak ya,para curut-curut tidur.Tadi malam begadang kali ya,jagain anak sama suami.Makanya bisa sampai tidur di sekolah.oh...anak baikkk😈"tatapan seluruh murid di kelas teralih pada ketiga siswi yang dimaksud bu Rani.
Sontak semuanya terlihat menahan tawa mereka yang sebenarnya akan pecah jika bu Rani tidak berada di sana.Jari bu Rani sudah ingin menjewer telinga Tia,tetapi terhenti saat mendengar shelyn ngigou.
"Guru gendut..bisa diem gak.Ganggu orang tidur aja.Udah gendut,rempong,idup lagi..."setelah mengatakan itu shelyn tertidur lagi dengan pulas.Bu Rani tampak menahan amarahnya sedangkan para murid-murid tampak tidak dapat menahan tawanya lagi.Tawa para siswa pun terdengar menggelegar hingga suara bu Rani kembali membuat mereka membisu.
"Diaammm....."teriak bu Rani sambil menahan amarahnya.Bu Rani mendekat ke arah Shelyn dan menjewer telinga Shelyn dan Tia bersamaan.
"Aduh...aduhh...ampun bu.Sakit....."ucap Tia dengan wajah memelas.
"Siapa sih yang iseng.Lepasin kuping gue ngak?!Sakit ta_"shelyn diam membisu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal."M-maaf bu,hehehe"ucap shelyn dengan nada jengkel.
"Hmm...Saya ini guru gendut dan rempong.Sekarang ikut saya ke lapangan?!"ucap bu Rani.
Shelyn memasang muka tak bersalah dan berkata"wahh...Durhaka tuh anak,ngatain gurunya gendut,dikatain rempong lagi.Kalo saya tau siapa yang bilang tuh ya bu,saya bakalan gepret tuh orang gue sambalin terus gue celupin closet deh bu.Sumpah."sambil mengacungkan jarinya membentuk tanda"peace".Bu Rani tersenyum miring sembari berkata"ohh...jadi gitu.Sekarang ibu yang bakalan lakuin itu.Kamu gausah capek-capek ya nakk."
Mendengar itu shelyn tersenyum bangga."ahh...ibu bisa aja"ucap shelyn sambil menyenggol tangan bu Rani,yang membuat bu Rani semakin geram.
"Sekarang sini saya gepret kamu terus disambalin dan dimasukin ke closet.Karena kamu sendiri lah yang mengatakan itu.Dengan.mulutmu.sendiri"ucap bu Rani sambil menekankan kata-katanya."sekarang ikut ibu,kalian harus dikasi pela_"ucapan bu Rani terpotong dengan suara teriakan dari seorang siswi.
"Yaampun...ada apaan sih.Ribut banget dah,ga bisa nengok orang bahagia dikit ga sih.Incess udah bobok cantik juga!pake ada acara rebutan sayur.Bisa die__ehh"Ribka membelalakkan matanya dan mengambil asal buku yang ada di mejanya.
Ribka memasang gaya pura-pura membaca buku.
"Energi kinetik partikel-partikel semakin bertambah sehingga makin banyak terjadi tumbukan yang efektif---"Ribka pura-pura membaca buku dengan keras dan tidak menyadari bahwa buku yang dipegangnya tidak sesuai dengan yang dibacanya,karena buku yang dipegangnya adalah buku b.indonesia dan parahnya lagi buku yang dibacanya-terbalik-Sontak tawa seluruh siswa di kelas itupun pecah dengan Ribka yang bingung.Shelyn dan Tia hanya memutar bola matanya malas melihat kelakuan Ribka.
Bu Rani kembali menarik telinga Ribka dan berkata"Tidak usah pura-pura membaca ya...Mata ibu masih sehat,masih bisa ngebedain baca buku yang benar dan baca buku yang terbalik.Udah...sekarang kalian bertiga ikut ibu ke lapangan."sambil berjalan keluar kelas dan diikuti oleh ketiga siswi di belakangnya.Shelyn,Tia dan Ribka berjalan menghentakkan kaki sambil memanyunkan bibir mereka.
Pasalnya mereka disuruh bu Rani untuk membersihkan seluruh lapangan sekolah.
"Yaelah,bu Rani.Ngasih hukumannya ga tanggung-tanggung deh."ucap Shelyn sambil berjalan malas.
Tia menganggukkan kepalanya dan berkata"Iyanih.Jadi makin cinta deh sama bu Rani😍"sambil merobek-robek kertas yang ada di tangannya.
"Kita emang udah ditakdirkan kayak gini ya.Dari dulu sampe skarang,berurusan sama ikan buntel,huh"kesal shelyn yang disetujui oleh Tia.Ribka sedari tadi hanya berjalan tanpa beban apapun,dengan muka yang tidak berekspresi.
Mendengar ocehan dari Tia dan Shelyn,Ribka angkat bicara"udah...Kita jalani aja dulu.Sapa tau berkah".Mendengar itu Tia dan Shelyn saling pandang."Eh..pantat kebo.Lu terlalu polos apa emang bego sih.Lu kira bersihin lapangan semudah nyuri jengkol pak soekirman apa?"kesal Shelyn sambil menoyor kepala Ribka.
"Tau nih anak,urat saraf lu putus kali ya,dimakan semut sampe otak lu tinggal secuil.Ini lapangan luas bung!"tambah Shelyn yang disetujui oleh Tia.Ribka hanya memasang muka tak berdosanya"Bodo!! Yang penting imut 😍"ucap Ribka sambil melenggang pergi.
Sedangkan Tia dan Shelyn saling pandang dan berkata"Najiss...Imut?!"sambil berlari kecil menyusul Ribka yang menenteng keranjang sampah sambil sesekali bersenandung ria.
Entah dikasih makan apa tuh anak,disuruh bersihin seluruh lapangan malah merasa senang malah masih sempatnya bersenandung.****
Di lapangan sekolah SMA harapan terdapat tiga siswi yang sedang menjalankan hukuman mereka.
Dengan shelyn dan Tia yang memegang sapu lidi dan menyapu bersih seluruh lapangan.Dan Ribka yang mengutip seluruh sampah yang telah terkumpul dengan wajah yang sumringah."Dasar anak aneh,emaknya ngidam apaan ya,kok bisa lahirin mahluk immortal kea dia."ucap Tia dengan kekehan kecil dari mulutnya.
Shelyn ikut tersenyum dan menambahkan"ngidam makan cobek kali yak.Terus waktu hamil 9 bulan,emaknya olahraga salto.Bhahahah"ucap shelyn dan tertawa.
Tia tertawa lepas"hahaha,Yakali emakemak hamil bisa salto.Emmejing bet tuh emaknya"ucap Tia sambil meredakan tawanya.Tanpa mereka sadari bu Rani menatap mereka berdua dari kejauhan.Shelyn dan Tia tertawa terlalu berlebihan sehingga suara tawa mereka dapat didengar orang satu kecamatan termasuk bu Rani.
Bu Rani berjalan dengan tubuh gemuknya ke arah kedua siswi itu.
"Kayaknya kalian berdua bahagia sekali ya.Sampe tertawa lepas seperti itu."ucap bu Rani dibelakang Shelyn.
"Hahah,tau aja luh.Kita lagi bicarain emaknya Ribka.Lucu tau.."ucap shelyn tanpa menyadari siapa yang mengajaknya bicara.
Sedangkan Tia menoleh ke belakang dan matanya membulat sempurna setelah melihat siapa yang di belakang mereka.Melihat itu Tia menyikut lengan shelyn yang masih asiknya tertawa.
"Ihh...apaan sih lo.Ga bisa nengok gue bahagia bentar deh"ucap shelyn.
Mendengar itu Tia hanya menepuk jidatnya dan merutuki kebodohannya'ngapa gue punya temen kayak dia sih'.Tia berbisik pelan kepada shelyn"Diem luh.lu tengok dulu di belakang itu sapa!" Shelyn pun menoleh ke belakang dan dengan cepat berbalik lagi.
"Mati gue!"ucap shelyn sambil menepuk jidatnya.
"Lu sih.."ucap Tia.Shelyn dan Tia menoleh ke belakang dan mencoba untuk tenang.Mereka berdua menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan nyengir.
"Ehh bu Rani.Ibu cantik banget deh hari ini!"ucap shelyn dan Tia hanya bisa mengangguk terpaksa.
"Gak usah banyak bacot.Ayo ikut ibuu...se.ka.rang."ucap bu Rani.Shelyn dan Tia pun hanya pasrah dan mengikuti bu Rani dari belakang.Sedangkan Ribka hanya memeletkan lidahnya ke arah mereka berdua.
'Dasar guru killer,gak beda jauh sama psikopat,huhh'batin.shelyn.*********************************
Di Voment ya 😊
Thanks buat yang baca.
Dan aku juga minta komentarnya dong! Entah nanya-nanya apa kek,atau nggak ngasih saran :v
Biar akutu semangat ngelanjutinnya 😊Follow IG aku:@ronaa_uly
See you next chap 😊